MUTAHABBIN

1. Cinta Allah Wajib Bagi Orang Yang Saling Mencintai Karena Allah

Di dalam kitab Muwatho Malik hadits nomor 1503 ditegaskan bahwa 'Kecintaan-ku pasti turun kepada siapa yang saling mencintai karena-Ku. Siapa saja yang bermajelis karena-Ku, dan saling mengunjungi karena-Ku. Yang saling berusaha karena-Ku;

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ أَبِي حَازِمِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيِّ أَنَّهُ قَالَ دَخَلْتُ مَسْجِدَ دِمَشْقَ فَإِذَا فَتًى شَابٌّ بَرَّاقُ الثَّنَايَا وَإِذَا النَّاسُ مَعَهُ إِذَا اخْتَلَفُوا فِي شَيْءٍ أَسْنَدُوا إِلَيْهِ وَصَدَرُوا عَنْ قَوْلِهِ فَسَأَلْتُ عَنْهُ فَقِيلَ هَذَا مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ فَلَمَّا كَانَ الْغَدُ هَجَّرْتُ فَوَجَدْتُهُ قَدْ سَبَقَنِي بِالتَّهْجِيرِ وَوَجَدْتُهُ يُصَلِّي قَالَ فَانْتَظَرْتُهُ حَتَّى قَضَى صَلَاتَهُ ثُمَّ جِئْتُهُ مِنْ قِبَلِ وَجْهِهِ فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ ثُمَّ قُلْتُ وَاللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّكَ لِلَّهِ فَقَالَ أَاللَّهِ فَقُلْتُ أَاللَّهِ فَقَالَ أَاللَّهِ فَقُلْتُ أَاللَّهِ فَقَالَ أَاللَّهِ فَقُلْتُ أَاللَّهِ قَالَ فَأَخَذَ بِحُبْوَةِ رِدَائِي فَجَبَذَنِي إِلَيْهِ وَقَالَ أَبْشِرْ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى وَجَبَتْ مَحَبَّتِي لِلْمُتَحَابِّينَ فِيَّ وَالْمُتَجَالِسِينَ فِيَّ وَالْمُتَزَاوِرِينَ فِيَّ وَالْمُتَبَاذِلِينَ فِيَّ وحَدَّثَنِي عَنْ مَالِك أَنَّهُ بَلَغَهُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ الْقَصْدُ وَالتُّؤَدَةُ وَحُسْنُ السَّمْتِ جُزْءٌ مِنْ خَمْسَةٍ وَعِشْرِينَ جُزْءًا مِنْ النُّبُوَّةِ

Artinya: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abu Hazim bin Dinar dari Abu Idris Al Khaulani berkata, "Aku memasuki masjid Damaskus. Ternyata di dalamnya ada seorang pemuda yang bergigi putih berkilau. Apabila orang-orang yang bersamanya berselisih pendapat, mereka mengembalikannya kepada pemuda itu dan menerima pendapatnya. Lalu aku bertanya tentangnya, lantas ada yang menjawab bahwa dia adalah Mu'adz bin Jabal . Keesokan harinya, aku bergegas ke masjid pada waktu yang masih sangat pagi, ternyata aku mendapatinya telah mendahuluiku. Aku mendapatinya sedang shalat, maka aku menunggunya sampai dia selesai shalat. Lalu aku menemuinya dari arah depannya seraya mengucapkan salam, aku berkata kepadanya; 'Demi Allah, sungguh aku mencintaimu karena Allah.' Dia bertanya; 'Apakah karena Allah? ' Aku menjawab; 'Karena Allah.' Dia bertanya lagi; 'Apakah karena Allah? ' Aku menjawab; 'Karena Allah.' Dia bertanya; 'Apakah karena Allah? ' Aku menjawab; 'Karena Allah'." Abu Idris berkata; "Dia menarik ujung serbanku dan menarik diriku ke arahnya lalu berkata; Bergembiralah! aku telah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: "Allah Tabaraka Wa Ta'ala berfirman; 'Kecintaan-ku pasti turun kepada siapa yang saling mencintai karena-Ku. Siapa saja yang bermajelis karena-Ku, dan saling mengunjungi karena-Ku. Yang saling berusaha karena-Ku'." Telah menceritakan kepadaku dari Malik bahwa telah sampai kabar kepadanya, dari Abdullah bin Abbas bahwa dia berkata; "Tengah-tengah dalam suatu urusan (adil), bersikap lemah lembut dan penyambutan yang baik adalah sebagian dari dua puluh bagian kenabian." (HR. Imam Malik: 1503)

2. Orang-orang yang saling mencintai karena Allah, kamar-kamar mereka di surga akan tampak bagaikan bintang yang bersinar di ufuk timur atau barat

Di dalam kitab Musnad Ahmad hadits nomor 11402 ditegaskan bahwa Sesungguhnya orang-orang yang saling mencintai karena Allah, kamar-kamar mereka di surga akan tampak bagaikan bintang yang bersinar di ufuk timur atau barat;

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَيَّاشٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُطَرِّفٍ حَدَّثَنَا أَبُو حَازِمٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْمُتَحَابِّينَ لَتُرَى غُرَفُهُمْ فِي الْجَنَّةِ كَالْكَوْكَبِ الطَّالِعِ الشَّرْقِيِّ أَوْ الْغَرْبِيِّ فَيُقَالُ مَنْ هَؤُلَاءِ فَيُقَالُ هَؤُلَاءِ الْمُتَحَابُّونَ فِي اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

Artinya: Telah menceritakan kepada kami ‘Ali bin ‘Ayyasy, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutarrif, telah menceritakan kepada kami Abu Hazim, dari Abu Sa‘id Al-Khudri, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:"Sesungguhnya orang-orang yang saling mencintai karena Allah, kamar-kamar mereka di surga akan tampak bagaikan bintang yang bersinar di ufuk timur atau barat. Maka dikatakan, 'Siapakah mereka itu?' Lalu dijawab, 'Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah 'Azza wa Jalla.'"(HR. Ahmad, Musnad Ahmad: 11402)

3. Saling Memberi Hadiah Akan Menumbuhkan Rasa Saling Mencintai

Di dalam kitab Muwatho Malik hadits nomor 1413 dinyatakan bahwa salaing memberi hadiah dapat menumbuhkan perasaan saling mencintai;

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ عَطَاءِ بْنِ أَبِي مُسْلِمٍ عَبْدِ اللَّهِ الْخُرَاسَانِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَصَافَحُوا يَذْهَبْ الْغِلُّ وَتَهَادَوْا تَحَابُّوا وَتَذْهَبْ الشَّحْنَاءُ

Artinya: Telah menceritakan kepadaku Malik dari 'Atha bin Abu Muslim Abdullah Al Khurasani berkata, "Rasulullah ﷺ bersabda: "Hendaklah kalian saling berjabat tangan, niscaya maka akan hilanglah kedengkian. Hendaklah kalian saling memberi hadiah, niscaya akan saling mencintai dan menghilanglah permusuhan." (HR. Imam Malik: 1413)

4. Saling Memberi Hadiah Dapat Melipatgandakan Rasa Cinta

Di dalam kitab Al Mu’jam Al Kubra Li-Thabarani hadits nomor 393, dinyatakan bahwa

حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ الْفَضْلِ، حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ، حَدَّثَتْنَا حُبَابَةُ بِنْتُ عَجْلَانَ الْخُزَاعِيَّةُ، قَالَتْ: حَدَّثَتْنِي أُمِّي حَفْصَةُ، عَنْ صَفِيَّةَ بِنْتِ جَرِيرٍ، عَنْ أُمِّ حَكِيمٍ بِنْتِ وَدَاعٍ الْخُزَاعِيَّةِ، قَالَتْ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ ﷺ، يَقُولُ: «تَهَادَوْا فَإِنَّ الْهَدِيَّةَ تُضْعِفُ الْحُبَّ وَتَذْهَبُ بِغَوَائِلِ الصَّدْرِ»

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Al-‘Abbas bin Al-Fadhl, telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma‘il, telah menceritakan kepada kami Hubabah binti ‘Ajlan Al-Khuza‘iyyah, ia berkata: Telah menceritakan kepadaku ibuku Hafshah, dari Shafiyyah binti Jarir, dari Ummu Hakim binti Wada‘ Al-Khuza‘iyyah, ia berkata: Aku mendengar Nabi ﷺ bersabda:"Salinglah memberi hadiah, karena sesungguhnya hadiah itu dapat melipatgandakan rasa cinta dan menghilangkan kebencian yang ada di dalam dada." (HR. Thabarani, Mu’jam Al Kubra Li-Thabarani: 393)

4. Menerima Hadiah Dan Membalasnya

Di dalam kitab Shahih Bukhari hadits nomor 2396 dinyatakan bahwa Rasulullah ﷺ menerima pemberiah hadiah dan membalasnya;

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْبَلُ الْهَدِيَّةَ وَيُثِيبُ عَلَيْهَا لَمْ يَذْكُرْ وَكِيعٌ وَمُحَاضِرٌ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami 'Isa bin Yunus dari Hisyam dari bapaknya dari 'Aisyah radliallahu 'anha berkata: "Adalah Rasulullah ﷺ menerima pemberiah hadiah dan membalasnya". Waki' dan Muhadhir tidak menebutkan dari Hisyam dari bapaknya dari 'Aisyah radliallahu 'anha. (HR. Bukhari, Shahih Bukhari: 2396)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Mengharap Cinta Dan Kasih Sayang Allah..

Kami menyatakan untuk saling mencintai karena Allah (Ketaqwaan Kepada Allah tingkat Mahabbah) dan bersedia saling memberi hadiah agar jalinan Cinta kami semakin kuat.