Barangsiapa yang menjaga diri “bertaqwa” dari yang syubhat berarti telah memelihara agamanya dan kehormatannya, syubhat merupakan perkara yang ada di antara yang halal dan haram, perkara yang haram telah jelas dan perkara yang halal juga telah jelas, halal merupakan hal yang boleh dilakukan, sedangkan haram merupakan batasan yang tidak boleh dilakukan, adapun syubhat adalah hal yang sebaiknya ditinggalkan, karena jika dilakukan akan menghantar kepada hal yang haram.
Di dalam setiap tubuh manusia terdapat alat yang dapat dijadikan sebagai barometer untuk mengetahi apakah seseorang memiliki kecenderungan untuk melakukan yang halal; kebaikan, atau memiliki kenderungan untuk melakukan yang haram; keburukan, yaitu qalbu, jika qalbunya baik maka seluruh jasad (amal perbuatannya) akan baik, jika rusak maka seluruh amal perbuatannya rusak (tidak bernilai baik).
Pernyataan di atas didasari hadits Rasulullah SAW yang tertuang di dalam kitab Shahih Bukhari hadits nomor 50, berikut;
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا زَكَرِيَّاءُ عَنْ عَامِرٍ قَالَ سَمِعْتُ النُّعْمَانَ بْنَ بَشِيرٍ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الْحَلَالُ بَيِّنٌ وَالْحَرَامُ بَيِّنٌ وَبَيْنَهُمَا مُشَبَّهَاتٌ لَا يَعْلَمُهَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ فَمَنْ اتَّقَى الْمُشَبَّهَاتِ اسْتَبْرَأَ لِدِينِهِ وَعِرْضِهِ وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ كَرَاعٍ يَرْعَى حَوْلَ الْحِمَى يُوشِكُ أَنْ يُوَاقِعَهُ أَلَا وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى أَلَا إِنَّ حِمَى اللَّهِ فِي أَرْضِهِ مَحَارِمُهُ أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim Telah menceritakan kepada kami Zakaria dari 'Amir berkata; aku mendengar An Nu'man bin Basyir berkata; aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: "Yang halal sudah jelas dan yang haram juga sudah jelas. Namun diantara keduanya ada perkara syubhat (samar) yang tidak diketahui oleh banyak orang. Maka barangsiapa yang menjaga diri dari yang syubhat berarti telah memelihara agamanya dan kehormatannya. Dan barangsiapa yang sampai jatuh (mengerjakan) pada perkara-perkara syubhat, sungguh dia seperti seorang penggembala yang menggembalakan ternaknya di pinggir jurang yang dikhawatirkan akan jatuh ke dalamnya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki batasan, dan ketahuilah bahwa batasan larangan Allah di bumi-Nya adalah apa-apa yang diharamkan-Nya. Dan ketahuilah pada setiap tubuh ada segumpal darah yang apabila baik maka baiklah tubuh tersebut dan apabila rusak maka rusaklah tubuh tersebut. Ketahuilah, ia adalah hati". (HR. Bukhari, Shahih Bukhari: 50)
Hadits di atas menjadi dasar untuk melengkapi pemahaman tentang taqwa, melalui pencarian kata qalbu yang ada di dalam Al Quran, Pencarian kata qalbu berdasar kata dasar qalaba menggunakan aplikasi Al Quran Zekr. 1.1.0 ditemukan 168 kata yang ditemukan di 155 ayat. ayat-ayat hasil pencarian tersebut kemudian dianalisa berdasar kata yang bersanding dengan kata qalbu, kedua kata yang bersanding tersebut dapat menunjukan informasi, perintah atau larangan yang berkaitan dengan fujur dan takwa, 155 ayat tersebut kemudian diklasifikasikan ke dalam tingkatan taqwa “cermin qalbu”.
Untuk dapat memperoleh pemahaman yang lengkap tentang taqwa, maka di sini akan dikemukakan hasil pencarian kata Sadr dan Fuad yang ada di dalam Al Quran, pencarian kata sadr perlu dilakukan didasari hadits nomor 7402 dalam kitab Musnad Ahmad, di dalamnya dijelaskan secara tegas bahwa taqwa itu ada di sadr (dada) ;
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا دَاوُدُ بْنُ قَيْسٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ مَوْلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَامِرٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَنَاجَشُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَلَا يَبِعْ أَحَدُكُمْ عَلَى بَيْعِ أَخِيهِ وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ وَلَا يَحْقِرُهُ التَّقْوَى هَاهُنَا وَأَشَارَ بِيَدِهِ إِلَى صَدْرِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ حَسْبُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ مِنْ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Dawud bin Qois dari Abu Sa'id pembantu Abdullah bin 'Amir, berkata; aku mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Janganlah kalian saling dengki, saling tipu, saling benci, saling membelakangi dan janganlah membeli/menjual barang yang hendak dibeli/dijual oleh orang lain. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling bersaudara. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak menzhaliminya, tidak menelantarkannya, tidak membohonginya dan tidak menghinanya. Taqwa itu ada di sini -seraya menunjuk dadanya sebanyak tiga kali-. Cukuplah seseorang dinilai buruk jika ia menghina saudaranya sesama muslim. Setiap muslim atas muslim lainnya diharamkan darahnya, hartanya dan kehormatannya." (HR. Ahmad, Musnad Ahmad: 7402)
Sedangkan pencarian kata fuad perlu dilakukan didasari hadits nomor 1855 dalam kitab Musnad Ahmad, di dalamnya digambarkan bahwa bahwa Fuad adalah Qalbu;
حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ زِيَادِ بْنِ الْحُصَيْنِ عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ فِي قَوْلِهِ عَزَّ وَجَلَّ " مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَأَى" قَالَ رَأَى مُحَمَّدٌ رَبَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بِقَلْبِهِ مَرَّتَيْنِ
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Ziyad bin Al Hushain dari Abu Al 'Aliyah dari Ibnu Abbas tentang firman Allah Azza Wa Jalla; (Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya) dia berkata; Muhammad melihat Rabbnya Azza Wa Jalla dengan hatinya dua kali. (HR. Ahmad, Musnad Ahmad: 1855)
Pencarian kata sadr menggunakan aplikasi Al Quran Zekr. 1.1.0 ditemukan 46 kata di 43 ayat, sedangkan pencarian kata fuad ditemukan 16 kata di 15 ayat. Ayat-ayat tersebut kemudian dianalisa berdasar kata yang bersanding Sadr dan Fuad, kata-kata yang bersanding tersebut dapat menunjukan informasi, perintah atau larangan yang berkaitan dengan fujur dan takwa, 43 ayat “Sadr” dan 15 ayat “Fuad” tersebut kemudian diklasifikasikan ke dalam tingkatan taqwa “cermin qalbu” secara bersamaan dengan 155 ayat “Qalb” di atas, ke dalam klasifikasi berikut;
1. TAUBAT (Taqwa Level 0 +)
Di dalam Al Quran ditemukan 5 kata taubat atau kata lain yang memiliki pengertian yang sama dengan taubat yang berdampingan dengan kata qalbu, sadr atau fuad di dalam satu ayat Al Qur’an, yang dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi taqwa level 0+; Taubat, ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut;
1.1. Al Quran Surat At Taubah/ 9: 60
إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ ۖ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Artinya: Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.(QS. At Taubah/ 9: 60)
Muallaf merupakan proses ketaqwaan di tingkat 0+; taubat; taqwa tingkat dasar tetapi sudah bernilai positif.
1.2. Al Quran Surat At Tahrim/66 : 4
إِنْ تَتُوبَا إِلَى اللَّهِ فَقَدْ صَغَتْ قُلُوبُكُمَا ۖ وَإِنْ تَظَاهَرَا عَلَيْهِ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ مَوْلَاهُ وَجِبْرِيلُ وَصَالِحُ الْمُؤْمِنِينَ ۖ وَالْمَلَائِكَةُ بَعْدَ ذَٰلِكَ ظَهِيرٌ
Artinya: Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula.(QS. At Tahrim/66 : 4)
Kecondongan hati kepada agama Allah merupakan proses ketaqwaan di tingkat 0+; taubat.
1.3. Al Quran Surat Qaf/50 : 33
مَنْ خَشِيَ الرَّحْمَٰنَ بِالْغَيْبِ وَجَاءَ بِقَلْبٍ مُنِيبٍ
Artinya: (Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat,(QS. Qaf/50 : 33)
Takut kepada yang Maha Pengasih dan hatinya ingin kembali kepada-Nya, merupakan proses ketaqwaan di tingkat 0+; taubat.
1.4. Al Quran Surat Al A’raf/ 7: 125
قَالُوا إِنَّا إِلَىٰ رَبِّنَا مُنقَلِبُونَ
Artinya: Ahli-ahli sihir itu menjawab: "Sesungguhnya kepada Tuhanlah kami kembali. (7: 125).
Kesadaran untuk kembali kepada-Nya, merupakan proses ketaqwaan di tingkat 0+; taubat.
1.5. Al Quran Surat Asy Syu’ara/ 26: 50
قَالُوا لَا ضَيْرَ إِنَّا إِلَىٰ رَبِّنَا مُنقَلِبُونَ ﴿الشعراء: ٥٠﴾
Artinya: Mereka berkata: "Tidak ada kemudharatan (bagi kami); sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami, (Asy Syu’ara/ 26: 50)
Kesadaran akan kembali kepada-Nya, merupakan proses ketaqwaan di tingkat 0+; taubat.
2. SABAR (Taqwa Level +1)
Di dalam Al Quran ditemukan 2 kata sabar atau kata lain yang memiliki pengertian yang sama dengan sabar yang berdampingan dengan kata qalbu, sadr atau fuad di dalam satu ayat Al Qur’an, yang dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi taqwa level +1; sabar, ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut;
2.1. Al Quran Surat Al Hujurat/ 49: 3;
إِنَّ الَّذِينَ يَغُضُّونَ أَصْوَاتَهُمْ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ امْتَحَنَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ لِلتَّقْوَىٰ ۚ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ, إِنَّ الَّذِينَ يُنَادُونَكَ مِنْ وَرَاءِ الْحُجُرَاتِ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ, وَلَوْ أَنَّهُمْ صَبَرُوا حَتَّىٰ تَخْرُجَ إِلَيْهِمْ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya: Sesungguhnya orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar. Sesungguhnya orang-orang yang memanggil kamu dari luar kamar(mu) kebanyakan mereka tidak mengerti. Dan kalau sekiranya mereka bersabar sampai kamu keluar menemui mereka sesungguhnya itu lebih baik bagi mereka, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. Al Hujurat/ 49: 3)
Kesadaran menahan diri untuk merendahkan suara ketika di sisi Rasulullah SAW, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +1; sabar.
2.2. Al Quran Surat At Taghabun/ 64: 11;
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ۚ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Artinya: Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.(QS. At Taghabun/ 64: 11)
Kesadaran untuk menerima musibah sebagai ketentuan Allah merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +1; sabar.
3. IKHLAS (Taqwa Level +2)
Di dalam Al Quran ditemukan 3 kata ikhlas atau kata lain yang memiliki pengertian yang sama dengan ikhlas yang berdampingan dengan kata qalbu, sadr atau fuad di dalam satu ayat Al Qur’an, yang dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi taqwa level +2; ikhlas, ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut;
3.1. Al Quran Surat Al Anfal/ 8: 24
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan.(QS. Al Anfal/ 8: 24)
Memenuhi seruan Allah dan Rasul-nya dengan hati yang taat merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +2; ikhlas.
3.2. Al Quran Surat Al Baqarah/ 2: 225
لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللَّهُ بِاللَّغْوِ فِي أَيْمَانِكُمْ وَلَٰكِنْ يُؤَاخِذُكُمْ بِمَا كَسَبَتْ قُلُوبُكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ حَلِيمٌ
Artinya: Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (untuk bersumpah) oleh hatimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.(QS. Al Baqarah/ 2: 225)
Kesadaran/ kesengajaan hati dalam melakukan amal perbuatan yang baik merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +2; ikhlas.
3.3. Al Quran Surat Ali Imran/ 3: 104
ثُمَّ أَنزَلَ عَلَيْكُم مِّن بَعْدِ الْغَمِّ أَمَنَةً نُّعَاسًا يَغْشَىٰ طَائِفَةً مِّنكُمْ ۖ وَطَائِفَةٌ قَدْ أَهَمَّتْهُمْ أَنفُسُهُمْ يَظُنُّونَ بِاللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ ظَنَّ الْجَاهِلِيَّةِ ۖ يَقُولُونَ هَل لَّنَا مِنَ الْأَمْرِ مِن شَيْءٍ ۗ قُلْ إِنَّ الْأَمْرَ كُلَّهُ لِلَّهِ ۗ يُخْفُونَ فِي أَنفُسِهِم مَّا لَا يُبْدُونَ لَكَ ۖ يَقُولُونَ لَوْ كَانَ لَنَا مِنَ الْأَمْرِ شَيْءٌ مَّا قُتِلْنَا هَاهُنَا ۗ قُل لَّوْ كُنتُمْ فِي بُيُوتِكُمْ لَبَرَزَ الَّذِينَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقَتْلُ إِلَىٰ مَضَاجِعِهِمْ ۖ وَلِيَبْتَلِيَ اللَّهُ مَا فِي صُدُورِكُمْ وَلِيُمَحِّصَ مَا فِي قُلُوبِكُمْ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ
Artinya: Kemudian setelah kamu berdukacita, Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari pada kamu, sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri, mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyah. Mereka berkata: "Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?". Katakanlah: "Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah". Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: "Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini". Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh". Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS. Ali Imran/ 3: 104)
Orang yang melaksanakan perintah Allah dengan penuh kesadaran bahwa perintah tersebut merupakan ujian dan sarana Allah untuk membersihkan hati, maka kesadaran tersebut merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +2; ikhlas.
4. ISLAM (Taqwa Level +3)
Di dalam Al Quran ditemukan 4 kata islam atau kata lain yang memiliki pengertian yang sama dengan islam yang berdampingan dengan kata qalbu, sadr atau fuad di dalam satu ayat Al Qur’an, yang dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi taqwa level +3; islam, ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut;
4.1. Al Quran Surat Ash Shafat/ 37: 84
إِذْ جَاءَ رَبَّهُ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
Artinya: (lngatlah) ketika ia datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci (Ash Shafat/ 37: 84)
Kesadaran untuk datang (ibadah/mengabdi) berserah diri kepada Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +3; islam.
4.2. Al Quran Surat Asy Syu’ara/ 26: 89
إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
Artinya: kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih (Asy Syu’ara/ 26: 89)
Kesadaran untuk datang (ibadah/mengabdi) berserah diri kepada Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +3; islam.
4.3. Al Quran Surat Al An’am/ 6: 125
فَمَن يُرِدِ اللَّهُ أَن يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ وَمَن يُرِدْ أَن يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
Artinya: Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. (QS. Al An’am/ 6: 125)
Lapang dada (hati) untuk memeluk dan melaksanakan ajaran islam, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +3; islam.
4.4. Al Quran Surat Az Zumar/ 39: 22
أَفَمَن شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِّن رَّبِّهِ فَوَيْلٌ لِّلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُم مِّن ذِكْرِ اللَّهِ أُولَٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ ﴿الزمر: ٢٢﴾
Artinya: Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. (Az Zumar/ 39: 22)
Lapang dada (hati) untuk memeluk dan melaksanakan ajaran islam, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +3; islam.
5. IMAN (Taqwa Level +4)
Di dalam Al Quran ditemukan 16 kata iman atau kata lain yang memiliki pengertian yang sama dengan iman yang berdampingan dengan kata qalbu, sadr atau fuad di dalam satu ayat Al Qur’an, yang dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi taqwa level +4; iman, ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut;
5.1. Al Quran Surat Al Baqarah/ 2 : 260
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ أَرِنِي كَيْفَ تُحْيِي الْمَوْتَىٰ قَالَ أَوَلَمْ تُؤْمِن قَالَ بَلَىٰ وَلَٰكِن لِّيَطْمَئِنَّ قَلْبِي قَالَ فَخُذْ أَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِ فَصُرْهُنَّ إِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلَىٰ كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِينَكَ سَعْيًا وَاعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati". Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu?" Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera". Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS Al Baqarah/ 2 : 260)
Ketenangan hati (yathmainnu qalb) atas kepercayaannya kepada Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +4; iman.
5.2. Al Quran Surat (Al Baqarah/ 2 : 283)
وَإِن كُنتُمْ عَلَىٰ سَفَرٍ وَلَمْ تَجِدُوا كَاتِبًا فَرِهَانٌ مَّقْبُوضَةٌ فَإِنْ أَمِنَ بَعْضُكُم بَعْضًا فَلْيُؤَدِّ الَّذِي اؤْتُمِنَ أَمَانَتَهُ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلَا تَكْتُمُوا الشَّهَادَةَ وَمَن يَكْتُمْهَا فَإِنَّهُ آثِمٌ قَلْبُهُ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ
Artinya: Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Baqarah/ 2: 283).
Kesadaran untuk bersikap amanah terhadap kepercayaan yang diberikan kepadanya, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +4; iman.
5.3. Al Quran Surat Ali Imran /3 : 126
وَمَا جَعَلَهُ اللَّهُ إِلَّا بُشْرَىٰ لَكُمْ وَلِتَطْمَئِنَّ قُلُوبُكُم بِهِ وَمَا النَّصْرُ إِلَّا مِنْ عِندِ اللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ
Artinya: Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai khabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Ali Imran /3 : 126)
Ketenangan hati (tathmainnu qulub) atas kepercayaannya kepada Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +4; iman.
5.4. Al Quran Surat Al Maidah/ 5: 13
قَالُوا نُرِيدُ أَنْ نَأْكُلَ مِنْهَا وَتَطْمَئِنَّ قُلُوبُنَا وَنَعْلَمَ أَنْ قَدْ صَدَقْتَنَا وَنَكُونَ عَلَيْهَا مِنَ الشَّاهِدِينَ
Artinya: Mereka berkata: "Kami ingin memakan hidangan itu dan supaya tenteram hati kami dan supaya kami yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu".(QS. Al Maidah/ 5: 13)
Ketenangan hati (tathmainnu qulub) atas kepercayaannya kepada Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +4; iman.
5.5. Al Quran Surat Ar Ra’d/ 13: 28;
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.(QS. Ar Ra’d/ 13: 28)
Ketenangan hati (tathmainnu qulub) atas kepercayaannya kepada Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +4; iman.
5.6. Al Quran Surat Al Hujurat/ 49: 14
قَالَتِ الْأَعْرَابُ آمَنَّا ۖ قُلْ لَمْ تُؤْمِنُوا وَلَٰكِنْ قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْإِيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ ۖ وَإِنْ تُطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَا يَلِتْكُمْ مِنْ أَعْمَالِكُمْ شَيْئًا ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya: Orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah: "Kamu belum beriman, tapi katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (Al Hujurat/ 49: 14)
Aslamna; berserah diri; tunduk merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +3; islam, sedangkan amanna; kepercayaannya kepada Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +4; iman.
5.7. Al Quran Surat Al Mujadilah/ 58 : 22
لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ ۚ أُولَٰئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ ۖ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ أُولَٰئِكَ حِزْبُ اللَّهِ ۚ أَلَا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Artinya: Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung. (Al Mujadilah/ 58 : 22)
Ketetapan hati untuk beriaman kepada Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +4; iman.
5.8. Al Quran Surat An-Nur/ 24 : 37
رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ۙ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ
Artinya: laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.( An-Nur/ 24 : 37)
Selalu mengingat Allah dan Takut dengan hari akhir yang saat itu hati dan penglihatan guncang, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +4; iman.
5.9. Al Quran Surat Al Anfal/ 8: 10
وَمَا جَعَلَهُ اللَّهُ إِلَّا بُشْرَىٰ وَلِتَطْمَئِنَّ بِهِ قُلُوبُكُمْ ۚ وَمَا النَّصْرُ إِلَّا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Artinya: Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al Anfal/ 8: 10)
Ketenangan hati (tathmainnu qulub) atas kepercayaannya kepada Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +4; iman.
5.10. Al Quran Surat Al Baqarah/ 2: 280
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ أَرِنِي كَيْفَ تُحْيِي الْمَوْتَىٰ ۖ قَالَ أَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۖ قَالَ بَلَىٰ وَلَٰكِنْ لِيَطْمَئِنَّ قَلْبِي ۖ قَالَ فَخُذْ أَرْبَعَةً مِنَ الطَّيْرِ فَصُرْهُنَّ إِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلَىٰ كُلِّ جَبَلٍ مِنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِينَكَ سَعْيًا ۚ وَاعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati". Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu?" Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera". Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.( Al Baqarah/ 2: 280)
Ketenangan hati (yathmainnu qalb) atas kepercayaannya kepada Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +4; iman.
5.11. Al Quran Surat Al Anfal/ 16: 106
مَنْ كَفَرَ بِاللَّهِ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِهِ إِلَّا مَنْ أُكْرِهَ وَقَلْبُهُ مُطْمَئِنٌّ بِالْإِيمَانِ وَلَٰكِنْ مَنْ شَرَحَ بِالْكُفْرِ صَدْرًا فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِنَ اللَّهِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Artinya: Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar.( Al Anfal/ 16: 106)
Ketenangan hati (qalbun muthmainnun) atas kepercayaannya kepada Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +4; iman.
5.12. Al Quran Surat Al Qashash/ 28: 10
وَأَصْبَحَ فُؤَادُ أُمِّ مُوسَىٰ فَارِغًا ۖ إِنْ كَادَتْ لَتُبْدِي بِهِ لَوْلَا أَنْ رَبَطْنَا عَلَىٰ قَلْبِهَا لِتَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
Artinya: Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hatinya, supaya ia termasuk orang-orang yang percaya (kepada janji Allah).( Al Qashash/ 28: 10)
Keteguhan/ kekuatan hati untuk percaya kepada Allah merupakan, bentuk ketaqwaan di tingkat +4; iman.
5.13. Al Quran Surat Al A’raf/ 7: 2
كِتَابٌ أُنزِلَ إِلَيْكَ فَلَا يَكُن فِي صَدْرِكَ حَرَجٌ مِّنْهُ لِتُنذِرَ بِهِ وَذِكْرَىٰ لِلْمُؤْمِنِينَ ﴿الأعراف: ٢﴾
Artinya: Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman. (QS. Al A’raf/ 7: 2)
Kelapangan hati mempercayai Allah, Kitab dan Rasul-Nya, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +4; iman.
5.14. Al Quran Surat At Taubah/ 9: 14
قَاتِلُوهُمْ يُعَذِّبْهُمُ اللَّهُ بِأَيْدِيكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُورَ قَوْمٍ مُّؤْمِنِينَ ﴿التوبة: ١٤﴾
Artinya: Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman. (At Taubah/ 9: 14)
Kelapangan hati berkat pertolongan Allah dalam memerangi dan menghancurkan musuh, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +4; iman.
5.15. Al Quran Surat An-Najm/ 53: 11
مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَأَى
Artinya: Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya.
Kejujuran dalam mengakui dan mengikuti kebenaran merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +4; iman.
5.16. Al Quran Surat Yunus/ 10: 57
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
Artinya: Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.(QS. Yunus/ 10: 57)
Kesadaran untuk mempercayai dan menggunakan Al Quran sebagai obat/ penyembuh penyakit hati, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +4; iman.
6. IKHSAN (Taqwa Level +5)
Di dalam Al Quran ditemukan 11 kata ikhsan atau kata lain yang memiliki pengertian yang sama dengan ikhsan yang berdampingan dengan kata qalbu, sadr atau fuad di dalam satu ayat Al Qur’an, yang dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi taqwa level +5; ikhsan, ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut;
6.1. Al Quran Surat Asy Syuara’: 192-194
وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ, نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ, عَلَىٰ قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ
Artinya: Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan,(QS. Asy Syuara’: 192-194)
Kesadaran hati untuk menjadikan Al Quran sebagai peringatan (pelajaran), merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +5; ikhsan.
6.2. Al Quran Surat Al Anfal /8 : 11
إِذْ يُغَشِّيكُمُ النُّعَاسَ أَمَنَةً مِنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُمْ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً لِيُطَهِّرَكُمْ بِهِ وَيُذْهِبَ عَنْكُمْ رِجْزَ الشَّيْطَانِ وَلِيَرْبِطَ عَلَىٰ قُلُوبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ الْأَقْدَامَ
Artinya: (Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki(mu).(QS. Al Anfal /8 : 11)
Kesadaran untuk menguatkan dan meneguhkan hati agar selalu tetap dalam kebaikan dan kesadaran untuk selalu waspada dari gangguan setan merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +5; ikhsan.
6.3. Al Quran Surat Saba’/34 : 23
وَلَا تَنْفَعُ الشَّفَاعَةُ عِنْدَهُ إِلَّا لِمَنْ أَذِنَ لَهُ ۚ حَتَّىٰ إِذَا فُزِّعَ عَنْ قُلُوبِهِمْ قَالُوا مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ ۖ قَالُوا الْحَقَّ ۖ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ
Artinya: Dan tiadalah berguna syafa'at di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafa'at itu, sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka berkata "Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhan-mu?" Mereka menjawab: (Perkataan) yang benar", dan Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.(QS. Saba’/34 : 23)
Kesadaran qalbu tidak ada yang ditakuti selain Allah dan keyakinan pada kebenaran Al Quran, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +5; ikhsan.
6.4. Al Quran Surat Al Hajj/22 : 54
وَلِيَعْلَمَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَيُؤْمِنُوا بِهِ فَتُخْبِتَ لَهُ قُلُوبُهُمْ ۗ وَإِنَّ اللَّهَ لَهَادِ الَّذِينَ آمَنُوا إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Artinya: dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Quran itulah yang hak dari Tuhan-mu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.(QS. Al Hajj/22 : 54)
Kesadaran meyakini kebenaran Al Quran dan ketundukan hati kepadanya, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +5; ikhsan.
6.5. Al Quran Surat Al Fath/ 48 : 4
هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ ۗ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
Artinya: Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,(QS. Al Fath/ 48 : 4)
Ketenangan dalam hati; keyakinan; kemantapan pada kebenaran ajaran Islam, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +5; ikhsan.
6.6. Al Quran Surat Qaf / 50 : 37
إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَذِكْرَىٰ لِمَنْ كَانَ لَهُ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ
Artinya: Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.(QS. Qaf / 50 : 37)
Kesadaran menggunakan qalbu dan pendengaran dapat menyaksikan pelajaran/ peringatan, adalah bentuk ketaqwaan di tingkat +5; ikhsan.
6.7. Al Quran Surat Al-Isra' /17 : 36
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
Artinya: Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.(QS. Al-Isra' / 17: 36)
Mengikuti atau mengamalkan keyakinan berdasar pengetahuan atau pemahaman, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +5; ikhsan.
6.8. Al Quran Surat Hud/ 11: 120
وَكُلًّا نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ وَجَاءَكَ فِي هَذِهِ الْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَذِكْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ
Artinya: Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.( QS. Hud/ 11: 120)
Keteguhan hati yang terbentuk dari ceritera Rasul-Rasul yang mengandung kebenaran, pelajaran dan peringatan, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +5; ikhsan.
6.9. Al Quran Surat Al-Furqan/ 25: 32
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْآنُ جُمْلَةً وَاحِدَةً كَذَلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلًا
Artinya: Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar).(QS. Al-Furqan/ 25: 32)
Keteguhan hati yang terbentuk dari turunnya Al Quran secara berangsur-angsur, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +5; ikhsan.
6.10. Al Quran Surat Al-Hasyr/ 59: 9
وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Artinya: Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung(QS. Al-Hasyr/ 59: 9)
Kesadaran untuk berlapang hati dan mengutamakan orang lain dari pada dirinya sendiri, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +5; ikhsan.
7. MAHABBAH (Taqwa Level +6)
Di dalam Al Quran ditemukan 6 kata yuhibbu atau kata lain yang memiliki pengertian yang sama dengan yuhibbu yang berdampingan dengan kata qalbu, sadr atau fuad di dalam satu ayat Al Qur’an, yang dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi taqwa level +6; mahabbah, ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut;
7.1. Al Quran Surat Al Mu’minun/23 : 60
وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَىٰ رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ
Artinya: Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka,( Al Mu’minun/23 : 60)
Bersegera berbuat kebaikan karena hati yang takut/ gemetar (mengharapkan cinta Allah), merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +6; mahabbah.
7.2. Al Quran Surat Al Hajj/22 : 35
الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَالصَّابِرِينَ عَلَىٰ مَا أَصَابَهُمْ وَالْمُقِيمِي الصَّلَاةِ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
Artinya: (yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka.(QS. Al Hajj/22 : 35)
Gemetar hati ketika disebut nama Allah (karena cinta kepada Allah), merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +6; mahabbah.
7.3. Al Quran Surat Al Hadid/57 : 16
أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ
Artinya: Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.(QS. Al Hadid/57 : 16)
Hati yang khusyu’ (tunduk) ketika mengingat Allah karena cinta, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +6; mahabbah.
7.4. Al Quran Surat Al Anfal/ 8: 2
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.(QS. Al Anfal/ 8: 2)
Gemetar hati ketika disebut nama Allah (karena cinta kepada Allah), merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +6; mahabbah.
7.5. Al Quran Surat Al Hujurat/49 : 7
وَاعْلَمُوا أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ اللَّهِ ۚ لَوْ يُطِيعُكُمْ فِي كَثِيرٍ مِنَ الْأَمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ
Artinya: Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu "cinta" kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,(QS. Al Hujurat/49 : 7)
Hati memandang indah dalam mencintai Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +6; mahabbah.
7.6. Al Quran Surat Ibrahim/ 14: 37
رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ
Artinya: Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.(QS. Ibrahim/ 14: 37)
Kecenderungan hati ke baitul haram (untuk melaksanakan haji dan umrah) karena kecintaan kepada Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +6; mahabbah.
8. RAHMAH (Taqwa Level +7)
Di dalam Al Quran ditemukan 5 kata rahima atau kata lain yang memiliki pengertian yang sama dengan rahima yang berdampingan dengan kata qalbu, sadr atau fuad di dalam satu ayat Al Qur’an, yang dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi taqwa level +7; rahmah, ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut;
8.1. Al Quran Surat Al Hadid/57 : 27
ثُمَّ قَفَّيْنَا عَلَىٰ آثَارِهِمْ بِرُسُلِنَا وَقَفَّيْنَا بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ وَآتَيْنَاهُ الْإِنْجِيلَ وَجَعَلْنَا فِي قُلُوبِ الَّذِينَ اتَّبَعُوهُ رَأْفَةً وَرَحْمَةً وَرَهْبَانِيَّةً ابْتَدَعُوهَا مَا كَتَبْنَاهَا عَلَيْهِمْ إِلَّا ابْتِغَاءَ رِضْوَانِ اللَّهِ فَمَا رَعَوْهَا حَقَّ رِعَايَتِهَا ۖ فَآتَيْنَا الَّذِينَ آمَنُوا مِنْهُمْ أَجْرَهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ
Artinya: Kemudian Kami iringi di belakang mereka dengan rasul-rasul Kami dan Kami iringi (pula) dengan Isa putra Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah padahal kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari keridhaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya. Maka Kami berikan kepada orang-orang yang beriman di antara mereka pahalanya dan banyak di antara mereka orang-orang fasik.( QS. Al Hadid/57 : 27)
Kesadaran hati untuk berbuat santun dan kasih sayang, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +7; rahmah
8.2. Al Quran Surat Al-Ahzab/33 : 53
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتَ النَّبِيِّ إِلَّا أَنْ يُؤْذَنَ لَكُمْ إِلَىٰ طَعَامٍ غَيْرَ نَاظِرِينَ إِنَاهُ وَلَٰكِنْ إِذَا دُعِيتُمْ فَادْخُلُوا فَإِذَا طَعِمْتُمْ فَانْتَشِرُوا وَلَا مُسْتَأْنِسِينَ لِحَدِيثٍ ۚ إِنَّ ذَٰلِكُمْ كَانَ يُؤْذِي النَّبِيَّ فَيَسْتَحْيِي مِنْكُمْ ۖ وَاللَّهُ لَا يَسْتَحْيِي مِنَ الْحَقِّ ۚ وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ۚ ذَٰلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ ۚ وَمَا كَانَ لَكُمْ أَنْ تُؤْذُوا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا أَنْ تَنْكِحُوا أَزْوَاجَهُ مِنْ بَعْدِهِ أَبَدًا ۚ إِنَّ ذَٰلِكُمْ كَانَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمًا
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini isteri-isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah.(QS. Al-Ahzab/33 : 53)
Kesadaran untuk menjaga kesucian hati dengan cara menghormati privasi keluarga Nabi atau tidak membuatnya menjadi malu, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +7; rahmah.
8.3. Al Quran Surat Qaf/50 : 33
مَنْ خَشِيَ الرَّحْمَٰنَ بِالْغَيْبِ وَجَاءَ بِقَلْبٍ مُنِيبٍ
Artinya: (Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat,(QS. Qaf/50 : 33)
Kesadaran merasa takut kepada yang Maha Pengasih karena adanya harapan untuk mendapatkan kasih sayang dari yang Maha Pengasih, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +7; rahmah
8.4. Al Quran Surat Al Anfal/ 8: 63
وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ لَوْ أَنفَقْتَ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مَّا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana. (QS. Al Anfal/ 8: 63)
Kesadaran tertautnya hati dengan sesama orang beriman karena kasih sayang , merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +7; rahmah.
8.5. Al Quran Surat An-Nahl/ 16: 78
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.(QS. An-Nahl/ 16: 78)
Kesadaran bersyukur; berterimakasih atas nikmat dapat melihat, mendengar, dan memilki perasaan karena kasih sayang Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +7; rahmah.
8.6. Al Quran Surat Yunus/ 10: 57
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِّمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ
Artinya: Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus/ 10: 57)
Kesadaran dalam hati bahwa Al Quran merupakan rahmat; bukti kasih sayang Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +7; rahmah
9. RIDHA (Taqwa Level +8)
Di dalam Al Quran ditemukan 3 kata ridha atau kata lain yang memiliki pengertian yang sama dengan ridha yang berdampingan dengan kata qalbu, sadr atau fuad di dalam satu ayat Al Qur’an, yang dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi taqwa level +8; ridha, ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut;
9.1. Al Quran Surat Al-Fath/48 : 18
لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا
Artinya: Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya).( QS. Al-Fath/48 : 18)
Kesadran melakukan janji setia kepada Rasulullah hanya mengharap ridha Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +9; ridha.
9.2. Al Quran Surat Al Hadid/57 : 27
ثُمَّ قَفَّيْنَا عَلَىٰ آثَارِهِمْ بِرُسُلِنَا وَقَفَّيْنَا بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ وَآتَيْنَاهُ الْإِنْجِيلَ وَجَعَلْنَا فِي قُلُوبِ الَّذِينَ اتَّبَعُوهُ رَأْفَةً وَرَحْمَةً وَرَهْبَانِيَّةً ابْتَدَعُوهَا مَا كَتَبْنَاهَا عَلَيْهِمْ إِلَّا ابْتِغَاءَ رِضْوَانِ اللَّهِ فَمَا رَعَوْهَا حَقَّ رِعَايَتِهَا ۖ فَآتَيْنَا الَّذِينَ آمَنُوا مِنْهُمْ أَجْرَهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ
Artinya: Kemudian Kami iringi di belakang mereka dengan rasul-rasul Kami dan Kami iringi (pula) dengan Isa putra Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah padahal kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari keridhaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya. Maka Kami berikan kepada orang-orang yang beriman di antara mereka pahalanya dan banyak di antara mereka orang-orang fasik. (Al Hadid/57 : 27)
Kesadaran berakhlaq baik, santun dan kasih sayang karena mengharap ridha Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +9; ridha.
9.3. Al Quran Surat Yunus/ 10: 57
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِّمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ
Artinya: Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus/ 10: 57)
Kesadaran dalam hati bahwa Al Quran merupakan syifa’u lima fi sudur; obat bagi sakit hati; menyembuhkan hati; menyenangkan hati, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +8; ridha
10. HIDAYAH (Taqwa Level +9)
Di dalam Al Quran ditemukan 14 kata hidayah atau kata lain yang memiliki pengertian yang sama dengan hidayah yang berdampingan dengan kata qalbu, sadr atau fuad di dalam satu ayat Al Qur’an, yang dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi taqwa level +9; hidayah, ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut;
10.1. Al Quran Surat Al Baqarah/ 2: 97
قُلْ مَن كَانَ عَدُوًّا لِّجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَىٰ قَلْبِكَ بِإِذْنِ اللَّهِ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَبُشْرَىٰ لِلْمُؤْمِنِينَ
Artinya: Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. (QS. Al Baqarah/ 2: 97)
Kesadaran dalam hati meyakini dan menggunakan Al Quran sebagai hidayah; petunjuk, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +9; hidayah
10.2. Al Quran Surat At Thaghabun/ 64: 11
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ۚ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Artinya: Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.(QS. At Thaghabun/ 64: 11)
Kesadaran dalam hati memperoleh hidayah dari Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +9; hidayah.
10.3. Al Quran Surat An Nisa/ 2: 63
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ يَعْلَمُ اللَّهُ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَعِظْهُمْ وَقُلْ لَهُمْ فِي أَنْفُسِهِمْ قَوْلًا بَلِيغًا
Artinya: Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.(QS. An Nisa/ 4: 63)
Allah mengetahui hati orang yang memperoleh hidayah atau pura-pura seperti orang yang memperoleh hidayah.
10.4. Al Quran Surat Ali Imran/3: 8
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Artinya: (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)".(QS. Ali Imran/3: 8)
Kesadaran telah berada dalam hidayah kemudian memohon kepada Allah untuk menjaga qalbunya tidak congong kepada kesesatan; merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +9; hidayah
10.5. Al Quran Surat Yunus/ 10: 57
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِّمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ
Artinya: Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus/ 10: 57)
Kesadaran dalam hati bahwa Al Quran merupakan hidayah; petunjuk Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +9; hidayah
10.6. Al Quran Surat Al Kahfi/18 : 14
وَرَبَطْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ إِذْ قَامُوا فَقَالُوا رَبُّنَا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَنْ نَدْعُوَ مِنْ دُونِهِ إِلَٰهًا ۖ لَقَدْ قُلْنَا إِذًا شَطَطًا
Artinya: Dan Kami meneguhkan hati mereka diwaktu mereka berdiri, lalu mereka pun berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran".( Al Kahfi/18 : 14)
Hati yang teguh meyakini tidak akan menyeru selain Allah yang telah menciptakan langit dan bumi, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +9; hidayah.
10.7. Al Quran Surat Az Zumar/ 39: 23
اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ
Artinya: Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun. (Az Zumar/ 39: 23)
Kesadaran ketenangan di dalam hati teringat Allah, meyakini dan menggunakan Al Quran sebagai hidayah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +9; hidayah.
10.8. Al Quran Surat Asy Syu’ara/26 : 192
وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ, نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ, عَلَىٰ قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ
Artinya: Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan,(QS. Asy Syu’ara/26 : 192)
Kesadaran di dalam hati meyakini dan menggunakan Al Quran sebagai peringatan; pelajaran, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +9; hidayah.
10.9. Al Quran Surat Al Hajj/22 : 46
أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَٰكِن تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ
Artinya: maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada. (QS. Al Hajj/22 : 46)
Kesadaran hati untuk dapat memahami apa yang terjadi dalam kehidupan, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +9; hidayah.
10.10. Al Quran Surat Al Ankabut/ 29: 49
بَلْ هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ
Artinya: Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim. (Al Ankabut/ 29: 49)
Kesadaran hati bahwa Al Quran merupakan tanda-tanda yang nyata bagi orang yang mengetahui, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +9; hidayah.
10.11. Al Quran Surat Al An’am/ 6: 125
فَمَن يُرِدِ اللَّهُ أَن يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ وَمَن يُرِدْ أَن يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
Artinya: Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. (QS. Al An’am/ 6: 125)
Kesadaran hati yang lapang menerima petunjuk dari Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +9; hidayah.
10.12. Al Quran Surat Al-A'raf/ 7: 43
وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Artinya: Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran". Dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan".(QS. Al-A'raf/ 7: 43)
Kesadaran untuk menghilangkan dendam di dalam hati dan meyakini bahwa hidayah hanya datang dari Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +9; hidayah.
10.13. Al Quran Surat Az-Zumar/ 39: 22
أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَى نُورٍ مِنْ رَبِّهِ فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ أُولَئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
Artinya: Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.(QS. Az Zumar/ 39: 2)
Kesadaran untuk berlapang dada berada dalam cahaya Allah (kebenaran), merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +9; hidayah.
10.14. Al Quran Surat Qaf/ 50: 37
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لِمَنْ كَانَ لَهُ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ
Artinya: Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya. (QS. Qaf/ 50: 37)
Kesadaran menggunakan qalbu dan pendengaran dapat menyaksikan pelajaran/ peringatan, adalah bentuk ketaqwaan di tingkat +9; hidayah.
11. JANNAH (Taqwa Level +10)
Di dalam Al Quran ditemukan 8 kata jannah atau kata lain yang memiliki pengertian yang sama dengan jannah yang berdampingan dengan kata qalbu, sadr atau fuad di dalam satu ayat Al Qur’an, yang dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi taqwa level +10; jannah, ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut;
11.1. Al Quran Surat Ali Imran/ 3: 103
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Artinya: Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS. Ali Imran/ 3: 103)
Kesadaran untuk selalu berpegang teguh pada agama Allah, hatinya bersatu dan bersaudara karena Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +10; jannah.
11.2. Al Quran Surat Al A’raf/ 7: 43
وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِم مِّنْ غِلٍّ تَجْرِي مِن تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَن تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Artinya: Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran". Dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan". (QS. Al A’raf/ 7: 43)
Kesadaran untuk tidak ada dendam di hati, bersyukur atas hidayah Allah, mengerjakan amal shalih, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +10; jannah.
11.3. Al Quran Surat Al Hijr/ 15: 47
وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِم مِّنْ غِلٍّ إِخْوَانًا عَلَىٰ سُرُرٍ مُّتَقَابِلِينَ
Artinya: Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan. (QS. Al Hijr/ 15: 47)
Kesadaran untuk tidak ada dendam di hati, merasa bersaudara, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +10; jannah.
11.4. Al Quran Surat Al Hajj/ 22 : 32
ذَٰلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ
Artinya: Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati. (QS. Al Hajj/ 22: 32)
Kesadaran untuk terus mengagungkan syi’ar Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +10; jannah.
11.5. Al Quran Surat Asy Syuara/26 : 192-194
وَإِنَّهُ لَتَنزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ, نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ, عَلَىٰ قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنذِرِينَ,
Artinya: Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan,(QS. Asy Syuara/26 : 192-194)
Kesadaran untuk meyakini bahwa Al Quran adalah kitab yang diturunkan Allah pencipta semesta alam, kesadaran untuk menanamkan Al Quran ke dalam qalbu dan menjadikannya sebagai peringatan atau pelajaran, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +10; jannah.
11.6. Al Quran Surat Saba/ 34: 23
وَلَا تَنفَعُ الشَّفَاعَةُ عِندَهُ إِلَّا لِمَنْ أَذِنَ لَهُ حَتَّىٰ إِذَا فُزِّعَ عَن قُلُوبِهِمْ قَالُوا مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ قَالُوا الْحَقَّ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ
Artinya: Dan tiadalah berguna syafa'at di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafa'at itu, sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka berkata "Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhan-mu?" Mereka menjawab: (Perkataan) yang benar", dan Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS. Saba/ 34: 23)
Kesadaran bahwa hilang rasa takut di dalam hati dan meyakini Al Quran adalah haq, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +10; jannah.
11.7. Al Quran Surat Muhammad/ 47: 19
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ
Artinya: Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal. (QS. Muhammad/ 47: 19)
Meyakini Tiada Tuhan selain Allah, memohon ampun kepada-Nya, juga memohonkan ampun untuk orang-orang beriman, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +10; jannah.
Di halaman ini hanya dikemukakan bukti hingga tingkat +10; jannah, bukti selengkapnya tentang klasifikasi tingkatan taqwa berdasar kata qalbu, sadr atau fuad yang terdapat di dalam Al Quran, dapat diunduh di bagian paling bawah halaman ini.
KLASIFIKASI TINGKATAN TAQWA
BERDASAR KATA QALBU, SADR DAN FU'AD YANG TERDAPAT
DI DALAM AL QURAN
RANGKUMAN DAN KESIMPULAN
Rangkuman jumlah ayat di setiap klasifikasi adalah sebagai berikut; taubat 5 ayat, sabar 2 ayat, ikhlas 3 ayat, islam 4 ayat, iman 17 ayat, ihsan 11, mahabbah 6 ayat, rahmah 5 ayat, ridha 3 ayat, hidayah 14 ayat, jannah 8 ayat, ananiyah 8 ayat, ghadab 2 ayat, syahwat 9 ayat, khauf 9 ayat, huzn 5 ayat, taiasu 9 ayat, fasiq 26 ayat, dhalim 6 ayat, kafir 24 ayat dan jahannam 11 ayat.
Dari 213 ayat yang di dalamnya terdapat kata yang terbentuk dari kata dasar qalb, sadr dan fuad ditemukan 188 ayat yang berdampingan dengan kata yang sesuai dengan kata-kata yang dapat dimasukkan ke dalam klasifikasi “Cermin Qalbu”, berdasar bukti tersebut maka tingkatan taqwa yang tersusun menjadi cermin qalbu memiliki bukti yang kuat.
Hasil penelitian ini kami hadiahkan untuk seluruh umat muslim di manapun berada, agar dapat dijadikan sebagai dasar dalam memahami dan mengamalkan Taqwa secara menyeluruh.
Hadiah dapat didownload di tombol berikut, In Syaa Allah bermanfaat ...
TAZKIYA INSTITUTE
Membangun Negeri Yang Diberkahi Dengan Pendidikan Taqwa
Pastikan Anda mengambil bagian untuk menjadikan penduduk Negeri RI beriman dan bertaqwa. Pelajari, pahami dan amalkan dengan hati, sebarkan kepada sesama umat Islam dengan penuh rasa cinta, sebagai bukti cinta Anda kepada Allah, Rasul dan ajarannya, Niscaya Allah dan Rasulnya mencintai Anda dan Negeri RI diberkahi Allah SWT.
© 2025. Tazkiya Media Departement

