• + 9. TAQWA TINGKAT HIDAYAH

Beberapa gambaran orang yang bertaqwa di level hidayah di dalam Al Quran dan hadits, yang dapat diketahui berdasar ayat atau hadits yang di dalam terdapat kata yang berasal darai kata dasar Hadaa - yahdi, yakni antara lain sebagai berikut;

1. Berjuang Di Jalan Allah

Di dalam Al Quran surat Al-'Ankabut (29): 69 dinyatakan bahwa orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami;

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

Artinya: Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-'Ankabut (29): 69)

2. Kulitnya Gemetar Karena Al Quran Dan Takut Kepada Allah, Menjadi Lembut Kulit Dan Qalbunya Ketika Mengingat Allah

Di dalam Al Quran surat Az-Zumar/ 39: 23 tergambar bahwa orang yang menrima hidayah, gemetar karenanya (Al Quran) kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah;

اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ

Artinya: Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.(QS. Az-Zumar/ 39: 23)

3. Tidak Khawatir Dan Tidah Bersedih Hati

Di dalam Al Quran Surat Al Baqarah/ 2: 36, dinyatakan bahwa siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati;

قُلْنَا اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Artinya: Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati". (QS. Al Baqarah/ 2: 36)

4. Beriman Kepada Allah Dan Berpegang Teguh Kepada (Agama)-Nya, Allah Akan Menunjuki Mereka Kepada Jalan Yang Lurus

Di dalam Al Quran Surat An-Nisa' Ayat 175, ditegaskan bahwa orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya, Allah akan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus;

فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَاعْتَصَمُوا بِهِ فَسَيُدْخِلُهُمْ فِي رَحْمَةٍ مِنْهُ وَفَضْلٍ وَيَهْدِيهِمْ إِلَيْهِ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا

Artinya: Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya.

5. Menggunakan Al Quran Sebagai Petunjuk Dan Penawar Penyakit Yang Ada Di Dada

Di dalam Al Quran Surat Fushilat/ 41: 44 dan surat Yunus/ 10: 57, dinyatakan bahwa Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin;

قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ ۖ وَالَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ فِي آذَانِهِمْ وَقْرٌ وَهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى ۚ أُولَٰئِكَ يُنَادَوْنَ مِنْ مَكَانٍ بَعِيدٍ

Artinya: Katakanlah: "Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh".(QS. Fushilat/ 41: 44)

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ

Artinya: Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.(QS. Yunus/ 10: 57)

6. Meyakini Apa Saja Yang Menimpa Manusia Adalah Kehendak Allah

Di dalam Al Quran Surat At-Taghabun/ 64: 11 digambarkan bahwa Allah memberi hidayah pada qalbu orang yang meyakini bahwa apa saja yang menimpa manusia adalah kehendak Allah dan beriman kepada Allah;

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Artinya: Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.(QS. At-Taghabun/ 64: 11)

7. Meyakini Taqdir Baik Dan Buruk

Di dalam kitab Musnad Ahmad 21647 dinyatakan bahwa engkau tidak akan merasakan nikmatnya iman dan haqiqat ilmu Allah hingga meyakini taqdir baik dan buruk;

حَدَّثَنَا أَبُو الْعَلَاءِ الْحَسَنُ بْنُ سَوَّارٍ حَدَّثَنَا لَيْثٌ عَنْ مُعَاوِيَةَ عَنْ أَيُّوبَ بْنِ زِيَادٍ حَدَّثَنِي عُبَادَةُ بْنُ الْوَلِيدِ بْنِ عُبَادَةَ حَدَّثَنِي أَبِي قَالَ دَخَلْتُ عَلَى عُبَادَةَ وَهُوَ مَرِيضٌ أَتَخَايَلُ فِيهِ الْمَوْتَ فَقُلْتُ يَا أَبَتَاهُ أَوْصِنِي وَاجْتَهِدْ لِي فَقَالَ أَجْلِسُونِي قَالَ يَا بُنَيَّ إِنَّكَ لَنْ تَطْعَمَ طَعْمَ الْإِيمَانِ وَلَنْ تَبْلُغْ حَقَّ حَقِيقَةِ الْعِلْمِ بِاللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى حَتَّى تُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ قَالَ قُلْتُ يَا أَبَتَاهُ فَكَيْفَ لِي أَنْ أَعْلَمَ مَا خَيْرُ الْقَدَرِ وَشَرُّهُ قَالَ تَعْلَمُ أَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيبَكَ وَمَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ يَا بُنَيَّ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى الْقَلَمُ ثُمَّ قَالَ اكْتُبْ فَجَرَى فِي تِلْكَ السَّاعَةِ بِمَا هُوَ كَائِنٌ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ يَا بُنَيَّ إِنْ مِتَّ وَلَسْتَ عَلَى ذَلِكَ دَخَلْتَ النَّارَ

Artinya: Diceritakan kepada kami oleh Abu Al-'Ala Al-Hasan bin Sawar, diceritakan kepada kami oleh Laits dari Mu’awiyah dari Ayyub bin Ziyad, diceritakan kepada saya oleh 'Ubadah bin Al-Walid bin 'Ubadah, diceritakan kepada saya oleh ayah saya, dia berkata: “Saya masuk ke rumah 'Ubadah yang sedang sakit dan saya melihat tanda-tanda kematian padanya. Saya berkata, ‘Wahai ayah, berilah saya wasiat dan berusahalah untuk saya.’ Dia berkata, ‘Dudukkan saya.’ Dia berkata, ‘Wahai anakku, kamu tidak akan merasakan manisnya iman dan tidak akan mencapai hakikat ilmu tentang Allah yang Maha Suci dan Maha Tinggi sampai kamu beriman kepada takdir, baik dan buruknya.’ Saya berkata, ‘Wahai ayah, bagaimana saya bisa mengetahui apa yang baik dan buruk dari takdir?’ Dia berkata, 'Kamu harus mengetahui bahwa apa yang tidak menimpamu tidak akan pernah menimpamu, dan apa yang menimpamu tidak akan pernah meleset darimu. Wahai anakku, saya mendengar Rasulullah (saw) bersabda, ‘Sesungguhnya hal pertama yang diciptakan Allah yang Maha Suci dan Maha Tinggi adalah pena, kemudian Dia berkata, ‘Tulislah.’ Maka pada saat itu pena menulis apa yang akan terjadi hingga hari kiamat. Wahai anakku, jika kamu mati dan tidak beriman kepada hal itu, kamu akan masuk neraka.’”

8. Mendengarkan Perkataan Lalu Mengikuti Apa Yang Paling Baik Di Antaranya

Di dalam Al Quran Surat Az-Zumar/ 39: 18, dijelaskan bahwa orang yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal;

الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ ۚ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمْ أُولُو الْأَلْبَابِ

Artinya: yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.(QS. Az-Zumar/ 39: 18)

9. Dikehendaki Allah Mendapat Hidayah Kepada Jalan Yang Lurus

Di dalam Al Quran Surat Yunus/ 10: 25, dinyatakan bahwa Allah memberi hidayah kepada yang dia kehendaki ke jalan lurus;

وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَىٰ دَارِ السَّلَامِ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

Artinya: Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam).

10. Menjadikan Al Quran Sebagai Hidayah

Di dalam Al Quran Surat Al Baqarah/ 2: 2, dijelaskan bahwa Al Quran adalah petunjuk bagi orang yang bertaqwa;

ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ

Artinya: Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,

11. Memberi Petunjuk Dengan Hak, Dan Dengan Yang Hak Itu (Pula) Mereka Menjalankan Keadilan

Di dalam Al Quran Surat Al-A’raf / 7: 180, dijelaskan bahwa Kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk dengan hak, dan dengan yang hak itu (pula) mereka menjalankan keadilan

وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ وَمِمَّنْ خَلَقْنَا أُمَّةٌ يَهْدُونَ بِالْحَقِّ وَبِهِ يَعْدِلُونَ

Artinya: Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. Dan di antara orang-orang yang Kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk dengan hak, dan dengan yang hak itu (pula) mereka menjalankan keadilan.

12. Berpegang Teguh Kepada Allah

Di dalam Al Quran surat Ali Imran/ 3: 101 dinyatakan bahwa Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus;

وَكَيْفَ تَكْفُرُونَ وَأَنتُمْ تُتْلَىٰ عَلَيْكُمْ آيَاتُ اللَّهِ وَفِيكُمْ رَسُولُهُ وَمَن يَعْتَصِم بِاللَّهِ فَقَدْ هُدِيَ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ

Artinya: Bagaimanakah kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (QS. Ali Imran: 101)

13. Memberikan Bimbingan; Petunjuk Yang Baik

Di dalam kitab Musnad Ahmad hadits nomor 2565 dinyatakan bahwa sesungguhnya bimbingan yang baik, sikap yang baik dan kesederhanaan adalah bagian dari dua puluh lima bagian kenabian;

حَدَّثَنَا حَسَنٌ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ قَالَ حَدَّثَنَا قَابُوسُ بْنُ أَبِي ظَبْيَانَ أَنَّ أَبَاهُ حَدَّثَهُ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ نَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ زُهَيْرٌ لَا شَكَّ فِيهِ قَالَ إِنَّ الْهَدْيَ الصَّالِحَ وَالسَّمْتَ الصَّالِحَ وَالِاقْتِصَادَ جُزْءٌ مِنْ خَمْسَةٍ وَعِشْرِينَ جُزْءًا مِنْ النُّبُوَّةِ حَدَّثَنَا أَسْوَدُ بْنُ عَامِرٍ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ وَجَعْفَرٌ يَعْنِي الْأَحْمَرَ عَنْ قَابُوسَ عَنْ أَبِيهِ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ السَّمْتُ الصَّالِحُ فَذَكَرَ مِثْلَهُ

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Zuhair berkata; telah menceritakan kepada kami Qabus bin Abu Thaiban bahwa ayahnya menceritakannya dari Ibnu Abbas dari Nabiyullah ﷺ. -Zuhair berkata; tidak ada keraguan di dalamnya.- Beliau bersabda: "Sesungguhnya bimbingan yang baik, sikap yang baik dan kesederhanaan adalah bagian dari dua puluh lima bagian kenabian." Telah menceritakan kepada kami Aswad bin 'Amir telah menceritakan kepada kami Zuhair dan Ja'far yakni al Ahmar, dari Qabus dari ayahnya dari Ibnu 'Abbas, dia berkata; Rasulullah Salallahu 'Alaihi wa sallam bersabda: " sikap yang baik." Kemudian dia menyebutkan seperti di atas. (HR. Ahmad: 2565)

14. Tidak Menyukai Dunia Dan Memendekkan Angan-Angannya Tentang Dunia

Di dalam kitab Syuabul Iman Baihaqi hadits nomor 10674 digambarkan balasan bagi orang yang tidak menyukai dunia dan memendekkan angan-angannya tentang dunia akan dihidayahi tanpa hidayah;

أَخْبَرَنَا أَبُو الْحُسَيْنِ بْنُ بُشْرَانَ، أَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ صَفْوَانَ، ثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ -[154]- مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ شَقِيقٍ، ثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْأَشْعَثِ، أَنَا الْفُضَيْلُ بْنُ عِيَاضٍ، عَنْ عِمْرَانِ بْنِ حَسَّانَ، عَنِ الْحَسَنِ، قَالَ: خَرَجَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أَصْحَابِهِ ذَاتَ يَوْمٍ، فَقَالَ: " هَلْ مِنْكُمْ مَنْ يُرِيدُ أَنْ يُؤْتِيَهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عِلْمًا بِغَيْرِ تَعَلُّمٍ، وَهَدْيًا بِغَيْرِ هِدَايَةٍ، هَلْ مِنْكُمْ مَنْ يُرِيدُ أَنْ يُذْهِبَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَنْهُ الْعَمَى وَيَجْعَلَهُ بَصِيرًا إِلَّا أَنَّهُ مَنْ رَغِبَ فِي الدُّنْيَا وَقَصَرَ أَمَلَهُ فِيهَا أَعْطَاهُ اللهُ عِلْمًا بِغَيْرِ تَعَلُّمٍ، وَهَدًى بِغَيْرِ هِدَايَةٍ، أَلَا إِنَّهُ سَيَكُونُ بَعْدَكُمْ قَوْمٌ لَا يَسْتَقِيمُ لَهُمُ الْمُلْكُ إِلَّا بِالْقَتْلِ، وَالتَّجَبُّرِ، وَلَا الْغِنَى إِلَّا بِالْبُخْلِ وَالْفَخْرِ، وَلَا الْمَحَبَّةُ إِلَّا بِالِاسْتِخْرَاجِ فِي الدِّينِ وَاتِّبَاعِ الْهَوَى، أَلَا فَمَنْ أَدْرَكَ ذَلِكَ الزَّمَانَ مِنْكُمْ فَصَبَرَ لِلْفَقْرِ وَهُوَ يَقْدِرُ عَلَى الْغِنَى، وَصَبَرَ لِلْبَغْضَاءِ وَهُوَ يَقْدِرُ عَلَى الْمَحَبَّةِ، وَصَبَرَ عَلَى الذُّلِّ وَهُوَ يَقْدِرُ عَلَى الْعِزِّ لَا يُرِيدُ بِذَلِكَ إِلَّا وَجْهَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ أَعْطَاهُ اللهُ ثَوَابَ خَمْسِينَ صِدِّيقًا "

Artinya: Telah mengabarkan kepada kami Abu Al Husain ibnu Busyran, telah mengabarkan kepada kami Al Husain ibnu Shafwan, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Muhammad, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ali ibnu Syaqiq, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu al Asy’as, telah mengabarkan kepada kami Al Fudhail ibnu ‘Iyadh, dari ‘Imran ibnu Hasan dari Al Hasan, berkata: pada suatu hari telah keluar Rasulullah SAW menemui sahabatnya, kemudian berkata: Apakah di antara kalian ada orang yang mau diberi Allah Azza wa Jalla ilmu tanpa belajar, dan Hidayah tanpa hidayah, apakah ada di antara kalian mau dihilangkan darinya kebutaan dan dijadikannya melihat, kecuali sesungguhnya orang yang tidak menyukai dunia dan memendekkan angan-angannya tentang dunia, maka Allah akan memberikan kepadanya ilmu tanpa belajar, dan memberinya petunjuk tanpa hidayah, ketahuilah bahwa sesesungguhnya kaum yang tidak menegakkan kekuasaan kecuali dengan perang, dan pemaksaan, dan tidaklah kaya kecuali dengan bakhil dan bualan, dan tidaklah cinta kecuali dengan keluar dari agam dan mengikuti hawa nafsu, ketahuilah barang siapa di antara kalian mengalami zaman seperti itu, maka bersabar dalam kefaqiran akan dihargai sebagi kaya, dan bersabar dalam kebencian akan dihargai cinta, dan sabar atas kehinaan akan dihargai mulia yang tidak dikehendakinya semua itu kecuali menghadap wajah Allah ‘Azza wa jalla, Allah akan memberinya balasan senilai lima puluh orang yang sidiq. (HR. Baihaqi: 10674)

15. Merasa Beruntung

Orang yang menerima hidayah adalah orang yang beruntung, sebagaimana disebutkan di dalam Al Quran surat Al-Baqarah/2 : 5 dan Luqman/ 31: 5, dengan bunyi ayat yang sama;

أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Artinya: Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Al-Baqarah/2 : 5, Luqman/ 31: 5)

16. Banyak Memuji Allah, Shingg Akan Diperlihatkan Tanda-Tanda Kebesaran-Nya

di dalam Al Quran surat An Naml/ 27: 93 dinyatakan katakanlah: "Segala puji bagi Allah, Dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya;

وَقُلِ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ سَيُرِيكُمْ ءَايَـٰتِهِۦ فَتَعْرِفُونَهَا ۚ وَمَا رَبُّكَ بِغَـٰفِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ

Artinya: Dan katakanlah: "Segala puji bagi Allah, Dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan mengetahuinya. Dan Tuhanmu tiada lalai dari apa yang kamu kerjakan". [Surat An-Naml (27) ayat 93]

17. Berdoa Ya Allah Ya Tuhanku, Sesungguhnya Aku Memohon Kepada-Mu Hidayah

Dalam kitab Shahih Muslim hadits nomor 4898, disebutkan permohonan doa diberi petunjuk; Ya Allah ya Tuhanku, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu hidayah ..;

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَمُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ أَبِي الْأَحْوَصِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى و حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُثَنَّى وَابْنُ بَشَّارٍ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ مِثْلَهُ غَيْرَ أَنَّ ابْنَ الْمُثَنَّى قَالَ فِي رِوَايَتِهِ وَالْعِفَّةَ

Artinya: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Muhammad bin Basysyar] mereka berkata; telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dari [Abul Ahwash] dari ['Abdullah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwasanya beliau pernah berdoa: "alloohumma innii as-alukal hudaa wattuqoo wal'afaafa walghinaa "Ya Allah ya Tuhanku, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, terhindar dari perbuatan yang tidak baik, dan kecukupan (tidak minta-minta,)(HR. Muslim: 4898)

18. Berdoa Ya Allah, Berikanlah Petunjuk Kepadaku. Berilah Aku Jalan Yang Lurus. Jadikan Petunjuk-Mu Sebagai Jalanku Dan Kelurusan Hidupku Selurus Anak Panah

Shahih Muslim hadis nomor 4904 Ya Allah, berikanlah petunjuk kepadaku. Berilah aku jalan yang lurus. Jadikan petunjuk-Mu sebagai jalanku dan kelurusan hidupku selurus anak panah:

حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا ابْنُ إِدْرِيسَ قَالَ سَمِعْتُ عَاصِمَ بْنَ كُلَيْبٍ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ عَلِيٍّ قَالَ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُلْ اللَّهُمَّ اهْدِنِي وَسَدِّدْنِي وَاذْكُرْ بِالْهُدَى هِدَايَتَكَ الطَّرِيقَ وَالسَّدَادِ سَدَادَ السَّهْمِ و حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ يَعْنِي ابْنَ إِدْرِيسَ أَخْبَرَنَا عَاصِمُ بْنُ كُلَيْبٍ بِهَذَا الْإِسْنَادِ قَالَ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُلْ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالسَّدَادَ ثُمَّ ذَكَرَ بِمِثْلِهِ

Artinya: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Idris] dia berkata; aku mendengar ['Ashim bin Kulaib] dari [Abu Burdah] dari ['Ali] dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda kepada saya: "Hai Ali, ucapkanlah doa. Aloohummah Dinii Wasaddidnii Wadzkur Bilhudaa Hidaayatakath Thoriiqo Wassadaadi Sadaadas Sahmi "Ya Allah, berikanlah petunjuk kepadaku. Berilah aku jalan yang lurus. Jadikan petunjuk-Mu sebagai jalanku dan kelurusan hidupku selurus anak panah." Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] Telah menceritakan kepada kami [Abdullah] yaitu Ibnu Idris Telah mengabarkan kepada kami ['Ashim bin Kulaib] melalui jalur ini, dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadaku: 'Katakanlah; Ya Allah aku memohon kepada-Mu petunjuk dan kelurusan hidup, -lalu dia menyebutkan Hadis yang serupa.(HR. Muslim: 4904)

19. Berdoa Ya Allah, Hiasilah Kami Dengan Hiasan Iman Dan Jadikanlah Kami Orang Yang Menyampaikan Hidayah Dan Yang Mendapatkan Hidayah.

Di dalam kitab Sunan Nasai hadits nomor 1288 disebutkan doa Ya Allah, hiasilah kami dengan hiasan iman dan jadikanlah kami orang yang menyampaikan hidayah dan yang mendapatkan hidayah;

أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ حَبِيبِ بْنِ عَرَبيٍّ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ قَالَ حَدَّثَنَا عَطَاءُ بْنُ السَّائِبِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ صَلَّى بِنَا عَمَّارُ بْنُ يَاسِرٍ صَلَاةً فَأَوْجَزَ فِيهَا فَقَالَ لَهُ بَعْضُ الْقَوْمِ لَقَدْ خَفَّفْتَ أَوْ أَوْجَزْتَ الصَّلَاةَ فَقَالَ أَمَّا عَلَى ذَلِكَ فَقَدْ دَعَوْتُ فِيهَا بِدَعَوَاتٍ سَمِعْتُهُنَّ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا قَامَ تَبِعَهُ رَجُلٌ مِنْ الْقَوْمِ هُوَ أُبَيٌّ غَيْرَ أَنَّهُ كَنَى عَنْ نَفْسِهِ فَسَأَلَهُ عَنْ الدُّعَاءِ ثُمَّ جَاءَ فَأَخْبَرَ بِهِ الْقَوْمَ اللَّهُمَّ بِعِلْمِكَ الْغَيْبَ وَقُدْرَتِكَ عَلَى الْخَلْقِ أَحْيِنِي مَا عَلِمْتَ الْحَيَاةَ خَيْرًا لِي وَتَوَفَّنِي إِذَا عَلِمْتَ الْوَفَاةَ خَيْرًا لِي اللَّهُمَّ وَأَسْأَلُكَ خَشْيَتَكَ فِي الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ وَأَسْأَلُكَ كَلِمَةَ الْحَقِّ فِي الرِّضَا وَالْغَضَبِ وَأَسْأَلُكَ الْقَصْدَ فِي الْفَقْرِ وَالْغِنَى وَأَسْأَلُكَ نَعِيمًا لَا يَنْفَدُ وَأَسْأَلُكَ قُرَّةَ عَيْنٍ لَا تَنْقَطِعُ وَأَسْأَلُكَ الرِّضَاءَ بَعْدَ الْقَضَاءِ وَأَسْأَلُكَ بَرْدَ الْعَيْشِ بَعْدَ الْمَوْتِ وَأَسْأَلُكَ لَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ فِي غَيْرِ ضَرَّاءَ مُضِرَّةٍ وَلَا فِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ اللَّهُمَّ زَيِّنَّا بِزِينَةِ الْإِيمَانِ وَاجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِينَ

Artinya: Telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Hubaib bin 'Arabi dia berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad dia berkata; telah menceritakan kepada kami 'Atha bin As Saib dari Bapaknya, dia berkata; " Ammar bin Yasir pernah shalat bersama (mengimami) kami, dan ia mempersingkat shalatnya. Lalu sebagian orang bertanya kepadanya, 'Engkau telah meringankan -mempersingkat- shalat? ' Ia menjawab, 'Dalam shalat tadi aku memanjatkan doa dengan doa yang kudengar dari Rasulullah Shalallah 'Alaihi Wa Sallam.' Lalu ia bangkit dan diikuti oleh seseorang -dia adalah Ubay, tetapi ia menyamarkan dirinya- lalu ia bertanya kepadanya tentang doa. Kemudian ia datang dan memberitahukan doa tersebut kepada kaumnya, 'Ya Allah dengan ilmu-Mu terhadap hal gaib dan kekuasaan-Mu atas makhluk, hidupkanlah aku selagi Engkau mengetahui bahwa hidup itu lebih baik bagiku, dan matikanlah aku jika Engkau mengetahui bahwa mati lebih baik bagiku. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu rasa takut kepada-Mu saat nampak ataupun saat tidak nampak. Aku memohon kesederhanaan saat fakir dan kaya. Aku memohon kenikmatan tanpa habis dan kesenangan tanpa henti. Aku memohon keridhaan setelah adanya keputusan, dan kenyamanan hidup setelah mati dan kelezatan memandang kepada wajah-Mu serta keridhaan berjumpa dengan-Mu tanpa ada bahaya yang membahayakan dan tanpa fitnah yang menyesatkan. Ya Allah, hiasilah kami dengan hiasan iman dan jadikanlah kami orang yang menyampaikan hidayah dan yang mendapatkan hidayah."(HR. Nasai: 1288)

Di dalam kitab Musnad Ahmad hadits nomor 17605 juga disebutkan doa seperti tersebut di atas tetapi menggunakan kata “mahdiyyin”;

حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ الْأَزْرَقُ عَنْ شَرِيكٍ عَنْ أَبِي هَاشِمٍ عَنْ أَبِي مِجْلَزٍ قَالَ صَلَّى بِنَا عَمَّارٌ صَلَاةً فَأَوْجَزَ فِيهَا فَأَنْكَرُوا ذَلِكَ فَقَالَ أَلَمْ أُتِمَّ الرُّكُوعَ وَالسُّجُودَ قَالُوا بَلَى قَالَ أَمَا إِنِّي قَدْ دَعَوْتُ فِيهِمَا بِدُعَاءٍ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدْعُو بِهِ اللَّهُمَّ بِعِلْمِكَ الْغَيْبَ وَقُدْرَتِكَ عَلَى الْخَلْقِ أَحْيِنِي مَا عَلِمْتَ الْحَيَاةَ خَيْرًا لِي وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتْ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِي أَسْأَلُكَ خَشْيَتَكَ فِي الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ وَكَلِمَةَ الْحَقِّ فِي الْغَضَبِ وَالرِّضَا وَالْقَصْدَ فِي الْفَقْرِ وَالْغِنَى وَلَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ ضَرَّاءَ مُضِرَّةٍ وَمِنْ فِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ اللَّهُمَّ زَيِّنَّا بِزِينَةِ الْإِيمَانِ وَاجْعَلْنَا هُدَاةً مَهْدِيِّينَ حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ عَنْ يَزِيدِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ خُثَيْمٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ كَعْبٍ الْقُرَظِيِّ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ خُثَيْمٍ أَبُو يَزِيدَ عَنْ عَمَّارِ بْنِ يَاسِرٍ قَالَ كُنْتُ أَنَا وَعَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ رَفِيقَيْنِ فِي غَزْوَةِ الْعُشَيْرَةِ فَمَرَرْنَا بِرِجَالٍ مِنْ بَنِي مُدْلِجٍ يَعْمَلُونَ فِي نَخْلٍ لَهُمْ فَذَكَرَ مَعْنَى حَدِيثِ عِيسَى بْنِ يُونُسَ

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Ishaq Al Azraq dari Syarik dari Abu Hasyim dari Abu Mijlaz ia berkata, " Ammar pernah shalat bersama kami dan ia menunaikannya denan ringgkas, lalu orang-orang pun mengingkarinya. Maka Ammar bertanya, "Bukankah aku telah menyempurnakan rukuk dan sujud?" mereka menjawab, "Benar." Ammar berkata, "Sesungguhnya dalam dua rakaat itu, aku telah berdo'a dengan do'a yang Rasulullah ﷺ pernah berdo'a dengannya, Ya Allah, dengan ilmu-Mu atas yang ghaib, dan dengan kemahakuasaan-Mu atas seluruh makhluk, hidupkanlah aku jika Engkau mengetahui bahwa hidup lebih baik bagiku, dan matikanlah aku jika Engkau mengetahui bahwa kematian itu lebih baik bagiku. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pada-Mu agar aku takut pada-Mu dalam keadaan sembunyi atau ramai. Aku memohon pada-Mu agar dapat berkata dengan benar diwaktu ridla atau marah. Aku minta kepada-Mu agar dapat melaksanakan kesederhanaan dalam keadaan kaya atau fakir serta kenikmatan memandang wajah-Mu (di surga), rindu bertemu dengan-Mu. Aku berlindung kepada-Mu dari penderitaan yang membahayakan dan fitnah yang menyesatkan. Ya Allah, hiasilah kami dengan iman, dan jadikanlah kami sebagai penunjuk (jalan) yang lurus yang memperoleh bimbingan dari-Mu.'" Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdul Malik Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salamah dari Muhammad bin Ishaq dari Yazid bin Muhammad bin Khutsaim dari Muhammad bin Ka'ab Al Qurazhi telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Khutsaim Abu Yazid dari Ammar bin Yasir ia berkata, "Aku dan Ali bin Abu Thalib radliallahu 'anhu adalah dua orang yang berteman pada saat perang Al Usyairah. Kemudian kami melewati sekelompok laki-laki dari Bani Mudlij yang sedang bekerja pada kebun kurma milik mereka…lalu ia menyebutkan makna hadits Isa bin Yunus." (HR. (HR. Ahmad: 17605)

Di dalam kitab Sunan Tirmidzi hadits nomor 3777 disebutkan doa 'Ya Allah, jadikanlah dia seorang yang memberi petunjuk dan mendapat petunjuk, dan berilah petunjuk dengan perantaraannya;

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا أَبُو مُسْهِرٍ عَبْدُ الْأَعْلَى بْنُ مُسْهِرٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ يَزِيدَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي عُمَيْرَةَ وَكَانَ مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ لِمُعَاوِيَةَ اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ هَادِيًا مَهْدِيًّا وَاهْدِ بِهِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ

Artinya: "Menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya, menceritakan kepada kami Abu Mus-hir Abdul A'la bin Mus-hir dari Sa'id bin Abdul Aziz dari Rabi'ah bin Yazid dari Abdurrahman bin Abi Umairah, yang merupakan salah seorang sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau berkata kepada Mu'awiyah: 'Ya Allah, jadikanlah dia seorang yang memberi petunjuk dan mendapat petunjuk, dan berilah petunjuk dengan perantaraannya.'(HR. Tirmidzi 3777)

20. Berdoa Ya Allah, Ilhamkan Kepadaku Petunjukku, Dan Lindungilah Aku Dari Kejahatan Diriku

Di dalam kitab Sunan Tirmidzi hadits nomor 3405 disebutkan doa Ya Allah, ilhamkan kepadaku petunjukku, dan lindungilah aku dari kejahatan diriku;

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ شَبِيبِ بْنِ شَيْبَةَ عَنْ الْحَسَنِ الْبَصْرِيِّ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأَبِي يَا حُصَيْنُ كَمْ تَعْبُدُ الْيَوْمَ إِلَهًا قَالَ أَبِي سَبْعَةً سِتَّةً فِي الْأَرْضِ وَوَاحِدًا فِي السَّمَاءِ قَالَ فَأَيُّهُمْ تَعُدُّ لِرَغْبَتِكَ وَرَهْبَتِكَ قَالَ الَّذِي فِي السَّمَاءِ قَالَ يَا حُصَيْنُ أَمَا إِنَّكَ لَوْ أَسْلَمْتَ عَلَّمْتُكَ كَلِمَتَيْنِ تَنْفَعَانِكَ قَالَ فَلَمَّا أَسْلَمَ حُصَيْنٌ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ عَلِّمْنِيَ الْكَلِمَتَيْنِ اللَّتَيْنِ وَعَدْتَنِي فَقَالَ قُلْ اللَّهُمَّ أَلْهِمْنِي رُشْدِي وَأَعِذْنِي مِنْ شَرِّ نَفْسِي قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ وَقَدْ رُوِيَ هَذَا الْحَدِيثُ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ مِنْ غَيْرِ هَذَا الْوَجْهِ

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Mani' telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Syabib bin Syaibah dari Al Hasan Al Bashri dari Imran bin Hushain ia berkata; Nabi ﷺ berkata kepada ayahku: "Wahai Hushain, berapa tuhan yang engkau sembah dalam sehari?" Ayahku berkata; tujuh, enam di dunia dan satu di langit."Manakah yang engkau perhitungkan keinginanmu dan rasa rasa takutmu?"Ia berkata; Yang ada di langit."Wahai Hushain, ketahuilah seandainya engkau masuk Islam aku akan mengajarimu dua kalimat yang bermanfaat bagimu." Imran berkata; tatkala Hushain telah masuk Islam ia berkata; wahai Rasulullah, ajarkan kepadaku dua kalimat yang engkau janjikan kepadaku! Kemudian beliau bersabda: "Katakan; Ya Allah, ilhamkan kepadaku petunjukku, dan lindungilah aku dari kejahatan diriku. Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan gharib. Dan telah diriwayatkan hadits ini dari Imran bin Hushain dan yang lainnya dari jalur ini. (HR. Tirmidzi: 3405)

21. Berdoa Tinggikan Derajatnya Di Kalangan Orang-Orang Yang Terpimpin Dengan Petunjuk-Mu

Di dalam kitab Shahih Muslim hadits nomor 1528 hadits nomor disebutkan doa untuk orang lain yang sudah meninggal .. tinggikan derajatnya di kalangan orang-orang yang terpimpin dengan petunjuk-Mu;

حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ عَمْرٍو حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَقَ الْفَزَارِيُّ عَنْ خَالِدٍ الْحَذَّاءِ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ قَبِيصَةَ بْنِ ذُؤَيْبٍ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ دَخَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أَبِي سَلَمَةَ وَقَدْ شَقَّ بَصَرُهُ فَأَغْمَضَهُ ثُمَّ قَالَ إِنَّ الرُّوحَ إِذَا قُبِضَ تَبِعَهُ الْبَصَرُ فَضَجَّ نَاسٌ مِنْ أَهْلِهِ فَقَالَ لَا تَدْعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ إِلَّا بِخَيْرٍ فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ يُؤَمِّنُونَ عَلَى مَا تَقُولُونَ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِأَبِي سَلَمَةَ وَارْفَعْ دَرَجَتَهُ فِي الْمَهْدِيِّينَ وَاخْلُفْهُ فِي عَقِبِهِ فِي الْغَابِرِينَ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ وَنَوِّرْ لَهُ فِيهِ و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُوسَى الْقَطَّانُ الْوَاسِطِيُّ حَدَّثَنَا الْمُثَنَّى بْنُ مُعَاذِ بْنِ مُعَاذٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ الْحَسَنِ حَدَّثَنَا خَالِدٌ الْحَذَّاءُ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ غَيْرَ أَنَّهُ قَالَ وَاخْلُفْهُ فِي تَرِكَتِهِ وَقَالَ اللَّهُمَّ أَوْسِعْ لَهُ فِي قَبْرِهِ وَلَمْ يَقُلْ افْسَحْ لَهُ وَزَادَ قَالَ خَالِدٌ الْحَذَّاءُ وَدَعْوَةٌ أُخْرَى سَابِعَةٌ نَسِيتُهَا

Artinya: Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Mua'wiyah bin Amru telah menceritakan kepada kami Abu Ishaq Al Fazari dari Khalid Al Hadzdza` dari Abu Qilabah dari Qabishah bin Dzu`aib dari Ummu Salamah ia berkata; Ketika Abu Salamah meninggal, Rasulullah ﷺ datang ke rumah kami untuk menjenguk jenazahnya. Saat itu, mata Abu Salamah tengah terbeliak, maka beliau pun menutupnya. Kemudian beliau bersabda: "Apabila ruh telah dicabut, maka penglihatan akan mengikutinya dan keluarganya pun meratap hiteris. Dan janganlah sekali-kali mendo'akan atas diri kalian kecuali kebaikan, sebab ketika itu malaikat akan mengaminkan apa yang kalian ucapkan." Setelah itu, beliau berdo'a: Ya Allah, ampunilah Abu Salamah, tinggikan derajatnya di kalangan orang-orang yang terpimpin dengan petunjuk-Mu dan gantilah ia bagi keluarganya yang ditinggalkannya. Ampunilah kami dan ampunilah dia. Wahai Rabb semesta alam. Lapangkanlah kuburnya dan terangilah dia di dalam kuburnya)." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Musa Al Qaththan Al Wasithi telah menceritakan kepada kami Al Mutsanna bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Al Hasan telah menceritakan kepada kami Khalid Al Hadzdza` dengan Isnad ini dan serupa dengannya. Hanya saja, ia mengatakan; "Dan gantikanlah ia bagi keluarganya." Ia juga mengatakan; "Ya Allah, lapangkanlah kuburannya." Dan ia tidak mengatakan; "IFSAH LAHU (lapangkanlah baginya)." Dan ia menambahkan lagi; Khalid Al Hadzdza` berkata; "Dan do'a lain yang ketujuh saya lupa."(HR. Muslim: 1528)

22. Berdoa Ya Rabbku! Terimalah Taubatku, Bersihkanlah Kesalahanku, Kabulkanlah Do'aku, Tetapkanlah Hujjahku, Tunjukilah Hatiku, Teguhkanlah Lisanku Dan Cabutlah Segala Penyakit Hatiku

Di dalam kitab Musnad Ahmad hadits nomor 1893 disebutkan doa Ya Rabbku! terimalah taubatku, bersihkanlah kesalahanku, kabulkanlah do'aku, tetapkanlah hujjahku, tunjukilah hatiku, teguhkanlah lisanku dan cabutlah segala penyakit hatiku;

حَدَّثَنَا يَحْيَى قَالَ أَمْلَاهُ عَلَيَّ سُفْيَانُ إِلَى شُعْبَةَ قَالَ سَمِعْتُ عَمْرَو بْنَ مُرَّةَ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْحَارِثِ الْمُعَلِّمُ حَدَّثَنِي طَلِيقُ بْنُ قَيْسٍ الْحَنَفِيُّ أَخُو أَبِي صَالِحٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَدْعُو رَبِّ أَعِنِّي وَلَا تُعِنْ عَلَيَّ وَانْصُرْنِي وَلَا تَنْصُرْ عَلَيَّ وَامْكُرْ لِي وَلَا تَمْكُرْ عَلَيَّ وَاهْدِنِي وَيَسِّرْ الْهُدَى إِلَيَّ وَانْصُرْنِي عَلَى مَنْ بَغَى عَلَيَّ رَبِّ اجْعَلْنِي لَكَ شَكَّارًا لَكَ ذَكَّارًا لَكَ رَهَّابًا لَكَ مِطْوَاعًا إِلَيْكَ مُخْبِتًا لَكَ أَوَّاهًا مُنِيبًا رَبِّ تَقَبَّلْ تَوْبَتِي وَاغْسِلْ حَوْبَتِي وَأَجِبْ دَعْوَتِي وَثَبِّتْ حُجَّتِي وَاهْدِ قَلْبِي وَسَدِّدْ لِسَانِي وَاسْلُلْ سَخِيمَةَ قَلْبِي

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Yahya berkata; Sufyan mendektekan kepadaku, untuk dikirim kepada Syu'bah berkata; saya mendengar 'Amru bin Murrah telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Al Harits Al Mu'allim telah menceritakan kepadaku Thaliq bin Qais Al Hanafi saudara Abu Shalih, dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah ﷺ berdoa: (Ya Rabbku! Bantulah aku dan jangan Engkau memberi bantuan mereka untuk mengalahkanku. Tolonglah aku dan jangan Engkau menolong mereka untuk mengalahkanku. Buatlah makar untukku dan jangan Engkau buatkan mereka makar untuk mengalahkanku. Tunjukilah aku dan mudahkanlah petunjuk-Mu untukku. Tolonglah aku atas orang-orang yang menzhalimi aku. Ya Rabbku! Jadikanlah aku orang yang selalu bersyukur kepadaMu, selalu ingat kepadaMu, selalu takut kepadaMu selalu patuh padaMu, selalu tunduk dan pasrah terhadapMu, selalu kembali dan taubat kepadaMu. Ya Rabbku! terimalah taubatku, bersihkanlah kesalahanku, kabulkanlah do'aku, tetapkanlah hujjahku, tunjukilah hatiku, teguhkanlah lisanku dan cabutlah segala penyakit hatiku) "(HR. Ahmad: 1893)

23. Berdoa Berilah Aku Petunjuk Dan Permudahlah Petunjuk Kepadaku

Di dalam kitab Sunan Abu Daud hadits nomor 1291 disebutkan doa berilah aku petunjuk dan permudahlah petunjuk kepadaku;

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَارِثِ عَنْ طُلَيْقِ بْنِ قَيْسٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدْعُو رَبِّ أَعِنِّي وَلَا تُعِنْ عَلَيَّ وَانْصُرْنِي وَلَا تَنْصُرْ عَلَيَّ وَامْكُرْ لِي وَلَا تَمْكُرْ عَلَيَّ وَاهْدِنِي وَيَسِّرْ هُدَايَ إِلَيَّ وَانْصُرْنِي عَلَى مَنْ بَغَى عَلَيَّ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي لَكَ شَاكِرًا لَكَ ذَاكِرًا لَكَ رَاهِبًا لَكَ مِطْوَاعًا إِلَيْكَ مُخْبِتًا أَوْ مُنِيبًا رَبِّ تَقَبَّلْ تَوْبَتِي وَاغْسِلْ حَوْبَتِي وَأَجِبْ دَعْوَتِي وَثَبِّتْ حُجَّتِي وَاهْدِ قَلْبِي وَسَدِّدْ لِسَانِي وَاسْلُلْ سَخِيمَةَ قَلْبِي حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ سُفْيَانَ قَالَ سَمِعْتُ عَمْرَو بْنَ مُرَّةَ بِإِسْنَادِهِ وَمَعْنَاهُ قَالَ وَيَسِّرْ الْهُدَى إِلَيَّ وَلَمْ يَقُلْ هُدَايَ

Artinya: Telah menceritakan kepada Kami Muhammad bin Katsir, telah mengabarkan kepada Kami Sufyan dari 'Amr bin Murrah dari Abdullah bin Al Harits dari Thalq bin Qais dari Ibnu Abbas, ia berkata; Nabi ﷺ berdoa dengan mengucapkan: Ya Allah, bantulah aku dan jangan Engkau bantu untuk memusuhiku, tolonglah aku dan jangan Engkau tolong untuk memusuhiku, lakukan tipu daya untukku dan jangan Engkau melakukan tipu daya terhadap diriku, berilah aku petunjuk dan permudahlah petunjuk kepadaku, tolonglah aku menghadapi orang yang berbuat lalim terhadap diriku. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang bersyukur kepadaMu, ingat kepadaMu, takut kepadaMu, taat kepadaMu, tunduk kepadaMu, atau kembali kepadaMu. Tuhanku, terimalah taubatku, hilangkan kegelisahanku, dan kabulkan doaku, teguhkan hujjahku, dan berilah petunjuk hatiku, luruskan lisanku, dan cabutlah kedengkian hatiku). Telah menceritakan kepada Kami Musaddad telah menceritakan kepada Kami Yahya dari Sufyan, ia berkata; aku mendengar 'Amr bin Murrah dengan sanad dan maknanya ia berkata; "dan mudahkanlah petunjuk kepadaku" bukan "petunjukku". (HR. Abu Daud: 1291)

24. Berdoa Agar Allah Menjadikan Al Qur`An Sebagai Penyejuk Hati Dan Cahaya Di Dada Serta Penawar Kesedihan Dan Pelenyap Duka

Di dalam kitab Musnad Ahmad hadits nomor 3528 disebutkan doa agar menjadikan Al Qur`an sebagai penyejuk hati dan cahaya dada serta penawar kesedihan dan pelenyap duka;

حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَنْبَأَنَا فُضَيْلُ بْنُ مَرْزُوقٍ حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ الْجُهَنِيُّ عَنِ الْقَاسِمِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أَصَابَ أَحَدًا قَطُّ هَمٌّ وَلَا حَزَنٌ فَقَالَ اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِي بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي وَنُورَ صَدْرِي وَجِلَاءَ حُزْنِي وَذَهَابَ هَمِّي إِلَّا أَذْهَبَ اللَّهُ هَمَّهُ وَحُزْنَهُ وَأَبْدَلَهُ مَكَانَهُ فَرَجًا قَالَ فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَا نَتَعَلَّمُهَا فَقَالَ بَلَى يَنْبَغِي لِمَنْ سَمِعَهَا أَنْ يَتَعَلَّمَهَا

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah memberitakan kepada kami Fudlail bin Marzuq telah menceritakan kepada kami Abu Salamah Al Juhani dari Al Qosim bin Abdurrahman dari ayahnya dari Abdullah ia berkata; Rasulullah ﷺ bersabda: "Tidaklah seseorang mengalami kesedihan dan tidak pula duka, lalu ia mengucapkan; Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hambaMu, anak hambaMu dan anak hamba wanitaMu, ubun-ubunku berada di tanganMu, hukumMu berlaku padaku dan ketetapanMu padaku adalah adil. Aku memohon kepadaMu dengan segenap namaMu atau yang Engkau namai diriMu dengannya, atau yang Engkau ajarkan kepada salah seorang dari makhlukMu atau engkau turunkan di dalam kitabMu atau yang Engkau simpan dalam ilmu ghaib di sisiMu agar Engkau menjadikan Al Qur`an sebagai penyejuk hatiku dan cahaya dadaku serta penawar kesedihanku dan pelenyap dukaku. Kecuali Allah akan menghilangkan kesedihan dan kedukaan serta menggantinya dengan jalan keluar." Ia berkata; Lalu dikatakan; Wahai Rasulullah, bolehkah kami mempelajarinya? Beliau menjawab: "Tentu, orang yang telah mendengarnya semestinya mempelajarinya." (HR. Ahmad: 3528)

25. Berdoa Ya Allah, Aku Memohon Petunjuk-Mu Sehingga Lurus Urusanku

Di dalam kitab Musnad Ahmad hadits nomor 17229 disebutkan doa Ya Allah, aku memohon petunjuk-Mu sehingga lurus urusanku;

حَدَّثَنَا حَسَنُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَن سَعِيدٍ الْجُرَيْرِيِّ عَن أَبِي الْعَلَاءِ عَن عُثْمَانَ بْنِ أَبِي الْعَاصِ وَامْرَأَةٍ مِنْ قَيْسٍ أَنَّهُمَا سَمِعَا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَحَدُهُمَا سَمِعْتُهُ يَقُولُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي خَطَئِي وَعَمْدِي اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَهْدِيكَ لِأَرْشَدِ أَمْرِي وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Musa telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Sa'id Al Jurairi dari Abul Ala dari Utsman bin Abul Ash dan Seorang perempuan dari Quwais, bahwa keduanya pernah mendengar Nabi ﷺ. Salah satu dari keduanya berkata, "Saya mendengar beliau berdo'a: (Ya Allah, ampunilah dosaku baik yang sengaja ataupun yang tidak. Ya Allah, aku memohon petunjuk-Mu sehingga lurus urusanku, dan aku berlindung pada-Mu dari keburukan jiwaku)."

Berdasar ayat-ayat Al Quran dan hadits-hadits Rasulullah SAW yang telah dikemukakan dalam pembahasan di atas dapat ditarik pengertian bahwa taqwa di level hidayah adalah kesadaran qalbu merasa dapat melihat, mengetahui dan memahami ayat-ayat Allah yang ada di dalam Al Quran maupun yang ada di alam semesta merupakan hidayah atas keberadaan dan kekuasaan Allah.

Kesadaran taqwa di level hidayah mendorong orang beriman untuk merasa berpandangan luas, lapang dada menghadapi segala masalah, berada di jalan kebenaran, karena menyadari bahwa dirinya akan selalu mendapat bimbingan dan petunjuk Allah.

Doa Mohon Dijadikan Orang Yang Mendapat Dan Menyampaikan Hidayah

"اللَّهُمَّ زَيِّنَّا بِزِينَةِ الْإِيمَانِ وَاجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِينَ"

“Ya Allah, hiasilah kami dengan hiasan iman dan jadikanlah kami orang yang menyampaikan hidayah dan yang mendapatkan hidayah." (HR. Nasai: 1288)

"اللَّهُمَّ زَيِّنَّا بِزِينَةِ الْإِيمَانِ وَاجْعَلْنَا هُدَاةً مَهْدِيِّينَ"

“Ya Allah, hiasilah kami dengan iman, dan jadikanlah kami sebagai penunjuk (jalan) yang lurus yang memperoleh bimbingan dari-Mu” (HR. Ahmad: 17605)

Dalam pencarian kata di dalam Al Quran dengan kata dasar Hadaa - yahdi , menggunakan Aplikasi Zekr 1.1.0 ditemukan 316 kata di 268 ayat, di antara 316 kata yang diketemukan tersebut, kami dapat menglasifikasikan ke dalam; Hikmah hidayah, Keuntungan orang yang menerima hidayah, Karakter orang yang menerima hidayah dan Taqwa di tingkat Hidayah, pengklasifikasian ditambah dengan Hadits-Hadits terkait.

Hasil penelitian ini kami hadiahkan untuk seluruh umat Islam di manapun berada agar dapat dijadikan sebagai dasar dalam memahami dan mengamalkan Taqwa secara menyeluruh.

Hadiah dapat didownload di tombol hadiah, In Syaa Allah bermanfaat ...