41. Allah Yang Paling Berhak Ditaqwai
Di dalam Al Quran Surat Al-Muddatsir/ 74: 56 Allah menyatakan bahwa Allahlah yang paling berhak untuk ditaqwai;
وَمَا يَذْكُرُونَ إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ ۚ هُوَ أَهْلُ ٱلتَّقْوَىٰ وَأَهْلُ ٱلْمَغْفِرَةِ
Artinya: Dan mereka tidak akan mengambil pelajaran daripadanya kecuali (jika) Allah menghendakinya. Dia (Allah) adalah Tuhan Yang patut (kita) bertakwa kepada-Nya dan berhak memberi ampun. (QS. Al-Muddatsir/ 74: 56)
Di dalam kitab Sunan Tirmidzi hadits nomor 3251 ayat diatas dijeskan oleh nabi bahwa Allah Azza wa Jalla menyatakan bahwa Allahlah yang paling berhak ditaqwai dengan cara tidak mempersekutukannya;
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ الصَّبَّاحِ الْبَزَّارُ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ حُبَابٍ أَخْبَرَنَا سُهَيْلُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْقُطَعِيُّ وَهُوَ أَخُو حَزْمِ بْنِ أَبِي حَزْمٍ الْقُطَعِيُّ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ فِي هَذِهِ الْآيَةَ { هُوَ أَهْلُ التَّقْوَى وَأَهْلُ الْمَغْفِرَةِ } قَالَ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنَا أَهْلٌ أَنْ أُتَّقَى فَمَنْ اتَّقَانِي فَلَمْ يَجْعَلْ مَعِي إِلَهًا فَأَنَا أَهْلٌ أَنْ أَغْفِرَ لَهُ, قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ وَسُهَيْلٌ لَيْسَ بِالْقَوِيِّ فِي الْحَدِيثِ وَقَدْ تَفَرَّدَ بِهَذَا الْحَدِيثِ عَنْ ثَابِتٍ
Artinya: Telah bercerita kepada kami Al Hasan ibnu Shabah Al bazar, telah menceritakan kepada kami Zaid ibnu Hubab telah mengabarkan kepada kami Suhail ibnu Abdillah Al Quthai dan dia saudaranya Hazm ibnu Abi Hazm Al Quthai dari Sabit dari Anas ibnu Malik dari Rasulullah SAW bahwa beliau pada ayat ini “Dia (Allah) adalah Tuhan Yang patut (kita) bertakwa kepada-Nya dan berhak memberi ampun” bersabda: Allah Azza wa Jalla berfirman Akulah yang paling berhak untuk ditaqwai barang siapa bertaqwa kepadaku dan tidak menjadikan bersamaku Tuhan selain-Ku, maka Aku paling berhak mengampuninya.” (HR. Tirmidzi: 3251)
Di dalam Kitab Mushannaf Ibnu Abi Syaibah hadits nomor 40354 digambarkan bahwa jika kamu bertakwa kepada Allah, Dia akan cukupkan (melindungi) kamu dari (kebutuhan akan) manusia;
مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْأَسَدِيُّ، عَنْ سُفْيَانَ، عَنْ هِشَامٍ، عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا كَتَبَتْ إِلَى مُعَاوِيَةَ: أُوصِيكَ بِتَقْوَى اللَّهِ فَإِنَّكَ إِنِ اتَّقَيْتَ اللَّهَ كَفَاكَ النَّاسَ فَإِنِ اتَّقَيْتَ النَّاسَ لَمْ يُغْنُوا عَنْكَ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا , فَعَلَيْكَ بِتَقْوَى اللَّهِ أَمَّا بَعْدُ
Artinya: Muhammad bin Abdullah al-Asadi meriwayatkan dari Sufyan, dari Hisyam, dari ayahnya, dari Aisyah, bahwa dia menulis kepada Muawiyah: "Saya menasehati kamu untuk bertakwa kepada Allah karena jika kamu bertakwa kepada Allah, Dia akan cukupkan (melindungi) kamu dari (kebutuhan akan) manusia. Namun, jika kamu bertakwa kepada manusia, mereka tidak akan dapat memberikanmu apa-apa dari (perlindungan) Allah. Maka, hendaklah kamu bertakwa kepada Allah. Adapun setelah ini (menyusul nasihat berikutnya)." (Mushanaf Ibnu Syaibah: 40354)
Jika engkau bertakwa kepada Allah, maka cukuplah Allah bagimu
Di dalam kitab Hilyatul Aulia Atsar nomor 10218 dinyatakan bahwa Jika engkau bertakwa kepada Allah, maka cukuplah Allah bagimu;
حَدَّثَنَا أَبُو أَحْمَدَ، ثنا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَعِيدٍ، ثنا عَبَّاسُ بْنُ عَبْدِ الْعَظِيمِ، قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا نُعَيْمٍ، يَقُولُ: سَمِعْتُ سُفْيَانَ، وَكَتَبَ، إِلَى عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِي ذِئْبٍ: «مِنْ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ إِلَى مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ , سَلَامٌ عَلَيْكَ , فَإِنِّي أَحْمَدُ إِلَيْكَ اللهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ , وَأُوصِيكَ بِتَقْوَى اللهِ , فَإِنَّكَ إِنِ اتَّقَيْتَ اللهَ كَفَاكَ النَّاسَ , وَإِنِ اتَّقَيْتَ النَّاسَ لَمْ يُغْنُوا عَنْكَ مِنَ اللهِ شَيْئًا , فَعَلَيْكَ بِتَقْوَى اللهِ , أَمَّا بَعْدُ»
Artinya: "Kami telah diberitahu oleh Abu Ahmad, dari Ahmad bin Muhammad bin Sa'id, dari Abbas bin Abdul Azim, dia berkata: Aku mendengar Abu Nuaim berkata: Aku mendengar Sufyan, dan dia menulis kepada Abdullah bin Abi Dzahab: 'Dari Sufyan al-Thawri kepada Muhammad bin Abdul Rahman, salam sejahtera kepadamu. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan aku menasihatkanmu untuk bertaqwa kepada Allah. Jika engkau bertaqwa kepada Allah, maka cukuplah Allah bagimu, dan jika engkau bertaqwa kepada manusia, mereka tidak akan bisa memberikan manfaat apapun bagimu dari Allah. Oleh karena itu, peganglah teguh takwa kepada Allah. Itulah yang aku sampaikan.'"(Abu Nuaim, Hilyatul Aulia: 10218)
Sebagai Bukti Cinta Kami Kepada Allah, Rasul-Nya Dan Sesama Umat Islam.
Hasil penelitian ini kami hadiahkan untuk seluruh umat Islam agar dapat dijadikan sebagai referensi dalam memahami Taqwa secara menyeluruh.
Hadiah dapat diunduh di tombol berikut, In Syaa Allah bermanfaat ...
TAZKIYA INSTITUTE
Membangun Negeri Yang Diberkahi Dengan Pendidikan Taqwa
Pastikan Anda mengambil bagian untuk menjadikan penduduk Negeri RI beriman dan bertaqwa. Pelajari, pahami dan amalkan dengan hati, sebarkan kepada sesama umat Islam dengan penuh rasa cinta, sebagai bukti cinta Anda kepada Allah, Rasul dan ajarannya, Niscaya Allah dan Rasulnya mencintai Anda dan Negeri RI diberkahi Allah SWT.
© 2025. Tazkiya Media Departement

