• TAQWA DARI

  • FUJUR - 9. KAFIR

FUJUR -9 KAFIR

Dari segi bahasa kafir berasal dari kata kafara-yakfuru-kufran, yang artinya menutup, sedangkan orang yang menutup (isim fail), disebut dengan ‘kaafir’; ingkar, tidak beriman, mengingkari, tidak percaya. Pengertiannya adalah orang yang telah tertutup hati, pendengaran dan penglihatan sehingga megingkari kebenaran.

Kata kafir di dalam Al Quran disebutkan dalam berbagai bentuk, Ketika disebutkan dalam bentuk kata kerja baik lampau maupun sekarang; kafara, yakfuru menujuk pada pengertian melakukan perbuatan mengingkari atau tidak percaya, mungkin dilakukan oleh orang kafir maupun orang Islam. Ketika kafir diungkapkan dengan kata pelaku; fail, maka pelakunya perbuatan pengingkarannya adalah orang yang sudah ingkar; kafir. Sedangkan ketika disebut dengan kata sifat; kuffaar atau kaffaar, maka menunjuk pada pelaku pengingkaran yang sudah kuat; sangat kafir; orang yang sudah bersifat kafir.

Berdasar pencarian kata dasar kafara menggunakan aplikasi Al Quran Zekr 1.1, ditemukan 524 kata di 464 ayat Al Quran. Banyaknya kata kafara di dalam Al Quran menunjukkan pentingnya peringatan untuk tidak menjadi orang kafir, sekaligus menunjukkan banyaknya hal yang dapat menyebabkan kekafiran. Dengan demikian kekafiran ini sangat penting untuk dipelajari agar dapat memahami pengertian kafir secara menyeluruh, bukan dengan tujuan agar dapat menjadi orang yang benar-benar kafir, tetapi dengan tujuan agar dapat menjaga diri dari melakukan hal-hal yang tanpa disadari merupakan bentuk kekafiran.

Ayat-ayat yang di dalamnya terdapat kata kafara tersebut dapat digunakan sebagai dasar penjelasan untuk memahami pengertian kafir secara menyeluruh, adapun gambaran pengertian kafir berdasar ayat-ayat Al Quran yang di dalamnya terdapat kata kafara adalah sebagai berikut;

1. Orang Kafir adalah Orang Yang Kafir Kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, Dan Hari Kemudian

Berdasar Al Quran Surat An Nisa’/ 4: 136 dijelaskan bahwa orang kafir adalah orang yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-nya, kitab-kitab-nya, rasul-rasul-nya, dan hari kemudian;

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنزَلَ مِن قَبْلُ وَمَن يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. (QS. An Nisa’/ 4: 136)

Pengertian orang kafir berdasar ayat di atas diperkuat dengan ayat-ayat lainnya secara terperinci, yakni sebagai berikut;

a. Sikap Orang Yang Kafir Kepada Allah

Bentuk kekafiran kepada Allah antara lain;

1) Mengingkari Rab / Allah

Di dalam Al Quran surat Al Mulk/ 67: 6, Ar Ra’d/ 13: 5 dan Al Furqan/ 25: 55 tergambar bahwa orang kafir adalah orang yang kafir dengan Tuhannya;

وَلِلَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ

Artinya: Dan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. (QS. Al Mulk/ 67: 6)

وَإِن تَعْجَبْ فَعَجَبٌ قَوْلُهُمْ أَإِذَا كُنَّا تُرَابًا أَإِنَّا لَفِي خَلْقٍ جَدِيدٍ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ وَأُولَٰئِكَ الْأَغْلَالُ فِي أَعْنَاقِهِمْ وَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

Artinya: Dan jika (ada sesuatu) yang kamu herankan, maka yang patut mengherankan adalah ucapan mereka: "Apabila kami telah menjadi tanah, apakah kami sesungguhnya akan (dikembalikan) menjadi makhluk yang baru?" Orang-orang itulah yang kafir kepada Tuhannya; dan orang-orang itulah (yang dilekatkan) belenggu di lehernya; mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (QS. Ar Ra’d/ 13: 5)

وَيَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنفَعُهُمْ وَلَا يَضُرُّهُمْ وَكَانَ الْكَافِرُ عَلَىٰ رَبِّهِ ظَهِيرًا

Artinya: Dan mereka menyembah selain Allah apa yang tidak memberi manfaat kepada mereka dan tidak (pula) memberi mudharat kepada mereka. Adalah orang-orang kafir itu penolong (syaitan untuk berbuat durhaka) terhadap Tuhannya. (QS. Al Furqan/ 25: 55)

2) Mengingkari Pertemuan Dengan Allah

Di dalam Al Quran surat Ar Rum/ 30: 8 dan surat As Sajdah/ 32: 10 tergambar bahwa orang kafir mengingkari pertemuan dengan Allah SWT;

أَوَلَمْ يَتَفَكَّرُوا فِي أَنفُسِهِم مَّا خَلَقَ اللَّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَجَلٍ مُّسَمًّى وَإِنَّ كَثِيرًا مِّنَ النَّاسِ بِلِقَاءِ رَبِّهِمْ لَكَافِرُونَ

Artinya: Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya. (QS. Ar Rum/ 30: 8)

وَقَالُوا أَإِذَا ضَلَلْنَا فِي الْأَرْضِ أَإِنَّا لَفِي خَلْقٍ جَدِيدٍ بَلْ هُم بِلِقَاءِ رَبِّهِمْ كَافِرُونَ

Artinya: Dan mereka berkata: "Apakah bila kami telah lenyap (hancur) dalam tanah, kami benar-benar akan berada dalam ciptaan yang baru?" Bahkan mereka ingkar akan menemui Tuhannya. (QS. As Sajdah/ 32: 10)

3) Memisahkan Allah Dan Rasul-Nya

Di dalam Al Quran surat An Nisa’/ 4: 150 tergambar bahwa orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya;

إِنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيُرِيدُونَ أَن يُفَرِّقُوا بَيْنَ اللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيَقُولُونَ نُؤْمِنُ بِبَعْضٍ وَنَكْفُرُ بِبَعْضٍ وَيُرِيدُونَ أَن يَتَّخِذُوا بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا ﴿النساء: ١٥٠﴾

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir), (QS. An Nisa’/ 4: 150)

4) Mengingkari Ar Rahman

Di dalam Al Quran surat Ar Ra’d/ 13: 30 tergambar bahwa mereka kafir kepada Tuhan Yang Maha Pemurah;

كَذَٰلِكَ أَرْسَلْنَاكَ فِي أُمَّةٍ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهَا أُمَمٌ لِّتَتْلُوَ عَلَيْهِمُ الَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَهُمْ يَكْفُرُونَ بِالرَّحْمَٰنِ قُلْ هُوَ رَبِّي لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ مَتَابِ

Artinya: Demikianlah, Kami telah mengutus kamu pada suatu umat yang sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumnya, supaya kamu membacakan kepada mereka (Al Quran) yang Kami wahyukan kepadamu, padahal mereka kafir kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Katakanlah: "Dialah Tuhanku tidak ada Tuhan selain Dia; hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya aku bertaubat". (QS. Ar Ra’d/ 13: 30)

5) Percaya Dengan Yang Bathil Dan Ingkar Dengan Allah

Di dalam Al Quran surat Al ‘Ankabut/ 29: 52 dan An-Nahl/ 16: 72 digambarkan bahwa mereka percaya kepada yang batil dan ingkar kepada Allah;

قُلْ كَفَىٰ بِاللَّهِ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ شَهِيدًا يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالَّذِينَ آمَنُوا بِالْبَاطِلِ وَكَفَرُوا بِاللَّهِ أُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

Artinya: Katakanlah: "Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan antaramu. Dia mengetahui apa yang di langit dan di bumi. Dan orang-orang yang percaya kepada yang batil dan ingkar kepada Allah, mereka itulah orang-orang yang merugi. (QS. Al ‘Ankabut/ 29: 52)

وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَجَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ بَنِينَ وَحَفَدَةً وَرَزَقَكُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ أَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَتِ اللَّهِ هُمْ يَكْفُرُونَ

Artinya: Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?"(QS. An-Nahl/ 16: 72)

b. Sikap Orang Kafir Kepada Malaikat

Di dalam Al Quran surat Al Baqarah/ 2: 98 tergambar bahwa orang kafir memusuhi Malaikat, sehingga Allah memusuhinya;

مَن كَانَ عَدُوًّا لِّلَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ اللَّهَ عَدُوٌّ لِّلْكَافِرِينَ

Artinya: Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir. (2: 98)

c. Sikap Terhadap Al Quran Dan Kebenaran

Bentuk kekafiran kepada Al Quran antara lain;

1) Tidak Akan Beriman Kepada Al Quran

Di dalam Al Quran surat Saba’/ 34: 31 dijelaskan bahwa orang-orang kafir tidak akan beriman dengan Al Quran;

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَن نُّؤْمِنَ بِهَٰذَا الْقُرْآنِ وَلَا بِالَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الظَّالِمُونَ مَوْقُوفُونَ عِندَ رَبِّهِمْ يَرْجِعُ بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ الْقَوْلَ يَقُولُ الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا لِلَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا لَوْلَا أَنتُمْ لَكُنَّا مُؤْمِنِينَ ﴿سبإ: ٣١﴾

Artinya: Dan orang-orang kafir berkata: "Kami sekali-kali tidak akan beriman kepada Al Quran ini dan tidak (pula) kepada kitab yang sebelumnya". Dan (alangkah hebatnya) kalau kamu lihat ketika orang-orang yang zalim itu dihadapkan kepada Tuhannya, sebahagian dari mereka menghadap kan perkataan kepada sebagian yang lain; orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri: "Kalau tidaklah karena kamu tentulah kami menjadi orang-orang yang beriman". (QS. Saba’/ 34: 31)

2) Mengingkari Ayat-ayat Allah

Di dalam Al Quran surat Al Kahfi/ 18: 105,  Al Ankabut/ 29: 47 dan QS. Luqman/ 31: 32 dijelaskan bahwa Orang-Orang kafir ingkar dengan Al Quran;

أُولَٰئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَلَا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا ﴿الكهف: ١٠٥﴾

Artinya: Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. (QS. Al Kahfi/ 18: 105)

وَكَذَٰلِكَ أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ ۚ فَالَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يُؤْمِنُونَ بِهِ ۖ وَمِنْ هَٰؤُلَاءِ مَنْ يُؤْمِنُ بِهِ ۚ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا الْكَافِرُونَ

Artinya: Dan demikian (pulalah) Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran). Maka orang-orang yang telah kami berikan kepada mereka Al Kitab (Taurat) mereka beriman kepadanya (Al Quran); dan di antara mereka (orang-orang kafir Mekah) ada yang beriman kepadanya. Dan tiadalah yang mengingkari ayat-ayat kami selain orang-orang kafir. (QS. Al Ankabut/ 29: 47)

وَإِذَا غَشِيَهُم مَّوْجٌ كَالظُّلَلِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ فَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا كُلُّ خَتَّارٍ كَفُورٍ ﴿لقمان: ٣٢﴾

Artinya: Dan apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami selain orang-orang yang tidak setia lagi ingkar. (QS. Luqman/ 31: 32)

3) Mengingkari Ayat-ayat Allah Dan Membunuh Para Nabi Dengan jalan Tidak benar

Di dalam Al Quran surat Ali Imran/ 3: 112 dijelaskan bahwa Orang-Orang kafir ingkar dengan Al Quran dan membunuh para Nabi;

ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوا إِلَّا بِحَبْلٍ مِّنَ اللَّهِ وَحَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِّنَ اللَّهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ الْأَنبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوا وَّكَانُوا يَعْتَدُونَ ﴿آل‌عمران: ١١٢﴾

Artinya: Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas. (QS. Ali Imran/ 3: 112)

4) Orang-Orang Kafir Ingkar Terhadap Ayat-Ayat Allah Dan Pertemuan Dengan-Nya, Dan Putus Asa Dari Rahmat Allah

Di dalam Al Quran Surat Al-'Ankabut/ 29: 23, menjelaskan bahwa orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah dan mengingkari pertemuan dengan Allah, mereka berputus asa dari rahmat Allah;

وَالَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ اللَّهِ وَلِقَائِهِ أُولَٰئِكَ يَئِسُوا مِنْ رَحْمَتِي وَأُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Artinya: Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan Dia, mereka putus asa dari rahmat-Ku, dan mereka itu mendapat azab yang pedih.

5) Mengingkari Ayat-ayat Allah Dan Menganggapnya Sebagai Sihir

Di dalam Al Quran surat Al-An'am/ 6: 7, Yunus/ 10: 76, An-Naml/ 27: 13, Az Zukhruf/ 43: 30 dijelaskan bahwa orang kafir ingkar dnegan ayat-ayat Allah dan menganggapnya sebagai sihir.

وَلَوْ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ كِتَابًا فِي قِرْطَاسٍ فَلَمَسُوهُ بِأَيْدِيهِمْ لَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَذَا إِلَّا سِحْرٌ مُبِينٌ

Artinya: Dan kalau Kami turunkan kepadamu tulisan di atas kertas, lalu mereka dapat menyentuhnya dengan tangan mereka sendiri, tentulah orang-orang kafir itu berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata".(QS. Al-An'am/ 6: 7)

فَلَمَّا جَاءَهُمُ الْحَقُّ مِنْ عِنْدِنَا قَالُوا إِنَّ هَذَا لَسِحْرٌ مُبِينٌ

Artinya: Dan tatkala telah datang kepada mereka kebenaran dari sisi Kami, mereka berkata: "Sesungguhnya ini adalah sihir yang nyata".(QS. Yunus/ 10: 76)

فَلَمَّا جَاءَتْهُمْ آيَاتُنَا مُبْصِرَةً قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُبِينٌ

Artinya: Maka tatkala mukjizat-mukjizat Kami yang jelas itu sampai kepada mereka, berkatalah mereka: "Ini adalah sihir yang nyata".(QS. An-Naml/ 27: 13)

وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آيَاتُنَا بَيِّنَاتٍ قَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلْحَقِّ لَمَّا جَاءَهُمْ هَذَا سِحْرٌ مُبِينٌ

Artinya: Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang menjelaskan, berkatalah orang-orang yang mengingkari kebenaran ketika kebenaran itu datang kepada mereka: "Ini adalah sihir yang nyata".(QS. Al-Ahqaaf/ 46: 7)

وَلَمَّا جَاءَهُمُ الْحَقُّ قَالُوا هَٰذَا سِحْرٌ وَإِنَّا بِهِ كَافِرُونَ

Artinya: Dan tatkala kebenaran (Al Quran) itu datang kepada mereka, mereka berkata: "Ini adalah sihir dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingkarinya". (QS. Az Zukhruf/ 43: 30)

6) Menganggap Al Quran Sebagai Kebohongan, Mengingkari Kebenarannya Dan Menganggapnya Sebagai Sihir

Di dalam Al Quran surat Saba'/ 34: 43 dan Al Furqan/ 25: 4 dijelaskan bahwa orang-orang kafir menganggap Al Quran sebagai kebohongan yang di ada-adakan, mengingkari kebenarannya dan menganggapnya sebagai sihir;

وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آيَاتُنَا بَيِّنَاتٍ قَالُوا مَا هَذَا إِلَّا رَجُلٌ يُرِيدُ أَنْ يَصُدَّكُمْ عَمَّا كَانَ يَعْبُدُ آبَاؤُكُمْ وَقَالُوا مَا هَذَا إِلَّا إِفْكٌ مُفْتَرًى وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلْحَقِّ لَمَّا جَاءَهُمْ إِنْ هَذَا إِلَّا سِحْرٌ مُبِينٌ

Artinya: Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang terang, mereka berkata: "Orang ini tiada lain hanyalah seorang laki-laki yang ingin menghalangi kamu dari apa yang disembah oleh bapak-bapakmu", dan mereka berkata: "(Al Quran) ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan saja". Dan orang-orang kafir berkata terhadap kebenaran tatkala kebenaran itu datang kepada mereka: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata".(QS. Saba'/ 34: 43)

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَٰذَا إِلَّا إِفْكٌ افْتَرَاهُ وَأَعَانَهُ عَلَيْهِ قَوْمٌ آخَرُونَ فَقَدْ جَاءُوا ظُلْمًا وَزُورًا

Artinya: Dan orang-orang kafir berkata: "Al Quran ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad dan dia dibantu oleh kaum yang lain"; maka sesungguhnya mereka telah berbuat suatu kezaliman dan dusta yang besar. (QS. Al Furqan/ 25: 4)

7) Tidak Mengimani Semua Ayat Al Quran, Membantahnya Dan Menganggap Sebagai Ceritera Orang Dahulu

Di dalam Al Quran surat Al-An'am/ 6: 25, QS. Al-Anfal/ 8: 31, An-Nahl/ 16: 24, QS. Al-Qalam/ 68: 15, Al-Muthaffifin/ 83: 13, tergambar bahwa orang kafir Tidak mengimani semua ayat Al Quran, membantahnya dan menganggap sebagai ceritera orang dahulu;

وَمِنْهُمْ مَنْ يَسْتَمِعُ إِلَيْكَ وَجَعَلْنَا عَلَى قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَنْ يَفْقَهُوهُ وَفِي آذَانِهِمْ وَقْرًا وَإِنْ يَرَوْا كُلَّ آيَةٍ لَا يُؤْمِنُوا بِهَا حَتَّى إِذَا جَاءُوكَ يُجَادِلُونَكَ يَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَذَا إِلَّا أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ

Artinya: Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkani (bacaan)mu, padahal Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka (sehingga mereka tidak) memahaminya dan (Kami letakkan) sumbatan di telinganya. Dan jikapun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata: "Al-Quran ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu".(QS. Al-An'am/ 6: 25)

وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آيَاتُنَا قَالُوا قَدْ سَمِعْنَا لَوْ نَشَاءُ لَقُلْنَا مِثْلَ هَذَا إِنْ هَذَا إِلَّا أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ

Artinya: Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, mereka berkata: "Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat yang seperti ini), kalau kami menhendaki niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini, (Al Quran) ini tidak lain hanyalah dongeng-dongengan orang-orang purbakala". (QS. Al-Anfal/ 8: 31)

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ مَاذَا أَنْزَلَ رَبُّكُمْ قَالُوا أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ

Artinya: Dan apabila dikatakan kepada mereka "Apakah yang telah diturunkan Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Dongeng-dongengan orang-orang dahulu"(QS. An-Nahl/ 16: 24)

إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِ آيَاتُنَا قَالَ أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ

Artinya: Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: "(Ini adalah) dongeng-dongengan orang-orang dahulu kala".(QS. Al-Qalam/ 68: 15)

إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِ آيَاتُنَا قَالَ أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ

Artinya: yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: "Itu adalah dongengan orang-orang yang dahulu"(QS. Al-Muthaffifin/ 83: 13)

8) Mengingkari dan Mendustakan Ayat-ayat Al Quran

Di dalam Al Quran surat At Taghabun/ 64: 10, dijelaskan bahwa orang kafir mengingkari Ayat-ayat Al Quran dan mendustakannya;

وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ خَالِدِينَ فِيهَا وَبِئْسَ الْمَصِيرُ

Artinya: Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. (QS. At Taghabun/ 64: 10)

9) Tidak menyukai dan mengingkari Al Quran

Di dalam Al Quran surat Al Isra/ 17: 89 digambarkan bahwa orang kafir tidak menyukai dan mengingkarinya;

وَلَقَدْ صَرَّفْنَا لِلنَّاسِ فِي هَٰذَا الْقُرْآنِ مِن كُلِّ مَثَلٍ فَأَبَىٰ أَكْثَرُ النَّاسِ إِلَّا كُفُورًا

Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulang kepada manusia dalam Al Quran ini tiap-tiap macam perumpamaan, tapi kebanyakan manusia tidak menyukai kecuali mengingkari(nya). (QS. Al Isra/ 17: 89)

10) Menganggap Al Quran Sebagai Sebuah Kepalsuan

Di dalam Al Quran surat Ar Rum/ 30: 58 digambarkan bahwa orang kafir menganggap Al Quran sebagai sebuah kepalsuan belaka;

وَلَقَدْ ضَرَبْنَا لِلنَّاسِ فِي هَٰذَا الْقُرْآنِ مِن كُلِّ مَثَلٍ وَلَئِن جِئْتَهُم بِآيَةٍ لَّيَقُولَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ أَنتُمْ إِلَّا مُبْطِلُونَ

Artinya: Dan Sesungguhnya telah Kami buat dalam Al Quran ini segala macam perumpamaan untuk manusia. Dan Sesungguhnya jika kamu membawa kepada mereka suatu ayat, pastilah orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Kamu tidak lain hanyalah orang-orang yang membuat kepalsuan belaka". (QS. Ar Rum/ 30: 58)

11) Menganggap Al Quran Sebagai Kedusataan Yang Lama

Di dalam Al Quran surat Al Ahqaf/ 46: 11 digambarkan bahwa orang-orang kafir menganggap Al Quran sebagai kedustaan yang lama;

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آمَنُوا لَوْ كَانَ خَيْرًا مَّا سَبَقُونَا إِلَيْهِ وَإِذْ لَمْ يَهْتَدُوا بِهِ فَسَيَقُولُونَ هَٰذَا إِفْكٌ قَدِيمٌ

Artinya: Dan orang-orang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman: "Kalau sekiranya di (Al Quran) adalah suatu yang baik, tentulah mereka tiada mendahului kami (beriman) kepadanya. Dan karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya maka mereka akan berkata: "Ini adalah dusta yang lama". (QS. Al Ahqaf/ 46: 11)

12) Berada Dalam Keragu-raguan Terhadap Al Quran

Di dalam Al Quran surat Al Hajj/ 22: 55 digambarkan bahwa orang-orang kafir itu berada dalam keragu-raguan terhadap Al Quran;

وَلَا يَزَالُ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي مِرْيَةٍ مِّنْهُ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً أَوْ يَأْتِيَهُمْ عَذَابُ يَوْمٍ عَقِيمٍ

Artinya: Dan senantiasalah orang-orang kafir itu berada dalam keragu-raguan terhadap Al Quran, hingga datang kepada mereka saat (kematiannya) dengan tiba-tiba atau datang kepada mereka azab hari kiamat. (22: 55)

13) Memperdebatkan Al Qur`an adalah kekafiran

Di dalam kitab Musnad Ahmad hadits nomor 7195 dan Sunan Abu Daud hadits nomor 3987 dinyatakan; Memperdebatkan Al Qur`an adalah kekafiran;

حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا زَكَرِيَّا عَنْ سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جِدَالٌ فِي الْقُرْآنِ كُفْرٌ

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Zakaria dari Sa'd bin Ibrahim dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Memperdebatkan Al Qur`an adalah kekafiran." (HR. Ahmad, Musnad Ahmad: 7195)

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ يَعْنِي ابْنَ هَارُونَ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمِرَاءُ فِي الْقُرْآنِ كُفْرٌ

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal berkata, telah menceritakan kepada kami Yazid -maksudnya Yazid bin Harun- berkata, telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi ﷺ, beliau bersabda: "Berbantah-bantahan dalam Al-Qur'an adalah kufur."(HR. Abu Daud, Sunan Abu Daud: 3987)

Dalam kajian ini masih terdapat banyak karakter orang kafir lainnya; Sikap terhadap Rasul Allah, Sikap terhadap hari akhir,  Sikap Dan Tindakan Allah Kepada Orang Kafir; Mengunci Hati, Pendengaran Dan Penglihatannya, Menjadikannya Tidak Berakal dan Tidak Memahami, Menganggapnya Sebagai Makhluk Yang Paling Buruk, Melemahkan Tipu Daya, Mengenakan Tipu Daya, Menjadikan Dunia Tampak Indah Dan Menyenangkan, Allah Mengirim Syetan Untuk Menghasungnya, Allah Tidak Mengampuni Dan Memberi Hidayah, dan masih banyak laigi, selengkapnya dapat diunduh dibagian paling bawah halaman ini.

Memerangi Kaum Musyrik

(Polotik, Ekonomi, Budaya, Ilmu Pengetahuan, Sosisal, dll)

Al Quran Surat At-Taubah/9:36

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

Artinya: Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertaqwa.

(QS. At-Taubah/9:36)

Berusaha memerangi orang musyrik secara menyeluruh (secara fisik/budaya/pemikiran, opini, ekonomi, sosial dll), diawali dari yang ada di dalam diri sendiri, karena kemusyrikan merupakan ketidak taqwaan di level -9; kafir.

Kajian ayat-ayat Al Quran dan Hadits tentang taqwa dari fujur -9 Kafir ini kami hadiahkan untuk seluruh umat muslim di manapun berada, agar dapat dijadikan sebagai dasar dalam memahami dan mengamalkan Taqwa secara menyeluruh.

Hadiah dapat didownload di tombol hadiah, In Syaa Allah bermanfaat ...

Di atas telah dikemukakan gambaran secara menyeluruh mengenai kekafiran yang dikemukan berdasar Al Quran, karakter kekafiran ini penting untuk difahami dengan tujuan agar orang beriman dapat benar-benar menjaga diri; bertaqwa dari sikap, perbuatan, tindakan, fikiran hingga perasaan yang termasuk sebagai perbuatan kekafiran.

Di dalam Al Quran Surat Al-Ahzab/33:1 diperintahkan untuk bertaqwa kepada Allah dan tidak taat kepada Orang kafir dan orang munafiq;

يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ اتَّقِ اللّٰهَ وَلَا تُطِعِ الْكٰفِرِيْنَ وَالْمُنٰفِقِيْنَ ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيْمًا حَكِيْمًاۙ

Artinya: Wahai Nabi! Bertaqwalah kepada Allah dan janganlah engkau menuruti (keinginan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana, (Al-Ahzab/33:1)

Sikap orang beriman terhadap orang kafir merupakan bentuk ketaqwaan dari kekafiran, bentuk-bentuk ketaqwaan dari kekafiran di antaranya disebutkan di dalam Al Quran dan Hadits sebagai berikut;

a. Dilarang Mentaati Orang Kafir

Di dalam Al Quran surat Ali Imran/ 3: 100, Al Furqan/ 25: 52, Al Ahzab/ 33: 48, Al Insan/ 76: 24 di ditegaskan bahwa orang beriman dilarang untuk mentaati orang kafir;

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تُطِيعُوا فَرِيقًا مِّنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ يَرُدُّوكُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ كَافِرِينَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman. (QS. Ali Imran/ 3: 100)

فَلَا تُطِعِ الْكَافِرِينَ وَجَاهِدْهُم بِهِ جِهَادًا كَبِيرًا

Artinya: Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Quran dengan jihad yang besar. (QS. Al Furqan/ 25: 52)

وَلَا تُطِعِ الْكَافِرِينَ وَالْمُنَافِقِينَ وَدَعْ أَذَاهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ وَكِيلًا

Artinya: Dan janganlah kamu menuruti orang-orang yang kafir dan orang-orang munafik itu, janganlah kamu hiraukan gangguan mereka dan bertawakkallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pelindung. (QS. Al Ahzab/ 33: 48)

فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تُطِعْ مِنْهُمْ آثِمًا أَوْ كَفُورًا

Artinya: Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antar mereka. (QS. Al Insan/ 76: 24)

b. Jangan Mengagumi Harta Benda Dan Anak-anak Orang Kafir

Di dalam Al Quran surat At Taubah/ 9: 55 ditegaskan larangan untuk tidak mengagumi harta dan anak-anaknya, karena harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia;

فَلَا تُعْجِبْكَ أَمْوَالُهُمْ وَلَا أَوْلَادُهُمْ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُم بِهَا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ أَنفُسُهُمْ وَهُمْ كَافِرُونَ

Artinya: Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir. (QS. At Taubah, 9: 55)

c. Jangan Menjadikan Kamu Sedih Atas Kekafirannya

Di dalam Al Quran surat Luqman/ 31: 23 dan surat Al Maidah/ 5: 68 ditegaskan larangan untuk tidak perlu bersedih atas kekafirannya, dan serahkan kepada Allah urusannya;

وَمَن كَفَرَ فَلَا يَحْزُنكَ كُفْرُهُ إِلَيْنَا مَرْجِعُهُمْ فَنُنَبِّئُهُم بِمَا عَمِلُوا إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ

Artinya: Dan barangsiapa kafir maka kekafirannya itu janganlah menyedihkanmu. Hanya kepada Kami-lah mereka kembali, lalu Kami beritakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati. (QS. Luqman/ 31: 23)

قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَسْتُمْ عَلَىٰ شَيْءٍ حَتَّىٰ تُقِيمُوا التَّوْرَاةَ وَالْإِنجِيلَ وَمَا أُنزِلَ إِلَيْكُم مِّن رَّبِّكُمْ وَلَيَزِيدَنَّ كَثِيرًا مِّنْهُم مَّا أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ طُغْيَانًا وَكُفْرًا فَلَا تَأْسَ عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Artinya: Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu. (QS. Al Maidah/ 5: 68)

d. Jangan Menjadikan Orang Kafir Sebagai Pemimpin, Teman Setia, Pelindung

Di dalam Al Quran Surat Al-Ma'idah/ 5: 51, 57, An-Nisa'/ 4: 144, At Taubah/ 9: 23 ditegaskan Orang-orang beriman tidak boleh menjadikan orang kafir atau orang yang cenderung kepada kekafiran sebagai wali; pemimpin, teman setia, pelindung;

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَىٰ أَوْلِيَاءَ ۘ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS. Al-Ma'idah/ 5: 51)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَكُمْ هُزُوًا وَلَعِبًا مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَالْكُفَّارَ أَوْلِيَاءَ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman. (QS. Al-Ma'idah/ 5: 57)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ ۚ أَتُرِيدُونَ أَنْ تَجْعَلُوا لِلَّهِ عَلَيْكُمْ سُلْطَانًا مُبِينًا

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)?(QS. An-Nisa'/ 4: 144)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا آبَاءَكُمْ وَإِخْوَانَكُمْ أَوْلِيَاءَ إِنِ اسْتَحَبُّوا الْكُفْرَ عَلَى الْإِيمَانِ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan bapa-bapa dan saudara-saudaramu menjadi wali(mu), jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (QS. At Taubah/ 9: 23)

e. Tolong Menolong Dengan Orang kafir, Allah Memurkainya

Di dalam Al Quran Surat Al Maidah/ 5: 80 dan surat An Nisa’/ 4: 139 digambarkan bahwa amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka, Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? padahal sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah;

تَرَىٰ كَثِيرًا مِّنْهُمْ يَتَوَلَّوْنَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَبِئْسَ مَا قَدَّمَتْ لَهُمْ أَنفُسُهُمْ أَن سَخِطَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَفِي الْعَذَابِ هُمْ خَالِدُونَ

Artinya: Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan. (QS. AL Maidah/ 5: 80)

الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَيَبْتَغُونَ عِندَهُمُ الْعِزَّةَ فَإِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا

Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah. (QS. An Nisa’/ 4: 139)

f. Dilarang Untuk Menshalatkan Orang Kafir

Di dalam Al Quran surat At Taubah/ 9: 84 ditegaskan Larangan untuk tidak menshalatkan orang kafir, jika mereka meninggal dunia;

وَلَا تُصَلِّ عَلَىٰ أَحَدٍ مِّنْهُم مَّاتَ أَبَدًا وَلَا تَقُمْ عَلَىٰ قَبْرِهِ إِنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَاتُوا وَهُمْ فَاسِقُونَ

Artinya: Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik. (QS. At Taubah/ 9: 84)

g. Diperintahkan Untuk Memerangi Orang Kafir

Di dalam Al Quran surat At Taubah/ 9: 12 dan 123 ditegaskan perintah untuk Memeranginya, hingga mereka merakan sikap keras darimu;

وَإِن نَّكَثُوا أَيْمَانَهُم مِّن بَعْدِ عَهْدِهِمْ وَطَعَنُوا فِي دِينِكُمْ فَقَاتِلُوا أَئِمَّةَ الْكُفْرِ إِنَّهُمْ لَا أَيْمَانَ لَهُمْ لَعَلَّهُمْ يَنتَهُونَ

Artinya: Jika mereka merusak sumpah (janji)nya sesudah mereka berjanji, dan mereka mencerca agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang (yang tidak dapat dipegang) janjinya, agar supaya mereka berhenti. (QS. At Taubah/ 9: 12)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قَاتِلُوا الَّذِينَ يَلُونَكُم مِّنَ الْكُفَّارِ وَلْيَجِدُوا فِيكُمْ غِلْظَةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertakwa. (QS. At Taubah/ 9: 123)

h. Bersikap Keras Kepada Orang Kafir

Di dalam Al Quran surat At Taubah/ 9: 73 dan surat At Tahrim/ 66: 9 ditegaskan untuk bersikap keras kepada orang-orang kafir;

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ

Artinya: Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah jahannam. Dan itu adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya. (QS. At Taubah/ 9: 73)

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ

Artinya: Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah jahannam dan itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali. (QS. At Tahrim/ 66: 9)

i. Jangan Duduk Bersama Orang Yang Mengingkari dan menjadikannya Al Quran Sebagai Ejekan

Di dalam Al Quran surat An Nisa/ 4: 140 ditegaskan larangan untuk jangan duduk bersama orang yang mengingkari dan menjadikannya Al Quran sebagai ejekan;

وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللَّهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلَا تَقْعُدُوا مَعَهُمْ حَتَّىٰ يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ إِنَّكُمْ إِذًا مِّثْلُهُمْ إِنَّ اللَّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعًا

Artinya: Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam, (QS. An Nisa/ 4: 140)

j. Jangan Terpedaya Oleh Orang Kafir

Di dalam Al Quran surat Al Mu’min/ 40: 4 ditegaskan peringatan untuk jangan sampai terpedaya oleh mereka;

مَا يُجَادِلُ فِي آيَاتِ اللَّهِ إِلَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَلَا يَغْرُرْكَ تَقَلُّبُهُمْ فِي الْبِلَادِ

Artinya: Tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah, kecuali orang-orang yang kafir. Karena itu janganlah pulang balik mereka dengan bebas dari suatu kota ke kota yang lain memperdayakan kamu. (40: 4)

قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَسْتُمْ عَلَىٰ شَيْءٍ حَتَّىٰ تُقِيمُوا التَّوْرَاةَ وَالْإِنجِيلَ وَمَا أُنزِلَ إِلَيْكُم مِّن رَّبِّكُمْ وَلَيَزِيدَنَّ كَثِيرًا مِّنْهُم مَّا أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ طُغْيَانًا وَكُفْرًا فَلَا تَأْسَ عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Artinya: Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu. (QS. Al Maidah/ 5: 68)

k. Menyadarinya Bahwa Orang Kafir Merupakan Musuh Yang Nyata

Di dalam Al Quran surat An Nisa’/ 2: 101 dan surat Al Mumtahanah/ 60: 2 ditegaskan bahwa Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu;

وَإِذَا ضَرَبْتُمْ فِي الْأَرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَن تَقْصُرُوا مِنَ الصَّلَاةِ إِنْ خِفْتُمْ أَن يَفْتِنَكُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنَّ الْكَافِرِينَ كَانُوا لَكُمْ عَدُوًّا مُّبِينًا

Artinya: Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu men-qashar sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu. (QS. An Nisa’/ 4: 101)

إِن يَثْقَفُوكُمْ يَكُونُوا لَكُمْ أَعْدَاءً وَيَبْسُطُوا إِلَيْكُمْ أَيْدِيَهُمْ وَأَلْسِنَتَهُم بِالسُّوءِ وَوَدُّوا لَوْ تَكْفُرُونَ

Artinya: Jika mereka menangkap kamu, niscaya mereka bertindak sebagai musuh bagimu dan melepaskan tangan dan lidah mereka kepadamu dengan menyakiti(mu); dan mereka ingin supaya kamu (kembali) kafir. (QS. Al Mumtahanah/ 60: 2)

l. Tidak Mudah Menuduh Orang Lain Sebagai Orang Kafir

Di dalam kitab Musnad Ahmad hadits nomor 4515 ditegaskan bahwa jika menkafirkan orang tetapi ternyata tidak, maka ucapannya akan kembali kepadannya;

حَدَّثَنَا يَعْلَى بْنُ عُبَيْدٍ حَدَّثَنَا فُضَيْلٌ يَعْنِي ابْنَ غَزْوَانَ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّمَا رَجُلٍ كَفَّرَ رَجُلًا فَإِنْ كَانَ كَمَا قَالَ وَإِلَّا فَقَدْ بَاءَ بِالْكُفْرِ

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Ya'la bin Ubaid telah menceritakan kepada kami Fudlail -yakni Ibnu Ghazwan- dari Nafi' dari Ibnu Umar ia berkata, "Rasulullah ﷺ bersabda: "Lelaki manasaja yang mengkafirkan orang lain, maka ia akan kafir jika memang benar adanya. Namun jika tidak benar, maka ucapan itu akan kembali kepada orang yang mengatakannya." (HR. Ahmad: 4515)

Hadits yang memiki makna sama dengan di atas adalah hadits nomor 6161 di dalam kitab Shahih Bukhari;

حَدَّثَنَا مُعَلَّى بْنُ أَسَدٍ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ ثَابِتِ بْنِ الضَّحَّاكِ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ حَلَفَ بِغَيْرِ مِلَّةِ الْإِسْلَامِ فَهُوَ كَمَا قَالَ قَالَ وَمَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِشَيْءٍ عُذِّبَ بِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ وَلَعْنُ الْمُؤْمِنِ كَقَتْلِهِ وَمَنْ رَمَى مُؤْمِنًا بِكُفْرٍ فَهُوَ كَقَتْلِهِ

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Mu'alla bin Asad telah menceritakan kepada kami Wuhaib dari Ayyub dari Abu Qilabah dari Tsabit bin Adh Dhahhak menuturkan; Nabi ﷺ bersabda: "Barangsiapa bersumpah dengan agama selain Islam, maka dia seperti yang dikatakannya, dan barangsiapa membunuh dirinya dengan sesuatu, ia disiksa di neraka jahannam dengan sesuatu yang digunakannya untuk bunuh diri, dan melaknat seorang mukmin bagaikan membunuhnya, dan barangsiapa menuduh seorang mukmin dengan kekafiran, maka dia seperti membunuhnya."

m. Berdoa Mohon Kepada Allah Agar Diselamatkan Dari Orang Kafir

Di dalam Al Quran surat Yunus/ 10: 86 disebutkan doa selamatkanlah kami dengan rahmat Engkau dari (tipu daya) orang-orang yang kafir;

وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Artinya: dan selamatkanlah kami dengan rahmat Engkau dari (tipu daya) orang-orang yang kafir". (QS. Yunus/ 10: 86)

n. Berdoa Mohon Pertolongan Allah Dari Kaum Kafir

Di dalam Al Quran surat Ali-'Imran/ 3: 147 disebutkan doa “tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir;

وَمَا كَانَ قَوْلَهُمْ إِلَّا أَنْ قَالُوا رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Artinya: Tidak ada doa mereka selain ucapan: "Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (QS. Ali-'Imran/ 3: 147)

o. Berdoa Mohon Perlindungan Kepada Allah Dari Kekafiran

Didalam kitab Musnad Ahmad hadits nomor 19514 disebutkan doa Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari kekufuran dan kefakiran;

حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ الشَّحَّامُ حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ أَبِي بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ وَعَذَابِ الْقَبْرِ

Telah menceritakan kepada kami Waki', telah menceritakan kepada kami Utsman Asy Syakham, telah menceritakan kepada kami Muslim bin Abu Bakrah dari Ayahnya bahwa Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam mengucapkan di akhir kali shalatnya: Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari kekufuran dan kefakiran dan dari adzab kubur)." (HR. Ahmad: 19514)

Keberadaan orang kafir dan orang-orang yang beriman merupakan realita dalam kehidupan, sebagaimana digambarkan Allah di dalam Al Quran surat At Taghabun/ 64: 2 bahwa manusia diciptakan Allah di antara mereka ada yang kafir dan ada yang beriman;

هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ فَمِنكُمْ كَافِرٌ وَمِنكُم مُّؤْمِنٌ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Artinya: Dialah yang menciptakan kamu maka di antara kamu ada yang kafir dan di antaramu ada yang mukmin. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (64: 2)

Akhirnya di sini perlu dirumuskan bahwa taqwa dari kekafiran adalah kesadaran qalbu untuk mentaati Allah, menjaga diri dari segala bentuk fikiran, sikap, perbuatan, tindakan hingga perasaan yang mengarah kepada kekafiran, disertai kesadaran untuk segera bertaubat jika terlena melakukan perbuatan yang merupakan bagian dari bentuk kekafiran. dan memohon ampun kepada Allah atas kekafiran yang telah dilakukannya.

TAQWA DARI KEKAFIRAN

Doa Mohon Perlindungan Kepada Allah Dari Kekafiran

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ وَعَذَابِ الْقَبْرِ

Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari kekufuran dan kefakiran dan dari adzab kubur)."

(HR. Ahmad: 19514)