38. Ikatan Yang Paling Kuat Adalah Kalimat Taqwa

Di dalam kitab Hilyatul Aulia atsar nomor 491 dinyatakan bahwa ikatan yang paling kokoh adalah kalimat taqwa;

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنَ أَيُّوبَ، ثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدَانَ، ثَنَا بَكْرُ بْنُ بَكَّارٍ، ثَنَا عَمْرُو بْنُ ثَابِتٍ، ثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَبَّاسٍ، قَالَ: قَالَ عَبْدُ اللهِ بْنُ مَسْعُودٍ: «إِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَأَوْثَقُ الْعُرَى كَلِمَةُ التَّقْوَى، وَخَيْرُ الْمِلَلِ مِلَّةُ إِبْرَاهِيمَ، وَأَحْسَنُ السُّنَنِ سُنَّةُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى الْأَنْبِيَاءِ، وَأَشْرَفُ الْحَدِيثِ ذِكْرُ اللهِ، وَخَيْرُ الْقَصَصِ الْقُرْآنُ، وَخَيْرُ الْأُمُورِ عَوَاقِبُهَا، وَشَرُّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَمَا قَلَّ وَكَفَى خَيْرٌ مِمَّا كَثُرَ وَأَلْهَى، وَنَفْسٌ تُنْجِيهَا خَيْرٌ مِنْ أَمَّارَةٍ لَا تُحْصِيهَا، وَشَرُّ الْعَذِيلَةِ حِينَ يَحْضُرُ الْمَوْتُ، وَشَرُّ النَّدَامَةِ نَدَامَةُ الْقِيَامَةِ، وَشَرُّ الضَّلَالَةِ الضَّلَالَةُ بَعْدَ الْهُدَى، وَخَيْرُ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ، وَخَيْرُ الزَّادِ التَّقْوَى، وَخَيْرُ مَا أُلْقِيَ فِي الْقَلْبِ الْيَقِينُ،..

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ishaq bin Ayyub, telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'dan, telah menceritakan kepada kami Bakr bin Bakkar, telah menceritakan kepada kami 'Amr bin Thabit, telah menceritakan kepada kami 'Abdul Rahman bin 'Abbas, dia berkata: Abdullah bin Mas'ud berkata, 'Sesungguhnya perkataan yang paling benar adalah Kitabullah yang 'Azza wa Jalla, dan ikatan yang paling kokoh adalah kalimat taqwa, dan agama yang terbaik adalah agama Ibrahim, dan sunnah yang paling baik adalah sunnah Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, dan petunjuk yang terbaik adalah petunjuk para nabi, dan yang paling mulia dalam pembicaraan adalah mengingat Allah, dan yang terbaik dalam kisah-kisah adalah Al-Quran, dan yang terbaik dalam urusan adalah akhir dari urusan itu, dan yang paling buruk dalam urusan adalah inovasinya, dan sedikit yang cukup itu lebih baik daripada banyak yang membingungkan, dan jiwa yang diselamatkan itu lebih baik daripada kekayaan yang tak terhitung, dan yang paling buruk dalam kesendirian adalah saat kematian mendekat, dan penyesalan yang paling buruk adalah penyesalan di hari kiamat, dan yang paling buruk dalam kesesatan adalah kesesatan setelah mendapat petunjuk, dan kekayaan yang paling baik adalah kekayaan jiwa, dan persediaan yang paling baik adalah taqwa, dan yang paling baik yang ditempatkan di dalam hati adalah keyakinan.'..." (Abu Nuaim, Hilyatul Auliya: 491)

Di dalam Al Quran surat Al-Fath (48): 26 dinyatakan bahwa Allah melazimkan (mengikat, kuatkan, tetapkan, lekatkan, tidak dapat dipisahkan) bagi orang beriman dengan kalimat taqwa;

إِذْ جَعَلَ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي قُلُوبِهِمُ الْحَمِيَّةَ حَمِيَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَأَلْزَمَهُمْ كَلِمَةَ التَّقْوَى وَكَانُوا أَحَقَّ بِهَا وَأَهْلَهَا وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا

Artinya: Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin dan Allah mewajibkan (mengikat, kuatkan, tetapkan, lekatkan, tidak dapat dipisahkan) kepada mereka kalimat-takwa dan adalah mereka berhak dengan kalimat takwa itu dan patut memilikinya. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.(QS. Al-Fath (48): 26)

Kalimat taqwa adalah La ilaha illallah

Di dalam kitab Sunan Tirmidzi hadits nomor 3188 dijelaskan bahwa kalimat taqwa adalah La ilaha illallah (Tidak ada tuhan selain Allah);

حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ قَزَعَةَ الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ حَبِيبٍ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ ثُوَيْرٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ الطُّفَيْلِ بْنِ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ {وَأَلْزَمَهُمْ كَلِمَةَ التَّقْوَى} قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ

Artinya: "Telah menceritakan kepada kami al-Hasan bin Qaza'ah al-Bashri, menceritakan kepada kami Sufyan bin Habib dari Syu'bah dari Tsuwayr dari ayahnya dari Thufayl bin Ubay bin Ka'b dari ayahnya, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang firman Allah {dan Dia mewajibkan kepada mereka kalimat takwa} beliau bersabda: 'Itu adalah kalimat La ilaha illallah (Tidak ada tuhan selain Allah).'" (HR. Tirmidzi: 3188)

Di dalam kitab Musnad Ahmad hadits nomor 419 digambarkan bahwa kalimat taqwa adalah tiada Tuhan selain Allah;

حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ الْخَفَّافُ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ مُسْلِمِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ حُمْرَانَ بْنِ أَبَانَ أَنَّ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنِّي لَأَعْلَمُ كَلِمَةً لَا يَقُولُهَا عَبْدٌ حَقًّا مِنْ قَلْبِهِ إِلَّا حُرِّمَ عَلَى النَّارِ فَقَالَ لَهُ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَا أُحَدِّثُكَ مَا هِيَ هِيَ كَلِمَةُ الْإِخْلَاصِ الَّتِي أَعَزَّ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى بِهَا مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَصْحَابَهُ وَهِيَ كَلِمَةُ التَّقْوَى الَّتِي أَلَاصَ عَلَيْهَا نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَمَّهُ أَبَا طَالِبٍ عِنْدَ الْمَوْتِ شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ

Artinya: "Menceritakan kepada kami Abdul Wahhab al-Khaffaf, menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah dari Muslim bin Yasar dari Humran bin Aban bahwa Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Sesungguhnya aku mengetahui sebuah kalimat yang tidak akan diucapkan seorang hamba dengan ikhlas dari hatinya kecuali dia akan terhindar dari neraka.' Kemudian Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu berkata kepadanya, 'Aku akan memberitahukan kepadamu apa itu. Itu adalah kalimat ikhlas yang dengannya Allah 'Azza wa Jalla memuliakan Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya. Itu adalah kalimat takwa yang diucapkan oleh Nabi Allah Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada pamannya Abu Thalib di saat kematiannya, yaitu syahadat bahwa tidak ada Tuhan selain Allah.' (HR. Ahmad: 419)

Sebagai Bukti Cinta Kami Kepada Allah, Rasul-Nya Dan Sesama Umat Islam.

Hasil penelitian ini kami hadiahkan untuk seluruh umat Islam agar dapat dijadikan sebagai referensi dalam memahami Taqwa secara menyeluruh.

Hadiah dapat diunduh di tombol berikut, In Syaa Allah bermanfaat ...