34. Taqwa Merupakan Bekal Terbaik
Di dalam Al Quran Surat Al-Baqarah/ 2: 197, Allah memerintahkan manusia untuk mempersiapkan bekal, dan dinyatakan bahwa sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa;
الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ
Artinya: (Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.(QS. Al-Baqarah/ 2: 197)
Di dalam Kitab Sunan Tirmidzi Nomor 3366 disebutkan doa Rasulullah kepada orang yang akan berpergian Semoga Allah membekali dengan ketaqwaan;
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي زِيَادٍ حَدَّثَنَا سَيَّارٌ حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أُرِيدُ سَفَرًا فَزَوِّدْنِي قَالَ زَوَّدَكَ اللَّهُ التَّقْوَى قَالَ زِدْنِي قَالَ وَغَفَرَ ذَنْبَكَ قَالَ زِدْنِي بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي قَالَ وَيَسَّرَ لَكَ الْخَيْرَ حَيْثُمَا كُنْتَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abu Ziyad telah menceritakan kepada kami Sayyar telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Sulaiman dari Tsabit dari Anas, ia berkata; telah datang seseorang kepada Nabi ﷺ dan berkata; wahai Rasulullah, sesungguhnya aku ingin bersafar, maka berilah aku bekal! Beliau mengatakan: "Semoga Allah memberimu bekal ketakwaan." Orang tersebut berkata; tambahlah! Beliau berkata: "Dan semoga Dia mengampuni dosamu." Ia berkata; tambahlah! demi Bapakku, Engkau dan Ibuku, Beliau mengatakan: "Semoga Allah memudahkan untukmu segala kebaikan dimanapun engkau berada." Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan gharib. (HR. Tirmidzi: 3366)
Di dalam kitab Hilyatul Auliya: 4162 dinyatakan Tidak ada bekal yang lebih baik dari takwa;
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُمَرُ بْنُ سَلْمٍ حَدَّثَنِي أَحْمَدُ بْنُ زِيَادٍ، حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ بَزِيغٍ، عَنِ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ الْكَلْبِيِّ، عَنْ عَائِذِ بْنِ حَبِيبٍ قَالَ: قَالَ جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدٍ: «لَا زَادَ أَفْضَلُ مِنَ التَّقْوَى، وَلَا شَيْءَ أَحْسَنُ مِنَ الصَّمْتِ، وَلَا عَدُوَّ أَضَرُّ مِنَ الْجَهْلِ، وَلَا دَاءَ أَدْوَى مِنَ الْكَذِبِ»
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Umar bin Salm, dia berkata: Ahmad bin Ziyad telah menceritakan kepadaku, al-Hasan bin Bazigh telah menceritakan kepada kami, dari al-Hasan bin Ali al-Kalbi, dari A'id bin Habib, dia berkata: Ja'far bin Muhammad berkata: "Tidak ada bekal yang lebih baik dari takwa, tidak ada sesuatu yang lebih indah dari diam, tidak ada musuh yang lebih berbahaya dari kebodohan, dan tidak ada penyakit yang lebih mematikan dari kebohongan." (Abu Nuaim, Hilyatul Auliya: 4162)
‘Ya Allah, jadikan taqwa sebagai bekal mereka
Di dalam kitab Mu’jam Thabarani: 1159 disebutkan doa ‘Ya Allah, jadikan takwa sebagai bekal mereka;
حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ الْفَضْلِ الْأَسْفَاطِيُّ، ثنا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ، ثنا أَبُو عَبْدِ اللهِ، صَاحِبُ الصَّدَقَةِ، ثنا عَلْقَمَةُ بْنُ مَرْثَدٍ، عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ بُرَيْدَةَ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: بَيْنَمَا النَّبِيُّ ﷺ فِي مَسِيرٍ لَهُ، إِذْ أَتَى عَلَى رَجُلٍ يَتَقَلَّبُ فِي الرَّمْضَاءِ ظَهْرًا لِبَطْنٍ، وَيَقُولُ: يَا نَفْسُ نَوْمٌ بِاللَّيْلِ، وَبَاطِلٌ بِالنَّهَارِ، وتُرَجِّينَ أَنْ تَدْخُلِي الْجَنَّةَ؟ فَلَمَّا قَضَى ذَاتَ نَفْسِهِ أَقْبَلَ إِلَيْنَا فَقَالَ: «دُونَكُمْ أَخُوكُمْ»، قُلْنَا: ادْعُ اللهَ لَنَا يَرْحَمْكَ اللهُ، قَالَ: اللهُمَّ اجْمَعْ عَلَى الْهُدَى أَمْرَهُمْ، قُلْنَا: زِدْنَا، قَالَ: اللهُمَّ اجْعَلِ التَّقْوَى زَادَهُمْ، قُلْنَا: زِدْنَا، فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: «زِدْهُمِ اللهُمَّ، وَفِّقْهُ»، قَالَ: اللهُمَّ اجْعَلِ الْجَنَّةَ مَآبَهُمْ
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Al-'Abbas bin Al-Fadl Al-Asfathi, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma’il, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Abu Abdullah, pemilik sedekah, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Alqamah bin Martsad, dari Sulaiman bin Buraidah, dari ayahnya, ia berkata: Ketika Nabi ﷺ sedang dalam perjalanan, beliau mendatangi seorang pria yang berguling-guling di pasir panas dari punggung ke perut, dan berkata: ‘Wahai jiwa, tidur di malam hari dan sia-sia di siang hari, dan kamu berharap masuk surga?’ Ketika pria itu menyelesaikan urusannya, beliau mendatangi kami dan berkata: ‘Ini saudara kalian.’ Kami berkata: ‘Berdoalah kepada Allah untuk kami, semoga Allah merahmatimu.’ Beliau berkata: ‘Ya Allah, kumpulkan urusan mereka dalam petunjuk.’ Kami berkata: ‘Tambahkan lagi.’ Beliau berkata: ‘Ya Allah, jadikan takwa sebagai bekal mereka.’ Kami berkata: ‘Tambahkan lagi.’ Maka Nabi ﷺ berkata: ‘Tambahkan lagi, ya Allah, dan berikan mereka pemahaman.’ Beliau berkata: ‘Ya Allah, jadikan surga sebagai tempat kembali mereka.’” (HR. Thabarani, Mu’jam Thabarani: 1159)
Sebagai Bukti Cinta Kami Kepada Allah, Rasul-Nya Dan Sesama Umat Islam.
Hasil penelitian ini kami hadiahkan untuk seluruh umat Islam agar dapat dijadikan sebagai referensi dalam memahami Taqwa secara menyeluruh.
Hadiah dapat diunduh di tombol berikut, In Syaa Allah bermanfaat ...
TAZKIYA INSTITUTE
Membangun Negeri Yang Diberkahi Dengan Pendidikan Taqwa
Pastikan Anda mengambil bagian untuk menjadikan penduduk Negeri RI beriman dan bertaqwa. Pelajari, pahami dan amalkan dengan hati, sebarkan kepada sesama umat Islam dengan penuh rasa cinta, sebagai bukti cinta Anda kepada Allah, Rasul dan ajarannya, Niscaya Allah dan Rasulnya mencintai Anda dan Negeri RI diberkahi Allah SWT.
© 2025. Tazkiya Media Departement

