42. Rasulullah Muhammad SAW Adalah Orang Yang Paling Bertaqwa

Di dalam kitab Shahih Bukhari hadits nomor 19, dinyatakan bahwa di antara kalian akulah yang paling bertaqwa dan paling mengerti tentang Allah

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَامٍ قَالَ أَخْبَرَنَا عَبْدَةُ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَمَرَهُمْ أَمَرَهُمْ مِنْ الْأَعْمَالِ بِمَا يُطِيقُونَ قَالُوا إِنَّا لَسْنَا كَهَيْئَتِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ قَدْ غَفَرَ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ فَيَغْضَبُ حَتَّى يُعْرَفَ الْغَضَبُ فِي وَجْهِهِ ثُمَّ يَقُولُ إِنَّ أَتْقَاكُمْ وَأَعْلَمَكُمْ بِاللَّهِ أَنَا

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam berkata, telah mengabarkan kepada kami 'Abdah dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah berkata: "Rasulullah ﷺ bila memerintahkan kepada para sahabat, Beliau memerintahkan untuk melakukan amalan yang mampu mereka kerjakan, kemudian para sahabat berkata; "Kami tidaklah seperti engkau, ya Rasulullah, karena engkau sudah diampuni dosa-dosa yang lalu dan yang akan datang". Maka Beliau ﷺ menjadi marah yang dapat terlihat dari wajahnya, kemudian bersabda: "Sesungguhnya yang paling taqwa dan paling mengerti tentang Allah diantara kalian adalah aku". (HR. Bukhari, Shahih Bukhari: 19)

Di dalam kitab Musnad Ahmad hadits nomor 22570 juga dinyatakan bahwa Aku adalah yang paling bertakwa kepada Allah diantara kalian;

حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي زَيْدُ بْنُ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ رَجُلٍ مِنَ الْأَنْصَارِ أَنَّ الْأَنْصَارِيَّ أَخْبَرَ عَطَاءً أَنَّهُ قَبَّلَ امْرَأَتَهُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ صَائِمٌ فَأَمَرَ امْرَأَتَهُ فَسَأَلَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ ذَلِكَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ فَأَخْبَرَتْهُ امْرَأَتُهُ فَقَالَ إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرَخَّصُ لَهُ فِي أَشْيَاءَ فَارْجِعِي إِلَيْهِ فَقُولِي لَهُ فَرَجَعَتْ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ قَالَ إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرَخَّصُ لَهُ فِي أَشْيَاءَ فَقَالَ أَنَا أَتْقَاكُمْ لِلَّهِ وَأَعْلَمُكُمْ بِحُدُودِ اللَّهِ

Artinya: Telah bercerita kepada kami 'Abdur Razzaq telah mengkhabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengkhabarkan kepada kami Zaid bin Aslam dari 'Atho` bin Yasar dari seorang Anshar bahwa seorang Anshar memberi khabar kepada 'Atha' bahwa ia mencium istrinya dimasa Rasulullah ﷺ saat puasa lalu ia memerintahkan istrinya kemudian ia bertanya kepada nabi ﷺ tentang hal itu, nabi ﷺ bersabda: "Sesungguhnya Rasulullah ﷺ melakukannya." Lalu istrinya memberitahunya kemudian ia berkata: Sesungguhnya nabi ﷺ diberi banyak keringanan pada beberapa hal, kembalilah pada beliau dan katakan pada beliau. Istrinya kembali lagi menemui nabi ﷺ lalu berkata: Sesungguhnya nabi ﷺ diberi keringanan pada beberapa hal. Lalu nabi ﷺ bersabda: "Aku adalah yang paling bertakwa kepada Allah diantara kalian dan paling tahu batasan-batasan Allah di antara kalian." (HR. Ahmad: 22570)

Di dalam kitab Shahih Bukhari hadits nomor 4004 dinyatakan bahwa “aku penduduk bumi yang paling berhak untuk bertaqwa kepada Allah”

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ الْقَعْقَاعِ بْنِ شُبْرُمَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي نُعْمٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ يَقُولُ بَعَثَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ الْيَمَنِ بِذُهَيْبَةٍ فِي أَدِيمٍ مَقْرُوظٍ لَمْ تُحَصَّلْ مِنْ تُرَابِهَا قَالَ فَقَسَمَهَا بَيْنَ أَرْبَعَةِ نَفَرٍ بَيْنَ عُيَيْنَةَ بْنِ بَدْرٍ وَأَقْرَعَ بْنِ حابِسٍ وَزَيْدِ الْخَيْلِ وَالرَّابِعُ إِمَّا عَلْقَمَةُ وَإِمَّا عَامِرُ بْنُ الطُّفَيْلِ فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِهِ كُنَّا نَحْنُ أَحَقَّ بِهَذَا مِنْ هَؤُلَاءِ قَالَ فَبَلَغَ ذَلِكَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَلَا تَأْمَنُونِي وَأَنَا أَمِينُ مَنْ فِي السَّمَاءِ يَأْتِينِي خَبَرُ السَّمَاءِ صَبَاحًا وَمَسَاءً قَالَ فَقَامَ رَجُلٌ غَائِرُ الْعَيْنَيْنِ مُشْرِفُ الْوَجْنَتَيْنِ نَاشِزُ الْجَبْهَةِ كَثُّ اللِّحْيَةِ مَحْلُوقُ الرَّأْسِ مُشَمَّرُ الْإِزَارِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ اتَّقِ اللَّهَ قَالَ وَيْلَكَ أَوَلَسْتُ أَحَقَّ أَهْلِ الْأَرْضِ أَنْ يَتَّقِيَ اللَّهَ قَالَ ثُمَّ وَلَّى الرَّجُلُ قَالَ خَالِدُ بْنُ الْوَلِيدِ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَا أَضْرِبُ عُنُقَهُ قَالَ لَا لَعَلَّهُ أَنْ يَكُونَ يُصَلِّي فَقَالَ خَالِدٌ وَكَمْ مِنْ مُصَلٍّ يَقُولُ بِلِسَانِهِ مَا لَيْسَ فِي قَلْبِهِ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَمْ أُومَرْ أَنْ أَنْقُبَ عَنْ قُلُوبِ النَّاسِ وَلَا أَشُقَّ بُطُونَهُمْ قَالَ ثُمَّ نَظَرَ إِلَيْهِ وَهُوَ مُقَفٍّ فَقَالَ إِنَّهُ يَخْرُجُ مِنْ ضِئْضِئِ هَذَا قَوْمٌ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ رَطْبًا لَا يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنْ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنْ الرَّمِيَّةِ وَأَظُنُّهُ قَالَ لَئِنْ أَدْرَكْتُهُمْ لَأَقْتُلَنَّهُمْ قَتْلَ ثَمُودَ

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid dari Umara bin Al-Qa'qa' bin Shubrumah, telah menceritakan kepada kami Abdul Rahman bin Abi Nu'm yang berkata, saya mendengar Abu Sa'id Al-Khudri berkata, "Ali bin Abi Thalib, semoga Allah meridhoinya, mengirim emas yang belum dikeluarkan dari tanahnya dalam kulit yang dijahit dari Yaman kepada Rasulullah ﷺ, lalu beliau membaginya kepada empat orang: Uyainah bin Badr, Al-Aqra' bin Habis, Zaid Al-Khail, dan yang keempat antara Alqamah atau Amir bin Tufail." Seorang sahabat berkata, "Kami lebih berhak atas ini daripada mereka." Ketika hal itu sampai kepada Nabi ﷺ, beliau bersabda, "Bukankah kalian mempercayai saya, padahal saya adalah orang yang dipercaya oleh (Allah) yang ada di langit, berita dari langit datang kepadaku di pagi dan sore hari?" Kemudian berdirilah seorang laki-laki yang matanya cekung, pipinya menonjol, dahinya menonjol, berjenggot tebal, kepala dicukur, mengenakan ikat pinggang. Ia berkata, "Wahai Rasul Allah, bertaqwalah kepada Allah." Nabi ﷺ menjawab, "Celakalah kamu, bukankah saya paling berhak di antara manusia di muka bumi ini untuk bertaqwa kepada Allah?" Kemudian orang itu berlalu, dan Khalid bin Walid berkata, "Wahai Rasul Allah, izinkan saya memenggal lehernya." Nabi ﷺ berkata, "Jangan, mungkin ia adalah orang yang melaksanakan sholat." Khalid berkata, "Berapa banyak orang yang sholat mengucapkan dengan lisannya apa yang tidak ada di dalam hatinya." Nabi ﷺ berkata, "Saya tidak diperintahkan untuk menggali hati manusia atau membuka perut mereka." Kemudian Nabi melihatnya sambil berlalu dan berkata, "Dari keturunan orang ini akan muncul kaum yang membaca Kitab Allah secara lancar yang tidak melewati kerongkongannya, mereka akan keluar dari agama sebagaimana anak panah keluar dari busurnya. Dan saya kira beliau berkata, 'Jika aku masih hidup saat itu, aku akan membunuh mereka seperti pembunuhan kaum Thamud.'" (HR. Bukhari: 4004)

Di dalam kitab Shahih Muslim hadits nomor 1868 dikutip pernyataan Rasulullah bahwa : "Sesunguhnya saya berharap, bahwa sayalah yang paling takut kepada Allah di antara kalian, dan paling tahu bagaimana caranya bertaqwa."

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ وَابْنُ حُجْرٍ قَالَ ابْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ أَخْبَرَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ وَهُوَ ابْنُ مَعْمَرِ بْنِ حَزْمٍ الْأَنْصَارِيُّ أَبُو طُوَالَةَ أَنَّ أَبَا يُونُسَ مَوْلَى عَائِشَةَ أَخْبَرَهُ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَجُلًا جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَفْتِيهِ وَهِيَ تَسْمَعُ مِنْ وَرَاءِ الْبَابِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ تُدْرِكُنِي الصَّلَاةُ وَأَنَا جُنُبٌ أَفَأَصُومُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا تُدْرِكُنِي الصَّلَاةُ وَأَنَا جُنُبٌ فَأَصُومُ فَقَالَ لَسْتَ مِثْلَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَدْ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ فَقَالَ وَاللَّهِ إِنِّي لَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَخْشَاكُمْ لِلَّهِ وَأَعْلَمَكُمْ بِمَا أَتَّقِي

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr - Ibnu Ayyub berkata- telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far telah mengabarkan kepadaku Abdullah bin Abdurrahman -ia adalah Ibnu Ma'mar bin Hazm Al Anshari Abu Thuwalah bahwa Abu Yunus Maula Aisyah telah mengabarkan kepadanya dari Aisyah bahwasanya; Ada seorang laki-laki datang meminta fatwa kepada Nabi ﷺ, sementara Aisyah waktu itu mendengar dari balik pintu. Lakli-laki itu bertanya: "Wahai Rasululah, waktu shalat telah tiba sedangkan aku dalam keadaan junub. Bolehkah aku meneruskan puasaku?" Rasulullah ﷺ menjawab: "Aku pun pernah mendapati waktu Subuh dalam keadaan junub, namun aku tetap berpuasa." Laki-laki itu berkata, "Anda tidaklah sama dengan kami wahai Rasulullah. Sebab Allah telah mengampuni dosa-dosa Anda baik telah berlalu atau pun yang akan datang." Maka beliau pun bersabda: "Sesunguhnya saya berharap, bahwa sayalah yang paling takut kepada Allah di antara kalian, dan paling tahu bagaimana caranya bertaqwa." (HR. Muslim: 1868)

Demi Allah, saya lebih berbakti dan lebih bertaqwa kepada Allah daripada mereka

Di dalam kitab Shahih Bukhari hadits nomor 2371 dinyatakan bahwa Demi Allah, saya lebih berbakti dan lebih bertaqwa kepada Allah daripada mereka.;

- حَدَّثَنَا أَبُو النُّعْمَانِ: حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ: أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ جُرَيْجٍ عَنْ عَطَاءٍ، عَنْ جَابِرٍ. وَعَنْ طَاوُسٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَدِمَ النَّبِيُّ ﷺ صُبْحَ رَابِعَةٍ مِنْ ذِي الْحِجَّةِ، مُهِلِّينَ بِالْحَجِّ لَا يَخْلِطُهُمْ شَيْءٌ، فَلَمَّا قَدِمْنَا، أَمَرَنَا فَجَعَلْنَاهَا عُمْرَةً، وَأَنْ نَحِلَّ إِلَى نِسَائِنَا، فَفَشَتْ فِي ذَلِكَ الْقَالَةُ. قَالَ عَطَاءٌ: فَقَالَ جَابِرٌ: فَيَرُوحُ أَحَدُنَا إِلَى مِنًى وَذَكَرُهُ يَقْطُرُ مَنِيًّا، فَقَالَ جَابِرٌ بِكَفِّهِ، فَبَلَغَ ذَلِكَ النَّبِيَّ ﷺ فَقَامَ خَطِيبًا، فَقَالَ: (بَلَغَنِي أَنَّ أَقْوَامًا يَقُولُونَ كَذَا وَكَذَا، وَاللَّهِ لَأَنَا أَبَرُّ وَأَتْقَى لِلَّهِ مِنْهُمْ، وَلَوْ أَنِّي اسْتَقْبَلْتُ مِنْ أَمْرِي مَا اسْتَدْبَرْتُ مَا أَهْدَيْتُ، وَلَوْلَا أَنَّ مَعِي الْهَدْيَ لأَحْلَلْتُ). فَقَامَ سُرَاقَةُ بْنُ مَالِكِ بْنِ جُعْشُمٍ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، هِيَ لَنَا أَوْ لِلْأَبَدِ؟ فَقَالَ: (لَا، بَلْ لِلْأَبَدِ). قَالَ: وَجَاءَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ، فَقَالَ أَحَدُهُمَا: يَقُولُ لَبَّيْكَ بِمَا أَهَلَّ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ، وَقَالَ: وَقَالَ الْآخَرُ: لَبَّيْكَ بِحَجَّةِ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ، فَأَمَرَ النَّبِيُّ ﷺ أَنْ يُقِيمَ عَلَى إِحْرَامِهِ، وَأَشْرَكَهُ فِي الهدي.

Artinya: Dari Abu Nu'man, ia berkata: Hammad bin Zaid menceritakan kepada kami, dari Abdul Malik bin Juraij, dari 'Atha', dari Jabir, dan dari Thawus, dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: "Nabi ﷺ tiba pada pagi hari keempat Dzulhijjah, dalam keadaan para sahabatnya telah berniat haji tanpa mencampurinya dengan hal lain. Ketika kami tiba, beliau memerintahkan kami untuk menjadikannya umrah dan agar kami bisa bersenang-senang dengan istri-istri kami. Lalu tersebarlah desas-desus tentang hal itu. 'Atha' berkata: 'Jabir berkata: Salah seorang dari kami pergi ke Mina dengan kemaluannya masih basah oleh air mani.' Jabir menunjukkan hal itu dengan tangannya. Berita itu sampai kepada Nabi ﷺ, lalu beliau berdiri dan berkhutbah, bersabda: 'Telah sampai kepada saya bahwa ada beberapa orang yang berkata begini dan begitu. Demi Allah, saya lebih berbakti dan lebih bertakwa kepada Allah daripada mereka. Seandainya saya tahu sebelumnya apa yang saya ketahui sekarang, saya tidak akan membawa hewan kurban, dan jika saya tidak membawa hewan kurban, saya akan bertahallul (melepaskan ihram).' Lalu Suraqah bin Malik bin Ju'syum berdiri dan berkata: 'Ya Rasulullah, apakah ini hanya untuk kita atau untuk selamanya?' Beliau bersabda: 'Tidak, tetapi untuk selamanya.' Ali bin Abi Thalib datang dan salah seorang dari mereka berkata: 'Saya melaksanakan haji sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah ﷺ,' dan yang lain berkata: 'Saya melaksanakan haji Rasulullah ﷺ.' Maka Nabi ﷺ memerintahkan Ali untuk tetap dalam keadaan ihram dan memasukkan hewan kurban bersama beliau." (HR. Bukhari, Shahih Bukhari: 2371)

Di dalam kitab Sunan Ibnu Majah, nomor 19 dan 20 disebutkan pernyataan bahwa Apabila aku menceritakan kepada kalian sesuatu dari Rasulullah ﷺ, maka anggaplah bahwa Rasulullah ﷺ selalu melakukan yang paling baik, paling benar, dan paling bertakwa.;

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ عَنْ أَبِي الْبَخْتَرِيِّ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِيِّ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ إِذَا حَدَّثْتُكُمْ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدِيثًا فَظُنُّوا بِهِ الَّذِي هُوَ أَهْنَاهُ وَأَهْدَاهُ وَأَتْقَاهُ

Artinya: "Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Syu'bah dari 'Amr bin Murrah dari Abu Al-Bakhtari dari Abu 'Abdurrahman As-Sulami dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata: 'Apabila aku menceritakan kepada kalian sebuah hadis dari Rasulullah ﷺ, maka anggaplah bahwa hadis itu adalah yang paling baik, paling benar, dan paling bertakwa.'" (HR. Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah: 19)

Di dalam kitab Musnad Ahmad hadits nomor 23986 disebutkan pernyataan bahwa aku adalah yang paling bertaqwa di antara mereka kepada Allah Azza wa Jalla;

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عُمَارَةَ يَعْنِي ابْنَ أَبِي حَفْصَةَ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ كَانَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَوْبَانِ عُمَانِيَّانِ أَوْ قَطَرِيَّانِ فَقَالَتْ لَهُ عَائِشَةُ إِنَّ هَذَيْنِ ثَوْبَانِ غَلِيظَانِ تَرْشَحُ فِيهِمَا فَيَثْقُلَانِ عَلَيْكَ وَإِنَّ فُلَانًا قَدْ جَاءَهُ بَزٌّ فَابْعَثْ إِلَيْهِ يَبِيعُكَ ثَوْبَيْنِ إِلَى الْمَيْسَرَةِ قَالَ قَدْ عَرَفْتُ مَا يُرِيدُ مُحَمَّدٌ إِنَّمَا يُرِيدُ أَنْ يَذْهَبَ بِثَوْبَيَّ أَيْ لَا يُعْطِينِي دَرَاهِمِي فَبَلَغَ ذَلِكَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ شُعْبَةُ أُرَاهُ قَالَ قَدْ كَذَبَ لَقَدْ عَرَفُوا أَنِّي أَتْقَاهُمْ لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَوْ قَالَ أَصْدَقُهُمْ حَدِيثًا وَآدَاهُمْ لِلْأَمَانَةِ

Artinya: "Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Umara, yaitu Ibnu Abi Hafsah, dari 'Ikrimah, dari 'Aisyah bahwa ia berkata: 'Rasulullah ﷺmengenakan dua pakaian dari Oman atau Qatariyah. Maka 'Aisyah berkata kepadanya: 'Dua pakaian ini tebal dan kamu akan berkeringat di dalamnya, sehingga akan menjadi berat bagimu. Dan sesungguhnya si Fulan telah datang membawa kain, maka kirimlah utusan untuk membelinya dengan cara membayar kemudian.' Rasulullah ﷺmenjawab: 'Aku tahu apa yang Muhammad (penjual kain) inginkan, dia hanya ingin mengambil dua pakaianku tanpa memberiku dirham (untuk membayar).' Maka hal itu sampai kepada Nabi ﷺ. Syu'bah berkata: 'Aku kira dia (Nabi ﷺ) berkata: 'Dia telah berdusta, sungguh mereka tahu bahwa aku adalah yang paling bertaqwa di antara mereka kepada Allah Azza wa Jalla, atau aku adalah yang paling benar dalam berbicara dan paling amanah.'" (HR. Ahmad, Musnad Ahmad: 23986)

Sebagai Bukti Cinta Kami Kepada Allah, Rasul-Nya Dan Sesama Umat Islam.

Hasil penelitian ini kami hadiahkan untuk seluruh umat Islam agar dapat dijadikan sebagai referensi dalam memahami Taqwa secara menyeluruh.

Hadiah dapat diunduh di tombol berikut, In Syaa Allah bermanfaat ...