Di dalam Al Quran surat At-Tahrim Ayat 8, Allah SWT memerintahkan kepada orang orang beriman untuk bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benarnya taubat, dengan bertaubat niscaya akan ditutup keburukannya dan akan dimasukkan ke surga;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu".(QS. At-Tahrim/ 66: 8).
Nabi Muhammad SAW melaksanakan perintah untuk bertaubat dengan bertaubat dan beristighfar setiap hari minimal seratus kali, tertuang di dalam kitab Musnad Ahmad nomor 17578, seperti berikut;
حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ قَالَ سَمِعْتُ أَيُّوبَ قَالَ وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الطُّفَاوِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ الْمَعْنَي عَنْ حُمَيْدِ بْنِ هِلَالٍ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ رَجُلٍ مِنْ الْمُهَاجِرِينَ يَقُولُ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ وَاسْتَغْفِرُوهُ فَإِنِّي أَتُوبُ إِلَى اللَّهِ وَأَسْتَغْفِرُهُ فِي كُلِّ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ أَوْ أَكْثَرَ مِنْ مِائَةِ مَرَّةٍ
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Mu'tamir ia berkata, aku mendengar Ayyub berkata, dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdurrahman Ath Thufawi ia berkata, Telah menceritakan kepada kami Ayyub Al Ma'na dari Humaid bin Hilal dari Abu Burdah dari seorang laki-laki Muhajirin ia berkata, "Aku mendengar Nabi ﷺ bersabda: "Wahai sekalian manusia, bertaubatlah dan beristighfarlah kepada Allah. Sesungguhnya aku bertaubat dan beristighfar kepada-Nya seratus kali setiap hari, atau lebih dari itu."
Sedangkan taubat yang benar digambarkan di dalam Al Quran surat Al Furqan 71, yaitu bertaubat dan mengerjakan amal shalih;
وَمَنْ تَابَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَاِنَّهُ يَتُوْبُ اِلَى اللّٰهِ مَتَابًا
Artinya: Dan barangsiapa bertobat dan mengerjakan kebajikan, maka sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan tobat yang sebenar-benarnya. (QS. Al-Furqan/25:71)
Taubat yang diikuti dengan amal shalih itulah taubat yang benar, sedangkan amal baru dapat dikatakan shalih apabila dikerjakan atas dasar ketaqwaan, dengan demikian taubat yang benar juga dapat dikatakan sebagai taubat yang diikuti dengan ketaqwaan, karena ketaqwaan bertingkat-tingkat maka amal shalih juga bertingkat-tingkat, sehingga taubat harus dilakukan disemua tingkatan ketaqwaan, karena taubat merupakan pintu masuk kepada semua tingkat ketaqwaan.
Untuk itu perlu dilakukan pencarian kata taubat yang ada di dalam Al Quran, pencarian kata taubat dengan berdasar kata dasar tawaba menggunakan aplikasi Al Quran Zekr. 1.1.0 ditemukan 87 kata di 69 ayat, kata awaba ditemukan 17 kata di 17 ayat, kata anaba ditemukan 5 kata di 5 ayat, kata yunib ditemukan 2 kata di 2 ayat, kata anabna ditemukan 1 kata di 1 ayat di dalam Al Quran. ayat-ayat hasil pencarian tersebut, bersanding dengan kata-kata yang menunjukan informasi, perintah atau larangan yang berkaitan dengan fujur dan taqwa, kata-kata tersebut dikelompokkan sesuai dengan klasifikasi berikut;
1. TAUBAT (Taqwa Level 0 +)
Di dalam Al Quran ditemukan 10 kata taubat atau kata lain yang memiliki pengertian yang sama dengan taubat yang berdampingan dengan kata taubat/inabah di dalam satu ayat Al Qur’an, yang dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi taqwa level 0+; Taubat, ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut;
1.1. Al Quran Surat Al Maidah/ 5: 74
أَفَلَا يَتُوبُونَ إِلَى اللَّهِ وَيَسْتَغْفِرُونَهُ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Artinya: Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya?. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Maidah/ 5: 74)
Kesadaran untuk bertaubat; kembali kepada Allah, mengakui kesalahannya dan memohon ampun kepada-Nya, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat 0+; taubat.
1.2. Al Quran Surat Hud/ 11: 3
وَّاَنِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَّتَاعًا حَسَنًا اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى وَّيُؤْتِ كُلَّ ذِيْ فَضْلٍ فَضْلَهُ ۗوَاِنْ تَوَلَّوْا فَاِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيْرٍ
Artinya: Dan hendaklah kamu memohon ampunan kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu sampai waktu yang telah ditentukan. Dan Dia akan memberikan karunia-Nya kepada setiap orang yang berbuat baik. Dan jika kamu berpaling, maka sungguh, aku takut kamu akan ditimpa azab pada hari yang besar (Kiamat). (QS. Hud/11:3)
Kesadaran untuk mengakui kesalahannya dan memohon ampun kepada-Nya kemudian bertaubat; kembali kepada Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat 0+; taubat.
1.3. Al Quran Surat Hud/ 11: 52
وَيٰقَوْمِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًا وَّيَزِدْكُمْ قُوَّةً اِلٰى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِيْنَ
Artinya: Dan (Hud berkata), “Wahai kaumku! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras, Dia akan menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang yang berdosa.” (QS. Hud/ 11:52)
Kesadaran untuk mengakui kesalahannya, memohon ampun kepada-Nya dan bertaubat; kembali kepada Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat 0+; taubat.
1.4. Al Quran Surat Hud/ 11: 61
وَاِلٰى ثَمُوْدَ اَخَاهُمْ صٰلِحًا ۘ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهُ ۗهُوَ اَنْشَاَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيْهَا فَاسْتَغْفِرُوْهُ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ ۗاِنَّ رَبِّيْ قَرِيْبٌ مُّجِيْبٌ
Artinya: dan kepada kaum samud (Kami utus) saudara mereka, Saleh. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan kepada-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat (rahmat-Nya) dan memperkenankan (doa hamba-Nya).” (QS. Hud/ 11:61)
Kesadaran untuk mengakui kesalahannya, memohon ampun kepada-Nya dan bertaubat; kembali kepada Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat 0+; taubat.
1.5. Al Quran Surat Hud/ 11: 90
وَاسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ ۗاِنَّ رَبِّيْ رَحِيْمٌ وَّدُوْدٌ
Artinya: Dan mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sungguh, Tuhanku Maha Penyayang, Maha Pengasih.” (QS. Hud/11: 90)
Kesadaran untuk mengakui kesalahannya, memohon ampun kepada-Nya dan bertaubat; kembali kepada Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat 0+; taubat.
1.6. Al Quran Surat Shad/ 38: 24
قَالَ لَقَدْ ظَلَمَكَ بِسُؤَالِ نَعْجَتِكَ إِلَىٰ نِعَاجِهِ وَإِنَّ كَثِيرًا مِّنَ الْخُلَطَاءِ لَيَبْغِي بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَقَلِيلٌ مَّا هُمْ وَظَنَّ دَاوُودُ أَنَّمَا فَتَنَّاهُ فَاسْتَغْفَرَ رَبَّهُ وَخَرَّ رَاكِعًا وَأَنَابَ
Artinya: Daud berkata: "Sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini". Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat. (QS. Shad/ 38: 24)
Kesadaran untuk mengakui kesalahannya. memohon ampun kepada-Nya dan bertaubat; kembali kepada Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat 0+; taubat.
1.7. Al Quran Surat Shad/ 38: 34
وَلَقَدْ فَتَنَّا سُلَيْمَانَ وَأَلْقَيْنَا عَلَىٰ كُرْسِيِّهِ جَسَدًا ثُمَّ أَنَابَ
Dan sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian ia bertaubat. (QS. Shad/ 38: 34)
Kesadaran untuk mengakui kesalahannya dan bertaubat; kembali kepada Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat 0+; taubat.
1.8. Al Quran Surat Al-Mu'min/ 40: 3
غَافِرِ الذَّنْبِ وَقَابِلِ التَّوْبِ شَدِيدِ الْعِقَابِ ذِي الطَّوْلِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ إِلَيْهِ الْمَصِيرُ
Artinya: Yang Mengampuni dosa dan Menerima taubat lagi keras hukuman-Nya. Yang mempunyai karunia. Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Hanya kepada-Nya-lah kembali (semua makhluk).(QS. Al-Mu'min/ 40: 3)
Kesadaran untuk memohon ampun kepada-Nya kepada yang Maha Pengampun dan bertaubat; kembali kepada Allah kepada yang Maha Menerima Taubat, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat 0+; taubat.
1.9. Al Quran Surat Asy Syura/ 42: 25
وَهُوَ الَّذِيْ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهٖ وَيَعْفُوْا عَنِ السَّيِّاٰتِ وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُوْنَۙ
Artinya: Dan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan, (QS. Asy-Syura/42:25)
Kesadaran untuk mengakui kesalahannya, bertaubat; kembali kepada Allah kepada yang Maha Menerima Taubat dan memohon ampun kepada-Nya yang Maha Pengampun, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat 0+; taubat.
1.10. Al Quran Surat At Tahrim/ 66: 4
إِنْ تَتُوبَا إِلَى اللَّهِ فَقَدْ صَغَتْ قُلُوبُكُمَا ۖ وَإِنْ تَظَاهَرَا عَلَيْهِ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ مَوْلَاهُ وَجِبْرِيلُ وَصَالِحُ الْمُؤْمِنِينَ ۖ وَالْمَلَائِكَةُ بَعْدَ ذَٰلِكَ ظَهِيرٌ
Artinya: Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula.(QS. At Tahrim/ 66: 4)
Kesadaran untuk mengakui kesalahannya, bertaubat dan Qalbunya condong (menerima Kebaikan), merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat 0+; taubat.
2. SABAR (Taqwa Level +1)
Di dalam Al Quran ditemukan 4 kata sabar atau kata lain yang memiliki pengertian yang sama dengan sabar yang berdampingan dengan kata taubat/inabah di dalam satu ayat Al Qur’an, yang dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi taqwa level +1; sabar, ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut;
2.1. Al Quran Surat An-Nisa'/ 4: 146
إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَاعْتَصَمُوا بِاللَّهِ وَأَخْلَصُوا دِينَهُمْ لِلَّهِ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الْمُؤْمِنِينَ ۖ وَسَوْفَ يُؤْتِ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ أَجْرًا عَظِيمًا
Artinya: Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.
Kesadaran untuk bertaubat, mengadakan perbaikan dan berpegang teguh (sabar), merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +1; sabar
2.2. Al Quran Surat Hud/ 11: 112
فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا ۚ إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Artinya: Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.(QS. Hud/ 11: 112)
Kesadaran untuk tetap di jalan yang benar (sabar), bertaubat dan tidak melampaui batas, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +1; sabar
2.3. Al Quran Surat Shad/ 38: 17
اصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَاذْكُرْ عَبْدَنَا دَاوُودَ ذَا الْأَيْدِ إِنَّهُ أَوَّابٌ ﴿ص: ١٧﴾
Artinya: Bersabarlah atas segala apa yang mereka katakan; dan ingatlah hamba Kami Daud yang mempunyai kekuatan; sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan). (QS. Shad/ 38: 17)
Sabar atas perkataan orang lain, kuat dalam keyakinan dan sangat taat kepada Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +1; sabar
2.4. Al Quran Surat Shad/ 38: 44
وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَاضْرِب بِّهِ وَلَا تَحْنَثْ إِنَّا وَجَدْنَاهُ صَابِرًا نِّعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ
Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya). (38: 44)
Sabar, baik dan sangat taat kepada Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +1; sabar
3. IKHLAS (Taqwa Level +2)
Di dalam Al Quran ditemukan 4 kata ikhlas atau kata lain yang memiliki pengertian yang sama dengan ikhlas yang berdampingan dengan kata taubat/inabah di dalam satu ayat Al Qur’an, yang dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi taqwa level +2; ikhlas, ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut;
3.1. Al Quran Surat An-Nisa'/ 4: 146
إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَاعْتَصَمُوا بِاللَّهِ وَأَخْلَصُوا دِينَهُمْ لِلَّهِ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الْمُؤْمِنِينَ ۖ وَسَوْفَ يُؤْتِ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ أَجْرًا عَظِيمًا
Artinya: Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.(QS. An-Nisa'/ 4: 146)
Kesadaran untuk bertaubat, mengadakan perbaikan, berpegang teguh, ikhlas dalam beragama karena Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +2: ikhlas.
3.2. Surat Al-Mujadilah/ 58: 13
أَأَشْفَقْتُمْ أَنْ تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيْ نَجْوَاكُمْ صَدَقَاتٍ ۚ فَإِذْ لَمْ تَفْعَلُوا وَتَابَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya: Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah sebelum mengadakan pembicaraan dengan Rasul? Maka jika kamu tiada memperbuatnya dan Allah telah memberi taubat kepadamu maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Kesadaran untuk bertaubat dan taat Kepada Allah dan Rasulnya (dengan ikhlas), merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +2: ikhlas.
3.3. Al Quran Surat An-Nisa' Ayat 64
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ رَسُولٍ إِلَّا لِيُطَاعَ بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَحِيمًا
Artinya: Dan Kami tidak mengutus seseorang rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.(QS. An-Nisa' Ayat 64)
Kesadaran untuk taat kepada Rasulullah SAW karena Allah, jika berbuat dhalim segera memohon ampunan dan bertaubat kepada Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +2: ikhlas.
3.4. Al Quran Surat Shad/ 38: 19
وَالطَّيْرَ مَحْشُورَةً كُلٌّ لَّهُ أَوَّابٌ
Artinya: dan (Kami tundukkan pula) burung-burung dalam keadaan terkumpul. Masing-masingnya amat taat kepada Allah. (QS. Shad/ 38: 19)
Kesadaran untuk taat kepada Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +2: ikhlas.
4. ISLAM (Taqwa Level +3)
Di dalam Al Quran ditemukan 8 kata islam atau kata lain yang memiliki pengertian yang sama dengan islam yang berdampingan dengan kata taubat/inabah di dalam satu ayat Al Qur’an, yang dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi taqwa level +3; islam, ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut;
4.1. Al Quran Surat Al-Baqarah/ 2: 128
رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Artinya: Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Baqarah/ 2: 128)
Kesadaran untuk berserah diri (islam) dan bertaubat; kembali kepada-Nya, merupakan bentuk taqwa di tingkat +3; islam.
4.2. Al Quran Surat An-Nisa'/ 4: 146
إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَاعْتَصَمُوا بِاللَّهِ وَأَخْلَصُوا دِينَهُمْ لِلَّهِ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الْمُؤْمِنِينَ ۖ وَسَوْفَ يُؤْتِ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ أَجْرًا عَظِيمًا
Artinya: Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.(QS. An-Nisa'/ 4: 146)
Kesadaran untuk bertaubat, mengadakan perbaikan, berpegang teguh, ikhlas dalam agama (islam) karena Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +3: islam.
4.3. Al Quran Surat At-Taubah/ 9: 11
فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ ۗ وَنُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
Artinya: Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.(QS. At-Taubah/ 9: 11)
Kesadaran untuk bertaubat, menegakkan Shalat dan membayar Zakat merupan bentuk ketaqwaan di tingkat +3; islam.
4.4. Al Quran Surat At-Taubah/ 9: 5
فَإِذَا انْسَلَخَ الْأَشْهُرُ الْحُرُمُ فَاقْتُلُوا الْمُشْرِكِينَ حَيْثُ وَجَدْتُمُوهُمْ وَخُذُوهُمْ وَاحْصُرُوهُمْ وَاقْعُدُوا لَهُمْ كُلَّ مَرْصَدٍ ۚ فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ فَخَلُّوا سَبِيلَهُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya: Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang.(QS. At-Taubah/ 9: 5)
Kesadaran untuk bertaubat, menegakkan Shalat dan membayar Zakat merupan bentuk ketaqwaan di tingkat +3; islam.
4.5. Al Quran Surat Al-Ahqaf/46:15
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ اِحْسَانًا ۗحَمَلَتْهُ اُمُّهُ كُرْهًا وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۗوَحَمْلُهُ وَفِصٰلُهُ ثَلٰثُوْنَ شَهْرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهُ وَبَلَغَ اَرْبَعِيْنَ سَنَةًۙ قَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Artinya: Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun dia berdoa, “Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim.” (QS. Al-Ahqaf/46:15)
Kesadaran untuk bertaubat dan berserah diri kepada Allah (islam), merupan bentuk ketaqwaan di tingkat +3; islam.
4.6. Al Quran Surat Az-Zumar/ 39: 54
وَأَنِيبُوا إِلَىٰ رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ
Artinya: Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).(QS. Az-Zumar/ 39: 54)
Kesadaran untuk bertaubat dan berserah diri kepada Allah (islam), merupan bentuk ketaqwaan di tingkat +3; islam.
4.7. Al Quran Surat Luqman/ 31: 15
وَإِن جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَن تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Artinya: Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. Luqman/ 31: 15)
Kesadaran untuk mengikuti jalan-Nya (islam) dan kembali kepada Allah SWT, merupan bentuk ketaqwaan di tingkat +3; islam.
4.8. Al Quran Surat Ar Rum/ 30: 31
مُنِيبِينَ إِلَيْهِ وَاتَّقُوهُ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَلَا تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Artinya: dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan (QS. Ar Rum/ 30: 31)
Kesadaran untuk kembali kepadanya, menjaga diri dan menegakkan shalat, merupan bentuk ketaqwaan di tingkat +3; islam.
5. IMAN (Taqwa Level +4)
Di dalam Al Quran ditemukan 9 kata iman atau kata lain yang memiliki pengertian yang sama dengan iman yang berdampingan dengan kata taubat/inabah di dalam satu ayat Al Qur’an, yang dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi taqwa level +4; iman, ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut;
5.1. Al Quran Surat Al Qashash/ 28: 67
فَاَمَّا مَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَعَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنَ مِنَ الْمُفْلِحِيْنَ
Artinya: Maka adapun orang yang bertobat dan beriman, serta mengerjakan kebajikan, maka mudah-mudahan dia termasuk orang yang beruntung. (Al-Qashash/28:67)
Kesadaran untuk bertaubat, beriman dan beramal shalih, merupan bentuk ketaqwaan di tingkat +4; iman.
5.2. Al Quran Surat An Nisa’/ 4: 146
إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَاعْتَصَمُوا بِاللَّهِ وَأَخْلَصُوا دِينَهُمْ لِلَّهِ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الْمُؤْمِنِينَ وَسَوْفَ يُؤْتِ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ أَجْرًا عَظِيمًا
Artinya: Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar. (QS. An Nisa’/ 4: 146)
Kesadaran untuk bertaubat, mengadakan perbaikan, berpegang teguh, ikhlas dalam agama (islam) karena Allah dan bersama orang beriman, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +4: iman.
5.3. Al Quran Surat At-Taubah/ 9: 112
التَّائِبُونَ الْعَابِدُونَ الْحَامِدُونَ السَّائِحُونَ الرَّاكِعُونَ السَّاجِدُونَ الْآمِرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّاهُونَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَالْحَافِظُونَ لِحُدُودِ اللَّهِ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ
Artinya: Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat, yang ruku', yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu.(QS. At-Taubah/ 9: 112)
Kesadaran untuk bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat, yang ruku', yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +4: iman.
5.4. Al Quran Surat Al A’raf/ 7: 143
وَلَمَّا جَاءَ مُوسَىٰ لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنظُرْ إِلَيْكَ قَالَ لَن تَرَانِي وَلَٰكِنِ انظُرْ إِلَى الْجَبَلِ فَإِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ فَسَوْفَ تَرَانِي فَلَمَّا تَجَلَّىٰ رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا وَخَرَّ مُوسَىٰ صَعِقًا فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ
Artinya: Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau". Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman". (QS. Al A’raf/ 7: 143)
Kesadaran untuk bertaubat dan beriman kepada Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +4: iman.
5.5. Al Quran Surat Al-A’raf/7 : 153
وَالَّذِينَ عَمِلُوا السَّيِّئَاتِ ثُمَّ تَابُوا مِنْ بَعْدِهَا وَآمَنُوا إِنَّ رَبَّكَ مِنْ بَعْدِهَا لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya: Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Tuhan kamu sesudah taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Kesadaran untuk bertaubat dan beriman kepada Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +4: iman.
5.6. Al Quran Surat Ar-Ra’d/ 13: 30
كَذَٰلِكَ أَرْسَلْنَاكَ فِي أُمَّةٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهَا أُمَمٌ لِتَتْلُوَ عَلَيْهِمُ الَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَهُمْ يَكْفُرُونَ بِالرَّحْمَٰنِ ۚ قُلْ هُوَ رَبِّي لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ مَتَابِ
Artinya: Demikianlah, Kami telah mengutus kamu pada suatu umat yang sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumnya, supaya kamu membacakan kepada mereka (Al Quran) yang Kami wahyukan kepadamu, padahal mereka kafir kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Katakanlah: "Dialah Tuhanku tidak ada Tuhan selain Dia; hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya aku bertaubat".
Kesadaran untuk tawakal; percaya; beriman dan bertaubat kepada Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +4: iman.
5.7. Al Quran Surat An Nur/ 24: 31
وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَىٰ عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya: Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. An Nur/ 24: 31)
Kesadaran untuk bertaubat dan beriman kepada Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +4: iman.
5.8. Al Quran Surat Ar Ra’d/ 13: 36
وَالَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَفْرَحُونَ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمِنَ الْأَحْزَابِ مَن يُنكِرُ بَعْضَهُ قُلْ إِنَّمَا أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ اللَّهَ وَلَا أُشْرِكَ بِهِ إِلَيْهِ أَدْعُو وَإِلَيْهِ مَآبِ
Artinya: Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepada mereka bergembira dengan kitab yang diturunkan kepadamu, dan di antara golongan-golongan (Yahudi dan Nasrani) yang bersekutu, ada yang mengingkari sebahagiannya. Katakanlah "Sesungguhnya aku hanya diperintah untuk menyembah Allah dan tidak mempersekutukan sesuatupun dengan Dia. Hanya kepada-Nya aku seru (manusia) dan hanya kepada-Nya aku kembali". (QS. Ar Ra’d/ 13: 36)
Kesadaran untuk menyembah Allah, tidak mensekutukannya dan kembali kepada-Nya, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +4: iman.
5.9. Al Quran Surat An Naba’/ 78: 39
ذَٰلِكَ الْيَوْمُ الْحَقُّ فَمَن شَاءَ اتَّخَذَ إِلَىٰ رَبِّهِ مَآبًا
Artinya: Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya. (QS. An Naba’/ 78: 39)
Kesadran untuk mempercayai hari akhir dan kembali ke jalan Allah SWT, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +4: iman.
6. IKHSAN (Taqwa Level +5)
Di dalam Al Quran ditemukan 9 kata ikhsan atau kata lain yang memiliki pengertian yang sama dengan ikhsan yang berdampingan dengan kata taubat/inabah di dalam satu ayat Al Qur’an, yang dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi taqwa level +5; ikhsan, ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut;
6.1. Al Quran Surat Al-Baqarah/2: 160
إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَبَيَّنُوا فَأُولَٰئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ ۚ وَأَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Artinya: kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itulah Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang.(QS. Al-Baqarah/2: 160)
Kesadaran untuk bertaubat, mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +5: ikhsan.
6.2. Al Quran Surat Ali 'Imran/ 3: 89
إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ وَأَصْلَحُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya: kecuali orang-orang yang taubat, sesudah (kafir) itu dan mengadakan perbaikan. Karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. Ali 'Imran/ 3: 89)
Kesadaran untuk bertaubat, mengadakan perbaikan, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +5: ikhsan.
6.3. Al Quran Surat Al-Furqan/ 5: 71
وَمَنْ تَابَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَإِنَّهُ يَتُوبُ إِلَى اللَّهِ مَتَابًا
Artinya: Dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya.(QS. Al-Furqan/ 5: 71)
Kesadaran untuk bertaubat dan mengerjakan amal shalih, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +5: ikhsan.
6.4. Al Quran Surat Al Isra’/ 17: 25
رَّبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا فِي نُفُوسِكُمْ إِن تَكُونُوا صَالِحِينَ فَإِنَّهُ كَانَ لِلْأَوَّابِينَ غَفُورًا
Artinya: Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat. (QS. Al Isra’/ 17: 25)
Kesadaran untuk bertaubat dan mengerjakan amal shalih, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +5: ikhsan.
6.5. Al Quran Surat An-Nur/24 : 5
إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ وَأَصْلَحُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya: kecuali orang-orang yang bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. An-Nur/24 : 5)
Kesadaran untuk bertaubat dan mengadakan perbaikan diri, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +5: ikhsan.
6.6. Al Quran Surat Al Furqan/ 25: 70
إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Artinya: kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. Al Furqan/ 25: 70)
Kesadaran untuk bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shalih, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +5: ikhsan.
6.7. Al Quran Surat Saba/ 34: 9
أَفَلَمْ يَرَوْا إِلَىٰ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُم مِّنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ إِن نَّشَأْ نَخْسِفْ بِهِمُ الْأَرْضَ أَوْ نُسْقِطْ عَلَيْهِمْ كِسَفًا مِّنَ السَّمَاءِ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِّكُلِّ عَبْدٍ مُّنِيبٍ
Artinya: Maka apakah mereka tidak melihat langit dan bumi yang ada di hadapan dan di belakang mereka? Jika Kami menghendaki, niscaya Kami benamkan mereka di bumi atau Kami jatuhkan kepada mereka gumpalan dari langit. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Tuhan) bagi setiap hamba yang kembali (kepada-Nya). (QS. Saba’/ 34: 9)
Kesadaran untuk memahami bahwa langit dan bumi yang ada di hadapan dan di belakang mereka adalah tanda (kekuasaan Tuhan), merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +5: ikhsan.
6.8. Al Quran Surat Al Mu’min/ 40: 13
هُوَ الَّذِي يُرِيكُمْ آيَاتِهِ وَيُنَزِّلُ لَكُم مِّنَ السَّمَاءِ رِزْقًا وَمَا يَتَذَكَّرُ إِلَّا مَن يُنِيبُ
Artinya: Dialah yang memperlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan)-Nya dan menurunkan untukmu rezeki dari langit. Dan tiadalah mendapat pelajaran kecuali orang-orang yang kembali (kepada Allah). (QS. Al Mu’min/ 40: 13)
Kesadaran untuk memahami bahwa tanda-tanda (kekuasaan)-Nya menurunkan untuk manusia rezeki dari langit, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +5: ikhsan.
6.9. Al Quran Surat Qaf/ 50: 8
تَبْصِرَةً وَذِكْرَىٰ لِكُلِّ عَبْدٍ مُّنِيبٍ
Artinya: untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Allah). (QS. Qaf/ 50: 8)
Kesadaran untuk memahami pelajaran dan peringatan Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +5: ikhsan.
7. MAHABBAH (Taqwa Level +6)
Di dalam Al Quran ditemukan 5 kata yuhibbu atau kata lain yang memiliki pengertian yang sama dengan yuhibbu yang berdampingan dengan kata taubat/inabah di dalam satu ayat Al Qur’an, yang dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi taqwa level +6; mahabbah, ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut;
7.1. Al Quran Surat Al-Baqarah/ 2: 222
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ ۖ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.(QS. Al-Baqarah/ 2: 222)
Kesadaran untuk bertaubat karena mencintai kebenaran dan kesucian, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +6: mahabbah akan dicintai Allah.
7.2. Al Quran Surat At Taubah/ 9: 108
لَا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا لَّمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَن تَقُومَ فِيهِ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَن يَتَطَهَّرُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ
Artinya: Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih. (QS. Al Quran/ 9: 108)
Kesadaran untuk bertaubat karena mencintai kebenaran dan kesucian, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +6: mahabbah akan dicintai Allah.
7.3. Al Quran Surat Yusuf/ 12 : 33
قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ وَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّي كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُن مِّنَ الْجَاهِلِينَ
Artinya: Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh". (QS. Yusuf/ 12: 33)
Kesadaran untuk mencintai kebenaran dan kesucian, kembali kepada Allah untuk minta pertolongan-Nya, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +6: mahabbah.
8. RAHMAH (Taqwa Level +7)
Di dalam Al Quran ditemukan 3 kata rahima atau kata lain yang memiliki pengertian yang sama dengan rahima yang berdampingan dengan kata taubat/ inabah di dalam satu ayat Al Qur’an, yang dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi taqwa level +7; rahmah, ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut;
8.1. Al Quran Surat An-Nur/ 24: 10
وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ وَأَنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ حَكِيمٌ
Artinya: Dan andaikata tidak ada kurnia Allah dan rahmat-Nya atas dirimu dan (andaikata) Allah bukan Penerima Taubat lagi Maha Bijaksana, (niscaya kamu akan mengalami kesulitan-kesulitan).
Kesadaran untuk bertaubat karena mengharapkan rahmat Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +7: rahmah , akan mendapat rahmah Allah.
8.2. Al Quran Surat Qaf/ 50: 32-33
هَٰذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ, مَنْ خَشِيَ الرَّحْمَٰنَ بِالْغَيْبِ وَجَاءَ بِقَلْبٍ مُنِيبٍ
Artinya: Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya) (Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat,
Kesadaran untuk bertaubat karena mengharapkan rahmat Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +7: rahmah , akan mendapat rahmah Allah (surga)
8.3. Al Quran Surat Hud/11: 75
إِنَّ إِبْرَاهِيمَ لَحَلِيمٌ أَوَّاهٌ مُّنِيبٌ
Artinya: Sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar seorang yang penyantun lagi penghiba dan suka kembali kepada Allah. (QS. Hud/ 11: 75)
Kesadaran untuk menjadi penyantun, penghiba dan kembali kepada Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +7: rahmah.
9. RIDHA (Taqwa Level +8)
Di dalam Al Quran ditemukan 1 kata ridha atau kata lain yang memiliki pengertian yang sama dengan ridha yang berdampingan dengan kata taubat di dalam satu ayat Al Qur’an, yang dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi taqwa level +8; ridha, ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut;
9.1. Al Quran Surat Al-Ahqaf / 46 :15
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا ۚ حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Artinya: Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri". (QS. Al-Ahqaf / 46 :15)
Kesadaran untuk bertaubat untuk mendapatkan ridha Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +8: ridha.
10. HIDAYAH (Taqwa Level +9)
Di dalam Al Quran ditemukan 5 kata hidayah atau kata lain yang memiliki pengertian yang sama dengan hidayah yang berdampingan dengan kata taubat/inabah di dalam satu ayat Al Qur’an, yang dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi taqwa level +9; hidayah, ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut;
10.1. Al Quran Surat An-Nisa'/ 4: 26
يُرِيدُ اللَّهُ لِيُبَيِّنَ لَكُمْ وَيَهْدِيَكُمْ سُنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَيَتُوبَ عَلَيْكُمْ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Artinya: Allah hendak menerangkan (hukum syari'at-Nya) kepadamu, dan menunjukimu kepada jalan-jalan orang yang sebelum kamu (para nabi dan shalihin) dan (hendak) menerima taubatmu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.(QS. An-Nisa'/ 4: 26)
Kesadaran untuk bertaubat untuk mendapat hidayah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +9: hidayah.
10.2. Al Quran Surat Ta Ha/ 20: 82
وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِمَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَىٰ
Artinya: Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar.(QS. Ta Ha/ 20: 82)
Kesadaran untuk bertaubat untuk mendapat hidayah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +9: hidayah.
10.3. Al Quran Surat Ta Ha/ 20: 122
ثُمَّ اجْتَبَاهُ رَبُّهُ فَتَابَ عَلَيْهِ وَهَدَىٰ
Artinya: Kemudian Tuhannya memilihnya maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk.(QS. Thaha/ 20: 122)
Kesadaran untuk bertaubat untuk mendapat hidayah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +9: hidayah.
10.4. Al Quran Surat Asy-Syura/ 42: 13
شَرَعَ لَكُم مِّنَ ٱلدِّينِ مَا وَصَّىٰ بِهِۦ نُوحًۭا وَٱلَّذِىٓ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِۦٓ إِبْرَٰهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَىٰٓ ۖ أَنْ أَقِيمُوا۟ ٱلدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا۟ فِيهِ ۚ كَبُرَ عَلَى ٱلْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ ۚ ٱللَّهُ يَجْتَبِىٓ إِلَيْهِ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِىٓ إِلَيْهِ مَن يُنِيبُ
Artinya: Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (QS. Asy-Syura/ 42: 13)
Kesadaran untuk bertaubat untuk mendapat hidayah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +9: hidayah.
10.5. Al Quran Ar-Ra'd/ 13: 27
وَيَقُولُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَوْلَآ أُنزِلَ عَلَيْهِ ءَايَةٌۭ مِّن رَّبِّهِۦ ۗ قُلْ إِنَّ ٱللَّهَ يُضِلُّ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِىٓ إِلَيْهِ مَنْ أَنَابَ
Artinya: Orang-orang kafir berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mukjizat) dari Tuhannya?" Katakanlah: "Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya", (QS. Ar-Ra'd/ 13: 27]
Kesadaran untuk bertaubat untuk mendapat hidayah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +9: hidayah.
11. JANNAH (Taqwa Level +10)
Di dalam Al Quran ditemukan 9 kata jannah atau kata lain yang memiliki pengertian yang sama dengan jannah yang berdampingan dengan kata taubat/inabah di dalam satu ayat Al Qur’an, yang dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi taqwa level +10; jannah, ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut;
11.1. Al Quran Surat Maryam/ 19: 60
إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ شَيْئًا
Artinya: kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun, (QS. Maryam/ 19: 60)
Kesadaran untuk selalu berada dalam keadaan bertaubat dan beramal shalih, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +10: jannah.
11.2. Al Quran Surat At-Tahrim/ 66: 8
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu".
Kesadaran untuk bertaubat dengan taubat yang sebenar-benarnya taubat, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +10: jannah.
11.3. Al Quran Surat Ali Imran/ 3: 14
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
Artinya: Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (QS. Ali Imran/ 3: 14)
Kesadaran diri untuk dapat mengendalikan diri dari kesenangan hidup di dunia dan meyakini bahwa kehidupan akhirat (jannah) lebih baik, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +10: jannah.
11.4. Al Quran Surat Ar Ra’d/ 13: 29
الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ طُوبَىٰ لَهُمْ وَحُسْنُ مَآبٍ
Artinya: Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik. (QS. Ar Ra’d/ 13: 29)
Kesadaran untuk selalu berada dalam keadaan beriman dan beramal shalih, dan meyakini di akhirat ada jannah sebagai tempat kembali yang lebih baik, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +10: jannah.
11.5. Al Quran Surat Shad/ 38: 25
فَغَفَرْنَا لَهُ ذَٰلِكَ وَإِنَّ لَهُ عِندَنَا لَزُلْفَىٰ وَحُسْنَ مَآبٍ
Artinya: Maka Kami ampuni baginya kesalahannya itu. Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik. (QS. Shad/ 38: 25)
Kesadaran untuk selalu memohon ampunan hingga mendapat ampunan Allah dan kesadaran untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +10: jannah.
11.6. Al Quran Surat Shad/ 38: 30
وَوَهَبْنَا لِدَاوُودَ سُلَيْمَانَ نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ
Artinya: Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya), (QS. Shad/ 38: 30)
Kesadaran untuk amat taat kepada Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +10: jannah.
11.7. Al Quran Surat Shad/ 38: 40
وَإِنَّ لَهُ عِندَنَا لَزُلْفَىٰ وَحُسْنَ مَآبٍ
Artinya: Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan yang dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik. (QS. Shad/ 38: 40)
Kesadaran untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +10: jannah.
11.8. Al Quran Surat Shad/ 38: 49
هَٰذَا ذِكْرٌ وَإِنَّ لِلْمُتَّقِينَ لَحُسْنَ مَآبٍ
Artinya: Ini adalah kehormatan (bagi mereka). Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik, (QS. Shad/ 38: 49)
Kesadaran untuk selalu menjaga kehormatan dan menjaga diri (taqwa), merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +10: jannah.
11.9. Al Quran Surat Qaf/ 50: 32
هَٰذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ
Artinya: Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya) (QS. Qaf/ 50: 32)
Kesadaran untuk menggunakan dan menjaga aturan Allah dan Rasul-Nya, merupakan bentuk ketaqwaan di tingkat +10: jannah.
12. NAFSIYAH (Taqwa Level -1)
Di dalam Al Quran ditemukan 2 kata yang menunjukkan pada pengertian nafsiyah (Ego, ujub, riya, kibr) yang berdampingan dengan kata taubat di dalam satu ayat Al Qur’an, yang dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi taqwa level -1; nafsiyah, ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut;
12.1. Al Quran Surat Al-Hujurat/ 49 : 11
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.(QS. Al-Hujurat/ 49 : 11)
Kesadaran untuk taubat dari menghina dan memanggil dengan panggilan yang buruk yang disebabkan ada perasaan ujub, ria’ dan kibr, karena hal tersebut merupakan ketidak taqwaan level -1; nafsiyah.
12.2. Al Quran Surat Al-Hujurat/49 : 12
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.(QS. Al-Hujurat/49 : 12)
Kesadaran untuk bertaubat dari mencari keburukan dan kelemahan orang lain yang disebabkan karena ada perasaan ‘ujub dan kibr, karena hal tersebut merupakan ketidak taqwaan level -1; nafsiyah.
13. GHADAB (Taqwa Level -2)
Di dalam Al Quran ditemukan 1 kata yang menunjukkan pada pengertian ghadab (marah) yang berdampingan dengan kata taubat/inabah di dalam satu ayat Al Qur’an, yang dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi taqwa level -2; ghadab, ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut;
13.1. Al Quran Surat At-Taubah/ 9: 15
وَيُذْهِبْ غَيْظَ قُلُوبِهِمْ ۗ وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَىٰ مَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Artinya: dan menghilangkan panas hati orang-orang mukmin. Dan Allah menerima taubat orang yang dikehendaki-Nya. Allah maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Kesadaran diri untuk bertaubat dari panas hati; marah, karena hal itu merupakan ketidak taqwaan level -2; ghadab.
14. SYAHWAT (Taqwa Level -3)
Di dalam Al Quran ditemukan 2 kata yang menunjukkan pada pengertian syahwat (hawa nafsu) yang berdampingan dengan kata taubat di dalam satu ayat Al Qur’an, yang dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi taqwa level -3; syahwat, ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut;
14.1. Al Quran Surat An-Nisa' Ayat 27
وَاللَّهُ يُرِيدُ أَنْ يَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ أَنْ تَمِيلُوا مَيْلًا عَظِيمًا
Artinya: Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran).
Kesadaran untuk bertaubat dari mengikuti syahwat, karena hal itu merupakan ketidak taqwaan level -3; syahwat.
14.2. Al Quran Surat Thaha/ 20: 121-122
فَاَكَلَا مِنْهَا فَبَدَتْ لَهُمَا سَوْءٰتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفٰنِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَّرَقِ الْجَنَّةِۚ وَعَصٰىٓ اٰدَمُ رَبَّهُ فَغَوٰى , ثُمَّ اجْتَبٰىهُ رَبُّهُ فَتَابَ عَلَيْهِ وَهَدٰى
Artinya: Lalu keduanya memakannya, lalu tampaklah oleh keduanya aurat mereka dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan telah durhakalah Adam kepada Tuhannya, dan sesatlah dia. Kemudian Tuhannya memilih dia, maka Dia menerima tobatnya dan memberinya petunjuk. (QS. Taha/20:121-122)
Kesadaran untuk bertaubat dari ma’siyat kepada Allah (mengikuti hawa nafsu, memakan makanan yang dilarang), karena hal itu merupakan ketidak taqwaan level -3; syahwat.
15. KHAUF (Taqwa Level -4)
Di dalam Al Quran ditemukan 4 kata yang menunjukkan pada pengertian khauf (takut dalam pengertian negatif) yang berdampingan dengan kata taubat/inabah di dalam satu ayat Al Qur’an, yang dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi taqwa level -4; khauf, ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut;
15.1. Al Quran Surat Al-Hujurat/ 49: 12
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.(QS. Al-Hujurat/ 49: 12)
Kesadaran untuk bertaubat dari mencari keburukan dan kelemahan orang lain yang disebabkan karena ada perasaan khauf;takut, karena hal tersebut merupakan ketidak taqwaan level -4; khauf.
15.2. Al Quran Surat At Taubah/ 9: 117
لَقَدْ تَّابَ اللّٰهُ عَلَى النَّبِيِّ وَالْمُهٰجِرِيْنَ وَالْاَنْصَارِ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْهُ فِيْ سَاعَةِ الْعُسْرَةِ مِنْۢ بَعْدِ مَا كَادَ يَزِيْغُ قُلُوْبُ فَرِيْقٍ مِّنْهُمْ ثُمَّ تَابَ عَلَيْهِمْۗ اِنَّهُ بِهِمْ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
Artinya: Sungguh, Allah telah menerima tobat Nabi, orang-orang Muhajirin dan orang-orang Ansar, yang mengikuti Nabi pada masa-masa sulit, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, kemudian Allah menerima tobat mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada mereka, (QS. At-Taubah/9:117)
Kesadaran untuk bertaubat dari hati yang hampir berpaling yang disebabkan karena ada kesulitan dan ketakutan, karena hal tersebut merupakan ketidak taqwaan level -4; khauf.
15.3. Al Quran Surat Ar Rum/ 30: 33
وَإِذَا مَسَّ النَّاسَ ضُرٌّ دَعَوْا رَبَّهُم مُّنِيبِينَ إِلَيْهِ ثُمَّ إِذَا أَذَاقَهُم مِّنْهُ رَحْمَةً إِذَا فَرِيقٌ مِّنْهُم بِرَبِّهِمْ يُشْرِكُونَ
Artinya: Dan apabila manusia disentuh oleh suatu bahaya, mereka menyeru Tuhannya dengan kembali bertaubat kepada-Nya, kemudian apabila Tuhan merasakan kepada mereka barang sedikit rahmat daripada-Nya, tiba-tiba sebagian dari mereka mempersekutukan Tuhannya, (QS. Ar Rum/ 30: 33)
Kesadaran untuk tidak bertaubat hanya saat takut, karena ditimpa bahaya, sedangkan jika telah aman kembali mensekutukannya, karena hal tersebut merupakan bentuk ketidak taqwaan di level -4; khauf.
15.4. Al Quran Surat Az Zumar/ 39: 8
وَإِذَا مَسَّ الْإِنسَانَ ضُرٌّ دَعَا رَبَّهُ مُنِيبًا إِلَيْهِ ثُمَّ إِذَا خَوَّلَهُ نِعْمَةً مِّنْهُ نَسِيَ مَا كَانَ يَدْعُو إِلَيْهِ مِن قَبْلُ وَجَعَلَ لِلَّهِ أَندَادًا لِّيُضِلَّ عَن سَبِيلِهِ قُلْ تَمَتَّعْ بِكُفْرِكَ قَلِيلًا إِنَّكَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ
Artinya: Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang pernah dia berdoa (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu, dan dia mengada-adakan sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah: "Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu itu sementara waktu; sesungguhnya kamu termasuk penghuni neraka". (QS. Az Zumar/ 39: 8)
Kesadaran untuk tidak bertaubat hanya saat takut, karena ditimpa bahaya, sedangkan jika telah aman kembali mensekutukannya, karena hal tersebut merupakan bentuk ketidak taqwaan di level -4; khauf.
16. HUZN (Taqwa level -5)
Di dalam Al Quran ditemukan 2 kata yang menunjukkan pada pengertian huzn (kesedihan) yang berdampingan dengan kata taubat di dalam satu ayat Al Qur’an, yang dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi taqwa level -5; huzn, ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut;
16.1. Al Quran Surat Al-Baqarah/ 2: 37-38
فَتَلَقَّىٰ آدَمُ مِنْ رَبِّهِ كَلِمَاتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ قُلْنَا اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Artinya: Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati".(QS. Al-Baqarah/ 2: 37-38)
Kesadaran bertaubat dari perasaan takut dan sedih dalam menghadapi kehidupan karena tidak mengikuti petunjuk Allah, karena hal tersebut merupakan bentuk ketidak taqwaan di level -5; huzn.
16.2. Al Quran Surat At Taubah/ 9: 118
وَّعَلَى الثَّلٰثَةِ الَّذِيْنَ خُلِّفُوْاۗ حَتّٰٓى اِذَا ضَاقَتْ عَلَيْهِمُ الْاَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ وَضَاقَتْ عَلَيْهِمْ اَنْفُسُهُمْ وَظَنُّوْٓا اَنْ لَّا مَلْجَاَ مِنَ اللّٰهِ اِلَّآ اِلَيْهِۗ ثُمَّ تَابَ عَلَيْهِمْ لِيَتُوْبُوْاۗ اِنَّ اللّٰهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Artinya: dan terhadap tiga orang yang ditinggalkan. Hingga ketika bumi terasa sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa mereka pun telah (pula terasa) sempit bagi mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksaan) Allah, melainkan kepada-Nya saja, kemudian Allah menerima tobat mereka agar mereka tetap dalam tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang. (QS. At-Taubah/9:118)
Kesadaran bertaubat dari perasaan sedih dan takut dalam menghadapi kehidupan karena tidak mengikuti perintah Allah dan Rasulullah, karena hal tersebut merupakan bentuk ketidak taqwaan di level -5; huzn.
17. TAIASU (Taqwa Level -6)
Di dalam Al Quran ditemukan 2 kata yang menunjukkan pada pengertian taiasu (putus asa) yang berdampingan dengan kata nafs di dalam satu ayat Al Qur’an, yang dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi taqwa level -6; taiasu, ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut;
17.1. Al Quran Surat An-Nahl/ 16: 119
ثُمَّ إِنَّ رَبَّكَ لِلَّذِينَ عَمِلُوا السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ تَابُوا مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ وَأَصْلَحُوا إِنَّ رَبَّكَ مِنْ بَعْدِهَا لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya: Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. An-Nahl/ 16: 119)
Kesadaran bertaubat dari keputus asaan, karena keputus asaan dapat mendorong berbuat buruk karena kebodohan; (berbuat buruk sebagai pelampiasan atas kesulitan masalah yang dihadapi), karena hal tersebut merupakan bentuk ketidak taqwaan di level -6; taiasu.
17.2. Surat Al-A’raf / 7: 153
وَالَّذِينَ عَمِلُوا السَّيِّئَاتِ ثُمَّ تَابُوا مِنْ بَعْدِهَا وَآمَنُوا إِنَّ رَبَّكَ مِنْ بَعْدِهَا لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya: Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Tuhan kamu sesudah taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. Al-A’raf / 7: 153)
Kesadaran bertaubat dari keputus asaan, karena keputus asaan dapat mendorong untuk berbuat buruk (berbuat buruk sebagai pelampiasan atas kesulitan masalah yang dihadapi), karena hal tersebut merupakan bentuk ketidak taqwaan di level -6; taiasu.
18. FASIQ (Taqwa Level -7)
Di dalam Al Quran ditemukan 5 kata fasiq atau kata lain yang menunjukkan pada pengertian fasiq yang berdampingan dengan kata taubat/inabah di dalam satu ayat Al Qur’an, yang dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi taqwa level -7; fasiq, ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut;
18.1. Al Quran Surat At-Taubah/ 9: 102
وَآخَرُونَ اعْتَرَفُوا بِذُنُوبِهِمْ خَلَطُوا عَمَلًا صَالِحًا وَآخَرَ سَيِّئًا عَسَى اللَّهُ أَنْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya: Dan (ada pula) orang-orang lain yang mengakui dosa-dosa mereka, mereka mencampur adukkan pekerjaan yang baik dengan pekerjaan lain yang buruk. Mudah-mudahan Allah menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang.(QS. At-Taubah/ 9: 102)
Kesadaran untuk bertaubat dari Kefasiqan; mencampur adukkan kebaikan dan keburukan, karena hal tersebut merupakan bentuk ketidak taqwaan di level -7; fasiq.
18.2. Al Quran Surat At Taubah/ 9: 126
أَوَلَا يَرَوْنَ أَنَّهُمْ يُفْتَنُونَ فِي كُلِّ عَامٍ مَرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ لَا يَتُوبُونَ وَلَا هُمْ يَذَّكَّرُونَ
Artinya: Dan tidaklah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, dan mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran?(QS. At Taubah/ 9: 126)
Kesadaran untuk bertaubat dari kemunafiqan, karena hal tersebut merupakan bentuk ketidak taqwaan di level -7; fasiq.
18.3. Al Quran Surat Al-Ahzab/ 33: 24
لِيَجْزِيَ اللَّهُ الصَّادِقِينَ بِصِدْقِهِمْ وَيُعَذِّبَ الْمُنَافِقِينَ إِنْ شَاءَ أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا
Artinya: supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya, dan menyiksa orang munafik jika dikehendaki-Nya, atau menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. Al-Ahzab/ 33: 24)
Kesadaran untuk bertaubat dari kemunafiqan, karena hal tersebut merupakan bentuk ketidak taqwaan di level -7; fasiq.
18.4. Surat An-Nur/ 24: 4-5
وَالَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَأْتُوا بِأَرْبَعَةِ شُهَدَاءَ فَاجْلِدُوهُمْ ثَمَانِينَ جَلْدَةً وَلَا تَقْبَلُوا لَهُمْ شَهَادَةً أَبَدًا ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ وَأَصْلَحُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya: Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik. kecuali orang-orang yang bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. An-Nur/ 24: 4-5)
Kesadaran untuk bertaubat dari berbuat fasiq, karena hal tersebut merupakan bentuk ketidak taqwaan di level -7; fasiq.
18.5. Surat Ar-Rum/ 30: 33
وَإِذَا مَسَّ النَّاسَ ضُرٌّ دَعَوْا رَبَّهُمْ مُنِيبِينَ إِلَيْهِ ثُمَّ إِذَا أَذَاقَهُمْ مِنْهُ رَحْمَةً إِذَا فَرِيقٌ مِنْهُمْ بِرَبِّهِمْ يُشْرِكُونَ
Artinya: Dan apabila manusia disentuh oleh suatu bahaya, mereka menyeru Tuhannya dengan kembali bertaubat kepada-Nya, kemudian apabila Tuhan merasakan kepada mereka barang sedikit rahmat daripada-Nya, tiba-tiba sebagian dari mereka mempersekutukan Tuhannya,(QS. Ar-Rum/ 30: 33)
Kesadaran untuk bertaubat dari bersikap munafiq, karena hal tersebut merupakan bentuk ketidak taqwaan di level -7; fasiq.
19. DHALIM (Taqwa Level -8)
Di dalam Al Quran ditemukan 21 kata dhalim atau kata lain yang menunjukkan pada pengertian dhalim yang berdampingan dengan kata nafs di dalam satu ayat Al Qur’an, yang dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi taqwa level -8; dhalim, ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut;
19.1. Al Quran Surat Al-Ma'idah Ayat 39
فَمَنْ تَابَ مِنْ بَعْدِ ظُلْمِهِ وَأَصْلَحَ فَإِنَّ اللَّهَ يَتُوبُ عَلَيْهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya: Maka barangsiapa bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. Al-Ma'idah Ayat 39)
Kesadaran untuk bertaubat dari berbuat dhalim, karena hal tersebut merupakan bentuk ketidak taqwaan di level -8; dhalim.
19.2. Al Quran Surat An-Nisa'/ 4: 64
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ رَسُولٍ إِلَّا لِيُطَاعَ بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَحِيمًا
Artinya: Dan Kami tidak mengutus seseorang rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.(QS. An-Nisa'/ 4: 64)
Kesadaran untuk bertaubat dari berbuat dhalim, karena hal tersebut merupakan bentuk ketidak taqwaan di level -8; dhalim.
19.3. Surat Ali 'Imran/ 4: 128
لَيْسَ لَكَ مِنَ الْأَمْرِ شَيْءٌ أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ أَوْ يُعَذِّبَهُمْ فَإِنَّهُمْ ظَالِمُونَ
Artinya: Tak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu atau Allah menerima taubat mereka, atau mengazab mereka karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zalim.(QS. Ali 'Imran/ 4: 128)
Kesadaran untuk bertaubat dari berbuat dhalim, karena hal tersebut merupakan bentuk ketidak taqwaan di level -8; dhalim.
19.4. Surat Al-Baqarah/ 2: 279
فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ ۖ وَإِنْ تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُءُوسُ أَمْوَالِكُمْ لَا تَظْلِمُونَ وَلَا تُظْلَمُونَ
Artinya: Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.(QS. Al-Baqarah/ 2: 279)
Kesadaran untuk bertaubat dari berbuat dhalim, karena hal tersebut merupakan bentuk ketidak taqwaan di level -8; dhalim.
19.5. Al Quran Surat Shad/ 38: 24
قَالَ لَقَدْ ظَلَمَكَ بِسُؤَالِ نَعْجَتِكَ إِلَىٰ نِعَاجِهِ وَإِنَّ كَثِيرًا مِّنَ الْخُلَطَاءِ لَيَبْغِي بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَقَلِيلٌ مَّا هُمْ وَظَنَّ دَاوُودُ أَنَّمَا فَتَنَّاهُ فَاسْتَغْفَرَ رَبَّهُ وَخَرَّ رَاكِعًا وَأَنَابَ
Artinya: Daud berkata: "Sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini". Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat. (QS. Shad/ 38: 24)
Kesadaran untuk bertaubat dari berbuat dhalim, karena hal tersebut merupakan bentuk ketidak taqwaan di level -8; dhalim.
20. KAFIR (Taqwa Level -9)
Di dalam Al Quran ditemukan 7 kata kafir atau kata lain yang menunjukkan pada pengertian kafir yang berdampingan dengan kata taubat/inabah di dalam satu ayat Al Qur’an, yang dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi taqwa level -9; kafir, ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut;
20.1. Al Quran At-Taubah (9): 74
يَحْلِفُونَ بِاللَّهِ مَا قَالُوا وَلَقَدْ قَالُوا كَلِمَةَ الْكُفْرِ وَكَفَرُوا بَعْدَ إِسْلَامِهِمْ وَهَمُّوا بِمَا لَمْ يَنَالُوا وَمَا نَقَمُوا إِلَّا أَنْ أَغْنَاهُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ مِنْ فَضْلِهِ فَإِنْ يَتُوبُوا يَكُ خَيْرًا لَهُمْ وَإِنْ يَتَوَلَّوْا يُعَذِّبْهُمُ اللَّهُ عَذَابًا أَلِيمًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمَا لَهُمْ فِي الْأَرْضِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
Artinya: Mereka (orang-orang munafik itu) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakitimu). Sesungguhnya mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir sesudah Islam dan mengingini apa yang mereka tidak dapat mencapainya, dan mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya), kecuali karena Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka jika mereka bertaubat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat; dan mereka sekali-kali tidaklah mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong di muka bumi.(QS. At-Taubah/ 9: 74)
Kesadaran untuk bertaubat dari kekafiran, karena hal tersebut merupakan bentuk ketidak taqwaan di level -9; kafir.
20.2. Al Quran Surat Az-Zumar/ 39: 17
وَالَّذِينَ اجْتَنَبُوا الطَّاغُوتَ أَنْ يَعْبُدُوهَا وَأَنَابُوا إِلَى اللَّهِ لَهُمُ الْبُشْرَىٰ ۚ فَبَشِّرْ عِبَادِ
Artinya: Dan orang-orang yang menjauhi thaghut (yaitu) tidak menyembahnya dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira; sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba-hamba-Ku,(QS. Az-Zumar/ 39: 17)
Kesadaran untuk tidak menyembah thaghut, karena hal tersebut merupakan bentuk ketidak taqwaan di level -9; kafir.
20.3. Al Quran Surat Al-Ahzab/ 33: 73
لِيُعَذِّبَ اللَّهُ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْمُشْرِكِينَ وَالْمُشْرِكَاتِ وَيَتُوبَ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Artinya: sehingga Allah mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrikin laki-laki dan perempuan; dan sehingga Allah menerima taubat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. Al-Ahzab/ 33: 73)
Kesadaran untuk bertaubat dari kemunafiqan dan kemusyrikan, karena hal tersebut merupakan bentuk ketidak taqwaan di level -9; kafir.
20.4. Al Quran Surat At-Taubah/ 9: 5
فَإِذَا انْسَلَخَ الْأَشْهُرُ الْحُرُمُ فَاقْتُلُوا الْمُشْرِكِينَ حَيْثُ وَجَدْتُمُوهُمْ وَخُذُوهُمْ وَاحْصُرُوهُمْ وَاقْعُدُوا لَهُمْ كُلَّ مَرْصَدٍ ۚ فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ فَخَلُّوا سَبِيلَهُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya: Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang.(QS. At-Taubah/ 9: 5)
Kesadaran untuk bertaubat dari kemusyrikan, karena hal tersebut merupakan bentuk ketidak taqwaan di level -9; kafir.
20.5. Al Quran Surat Ar Ra’ad/ 13: 27
وَيَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا أُنزِلَ عَلَيْهِ آيَةٌ مِّن رَّبِّهِ قُلْ إِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَن يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَنْ أَنَابَ
Orang-orang kafir berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mukjizat) dari Tuhannya?" Katakanlah: "Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya", (QS. Ar Ra’ad/ 13: 27)
Kesadaran untuk bertaubat dari kekafiran, karena hal tersebut merupakan bentuk ketidak taqwaan di level -9; kafir.
20.6. Al Quran Surat Luqman/31: 15
وَإِن جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَن تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Artinya: Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. Luqman/ 31: 15)
Kesadaran untuk bertaubat dari kemusyrikan, karena hal tersebut merupakan bentuk ketidak taqwaan di level -9; kafir.
20.7. Al Quran Surat Ar Rum/ 30: 31
مُنِيبِينَ إِلَيْهِ وَاتَّقُوهُ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَلَا تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Artinya: dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah,(QS. Ar Rum/ 30: 31)
Kesadaran untuk bertaubat dari kemusyrikan, karena hal tersebut merupakan bentuk ketidak taqwaan di level -9; kafir.
21. JAHANNAM (Taqwa Level -10)
Di dalam Al Quran ditemukan 6 kata yang menunjukkan pada pengertian jahannam yang berdampingan dengan kata nafs di dalam satu ayat Al Qur’an, yang dapat diklasifikasi-kan ke dalam klasifikasi taqwa level -10; jahannam, ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut;
21.1. Al Quran Surat Al Buruj/ 85: 10
اِنَّ الَّذِيْنَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوْبُوْا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيْقِۗ
Artinya: Sungguh, orang-orang yang mendatangkan cobaan (bencana, membunuh, menyiksa) kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan lalu mereka tidak bertobat, maka mereka akan mendapat azab Jahanam dan mereka akan mendapat azab (neraka) yang membakar. (QS. Al-Buruj/85:10)
Kesadaran untuk bertaubat dari membuat fitnah kepada orang beriman, karena hal tersebut merupakan bentuk ketidak taqwaan di level -10; jahannam.
21.2. Surat Hud/ 11: 112
فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا ۚ إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Artinya: Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.(QS. Hud/ 11: 112)
Kesadaran untuk bertaubat dari perbuatan melampaui batas, karena hal tersebut merupakan bentuk ketidak taqwaan di level -10; jahannam.
21.3. Surat Al-Mu’min/ 40: 7
الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ
Artinya: (Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala,(QS. Al-Mu’min/ 40: 7)
Kesadaran untuk tidak mengikuti jalan Allah, karena hal tersebut merupakan bentuk ketidak taqwaan di level -10; jahannam.
21.4. Al Quran Surat Az Zumar/ 39: 8
وَإِذَا مَسَّ الْإِنسَانَ ضُرٌّ دَعَا رَبَّهُ مُنِيبًا إِلَيْهِ ثُمَّ إِذَا خَوَّلَهُ نِعْمَةً مِّنْهُ نَسِيَ مَا كَانَ يَدْعُو إِلَيْهِ مِن قَبْلُ وَجَعَلَ لِلَّهِ أَندَادًا لِّيُضِلَّ عَن سَبِيلِهِ قُلْ تَمَتَّعْ بِكُفْرِكَ قَلِيلًا إِنَّكَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ
Artinya: Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang pernah dia berdoa (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu, dan dia mengada-adakan sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah: "Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu itu sementara waktu; sesungguhnya kamu termasuk penghuni neraka". (QS. Az Zumar/ 39: 8)
Kesadaraan bertaubat dari tidak mensyukuri nikmat Allah dan mengadakan sekutu-sekutu yang menyesatkan, karena hal tersebut merupakan bentuk ketidak taqwaan di level -10; jahannam.
21.5. Al Quran Surat Shad/ 38: 55
هَٰذَا وَإِنَّ لِلطَّاغِينَ لَشَرَّ مَآبٍ
Artinya: Beginilah (keadaan mereka). Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang durhaka benar-benar (disediakan) tempat kembali yang buruk, (QS. Shad/ 38: 55)
Kesadaran untuk bertaubat dari perbuatan melampaui batas, karena hal tersebut merupakan bentuk ketidak taqwaan di level -10; jahannam.
21.6. Al Quran Surat An Naba/ 78: 22
لِّلطَّاغِينَ مَآبًا
Artinya: lagi menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas, (QS. An Naba/ 78: 22)
Kesadaran untuk bertaubat dari perbuatan melampaui batas, karena hal tersebut merupakan bentuk ketidak taqwaan di level -10; jahannam.
KLASIFIKASI TINGKATAN TAQWA
BERDASAR KATA TAUBAT YANG TERDAPAT DI DALAM AL QURAN
RANGKUMAN DAN KESIMPULAN
Rangkuman jumlah ayat di setiap klasifikasi adalah sebagai berikut; taubat 11 ayat, sabar 4 ayat, ikhlas 4 ayat, islam 8 ayat, iman 9 ayat, ihsan 9, mahabbah 3 ayat, rahmah 3 ayat, ridha 1 ayat, hidayah 5 ayat, jannah 9 ayat, nafsiyah 2 ayat, ghadab 1 ayat, syahwat 2 ayat, khauf 4 ayat, huzn 2 ayat, taiasu 2 ayat, fasiq 6 ayat, dhalim 5 ayat, kafir 7 ayat dan jahannam 4 ayat.
Dari 94 ayat yang di dalamnya terdapat kata yang terbentuk dari kata dasar tawaba/anaba, ditemukan 101 ayat yang berdampingan dengan kata yang sesuai dengan kata-kata yang dapat dimasukkan ke dalam klasifikasi “Cermin Qalbu”, berdasar bukti tersebut maka tingkatan taqwa yang tersusun menjadi cermin qalbu memiliki bukti yang kuat.
Hasil penelitian ini kami hadiahkan untuk seluruh umat muslim di manapun berada, agar dapat dijadikan sebagai dasar dalam memahami dan mengamalkan Taqwa secara menyeluruh.
Hadiah dapat didownload di tombol berikut, In Syaa Allah bermanfaat ...
TAZKIYA INSTITUTE
Membangun Negeri Yang Diberkahi Dengan Pendidikan Taqwa
Pastikan Anda mengambil bagian untuk menjadikan penduduk Negeri RI beriman dan bertaqwa. Pelajari, pahami dan amalkan dengan hati, sebarkan kepada sesama umat Islam dengan penuh rasa cinta, sebagai bukti cinta Anda kepada Allah, Rasul dan ajarannya, Niscaya Allah dan Rasulnya mencintai Anda dan Negeri RI diberkahi Allah SWT.
© 2025. Tazkiya Media Departement

