+ 1. TAQWA TINGKAT SABAR
Berdasar ayat-ayat Al Quran dan hadits Nabi gambaran ketaqwaan di tingkat sabar adalah sebagai berikut;
1. Bertaqwa Kepada Allah Dan Bersabar
Di dalam kitab Shahih Bukhari hadits nomor 5812 dan di dalam kitab Shahih Muslim Hadits nomor 4487 disebutkan kisah yang panjang, yang di dalamnya disebutkan perintah untuk bertaqwa kepada Allah dan bersabar;
حَدَّثَنَا مُوسَى عَنْ أَبِي عَوَانَةَ حَدَّثَنَا فِرَاسٌ عَنْ عَامِرٍ عَنْ مَسْرُوقٍ حَدَّثَتْنِي عَائِشَةُ أُمُّ الْمُؤْمِنِيِنَ قَالَتْ إِنَّا كُنَّا أَزْوَاجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَهُ جَمِيعًا لَمْ تُغَادَرْ مِنَّا وَاحِدَةٌ فَأَقْبَلَتْ فَاطِمَةُ عَلَيْهَا السَّلَام تَمْشِي لَا وَاللَّهِ مَا تَخْفَى مِشْيَتُهَا مِنْ مِشْيَةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا رَآهَا رَحَّبَ قَالَ مَرْحَبًا بِابْنَتِي ثُمَّ أَجْلَسَهَا عَنْ يَمِينِهِ أَوْ عَنْ شِمَالِهِ ثُمَّ سَارَّهَا فَبَكَتْ بُكَاءً شَدِيدًا فَلَمَّا رَأَى حُزْنَهَا سَارَّهَا الثَّانِيَةَ فَإِذَا هِيَ تَضْحَكُ فَقُلْتُ لَهَا أَنَا مِنْ بَيْنِ نِسَائِهِ خَصَّكِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالسِّرِّ مِنْ بَيْنِنَا ثُمَّ أَنْتِ تَبْكِينَ فَلَمَّا قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَأَلْتُهَا عَمَّا سَارَّكِ قَالَتْ مَا كُنْتُ لِأُفْشِيَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِرَّهُ فَلَمَّا تُوُفِّيَ قُلْتُ لَهَا عَزَمْتُ عَلَيْكِ بِمَا لِي عَلَيْكِ مِنْ الْحَقِّ لَمَّا أَخْبَرْتِنِي قَالَتْ أَمَّا الْآنَ فَنَعَمْ فَأَخْبَرَتْنِي قَالَتْ أَمَّا حِينَ سَارَّنِي فِي الْأَمْرِ الْأَوَّلِ فَإِنَّهُ أَخْبَرَنِي أَنَّ جِبْرِيلَ كَانَ يُعَارِضُهُ بِالْقُرْآنِ كُلَّ سَنَةٍ مَرَّةً وَإِنَّهُ قَدْ عَارَضَنِي بِهِ الْعَامَ مَرَّتَيْنِ وَلَا أَرَى الْأَجَلَ إِلَّا قَدْ اقْتَرَبَ فَاتَّقِي اللَّهَ وَاصْبِرِي فَإِنِّي نِعْمَ السَّلَفُ أَنَا لَكِ قَالَتْ فَبَكَيْتُ بُكَائِي الَّذِي رَأَيْتِ فَلَمَّا رَأَى جَزَعِي سَارَّنِي الثَّانِيَةَ قَالَ يَا فَاطِمَةُ أَلَا تَرْضَيْنَ أَنْ تَكُونِي سَيِّدَةَ نِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ أَوْ سَيِّدَةَ نِسَاءِ هَذِهِ الْأُمَّةِ
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Musa dari Abu 'Awanah telah menceritakan kepada kami Firas dari 'Amir dari Masruq telah menceritakan kepadaku Ummul Mukminin Aisyah dia berkata; 'Suatu ketika kami para istri Nabi ﷺ sedang berkumpul dan berada di sisi beliau, dan tidak ada seorang pun yang tidak hadir saat itu. Lalu datanglah Fatimah 'alaihi salam dengan berjalan kaki. Demi Allah, cara berjalannya persis dengan cara jalannya Rasulullah ﷺ. Ketika melihatnya, beliau menyambutnya dengan mengucapkan: "Selamat datang hai puteriku!" Setelah itu beliau mempersilahkannya untuk duduk di sebelah kanan atau di sebelah kiri beliau. Lalu beliau bisikkan sesuatu kepadanya hingga ia (Fatimah) menangis tersedu-sedu. Ketika melihat kesedihan Fatimah, beliau sekali lagi membisikkan sesuatu kepadanya hingga ia tersenyum gembira. Lalu saya (Aisyah) bertanya kepadanya ketika aku masih berada di sekitar isteri-isteri beliau-; 'Sesungguhnya Rasulullah ﷺ telah memberikan keistimewaan kepadamu dengan membisikkan suatu rahasia di hadapan para istri beliau hingga kamu menangis sedih.' -Setelah Rasulullah berdiri dan berlalu dari tempat itu-, saya pun bertanya kepada Fatimah 'Sebenarnya apa yang dibisikkan Rasulullah kepadamu? ' Fatimah menjawab; 'Sungguh saya tidak ingin menyebarkan rahasia yang telah dibisikkan Rasulullah kepada saya.' 'Setelah Rasulullah ﷺ meninggal dunia, saya bertanya kepadanya; 'Saya hanya ingin menanyakan kepadamu tentang apa yang telah dibisikkan Rasulullah kepadamu yang dulu kamu tidak mau menjelaskannya kepadaku.' Fatimah menjawab; 'Sekarang, saya akan memberitahukan. Lalu Fatimah memberitahukan kepadaku, katanya; 'Dulu, ketika Rasulullah ﷺ membisikkan sesuatu kepadaku, untuk yang pertama kali, beliau memberitahukan bahwa Jibril biasanya bertadarus Al Qur'an satu atau dua kali dalam setiap tahun dan kini beliau bertadarus kepadanya sebanyak dua kali, maka aku tahu bahwa ajalku telah dekat. Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah. Sesungguhnya sebaik-baik pendahulumu adalah aku.' Fatimah berkata; 'Mendengar bisikan itu, maka saya pun menangis, seperti yang kamu lihat dulu. Ketika beliau melihat kesedihanku, maka beliau pun membisikkan yang kedua kalinya kepadaku, sabdanya: 'Hai Fatimah, tidak maukah kamu menjadi pemimpin para istri orang-orang mukmin atau menjadi sebaik-baik wanita umat ini? (HR. Bukhari: 5812)
2. Seorang mukmin yang berbaur dengan manusia dan bersabar atas celaan mereka adalah lebih besar pahalanya
Di dalam kitab Musnad Ahmad hadits nomor 4780 digambarkan bahwa Seorang mukmin yang berbaur dengan manusia dan bersabar atas celaan mereka adalah lebih besar pahalanya dari pada orang mukmin yang tidak membaur dengan manusia dan tidak sabar atas celaan mereka;
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ وَحَجَّاجٌ قَالَا حَدَّثَنَا شُعْبَةُ سَمِعْتُ سُلَيْمَانَ الْأَعْمَشَ وَقَالَ حَجَّاجٌ عَنِ الْأَعْمَشِ يُحَدِّثُ عَنْ يَحْيَى بْنِ وَثَّابٍ عَنْ شَيْخٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَأُرَاهُ ابْنَ عُمَرَ قَالَ حَجَّاجٌ قَالَ شُعْبَةُ قَالَ سُلَيْمَانُ وَهُوَ ابْنُ عُمَرَ يُحَدِّثُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ الْمُؤْمِنُ الَّذِي يُخَالِطُ النَّاسَ وَيَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنْ الَّذِي لَا يُخَالِطُهُمْ وَلَا يَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ قَالَ حَجَّاجٌ خَيْرٌ مِنْ الَّذِي لَا يُخَالِطُهُمْ
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dan Hajjaj keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah Aku mendengar Sulaiman Al A'masy dan Hajjaj menceritakan dari Al A'masy ia menceritakan dari Yahya bin Watstsab dari seorang syaikh sahabat Nabi ﷺ, beliau bersabda: "Seorang mukmin yang berbaur dengan manusia dan bersabar atas celaan mereka adalah lebih besar pahalanya dari pada orang mukmin yang tidak membaur dengan manusia dan tidak sabar atas celaan mereka." Hajjaj menyebutkan, "Lebih baik dari pada orang mukmin yang tidak membaur dengan mereka."
3. Bersyukur Ketika Makan Kedudukannya Seperti Orang Puasa Yang Sabar
Di dalam kitab Sunan Tirmidzi hadits nomor 2410 dinyatakan bahwa “orang yang makan dan pandai bersyukur seperti derajat orang yang berpuasa dan penyabar”;
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ مُوسَى الْأَنْصَارِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَعْنٍ الْمَدَنِيُّ الْغِفَارِيُّ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الطَّاعِمُ الشَّاكِرُ بِمَنْزِلَةِ الصَّائِمِ الصَّابِرِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Musa Al Anshari telah bercerita kepada kami Muhammad bin Ma'nu Al Madani Al Ghifari telah bercerita kepada kami bapakku dari Sa'id Al Maqburi dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam beliau bersabda: "Orang yang makan dan pandai bersyukur seperti derajat orang yang berpuasa dan penyabar." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib.
4. Sabar Merupakan Bagian Dari Iman, Dengan Kedudukan Sebagai Kepala Dari Tubuh
Di dalam kitab Syuabul Iman Baihaqi Atsar nomor 56 disebutkan bahwa sabar merupakan bagian dari iman, dengan kedudukan sebagai kepala dari tubuh;
أَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرٍ أحمد بن محمد الْأُشْنَانِيُّ، حدثنا أَبُو الْحَسَنِ الطَّرَائِفِيُّ، حدثنا عُثْمَانُ بْنُ سَعِيدٍ الدَّارِمِيُّ، حدثنا أَبُو بَكْرِ بْنِ أَبِي شَيْبَةَ، حدثنا أَبُو خَالِدٍ الْأَحْمَرُ، عَنْ عَمْرِو بْنِ قَيْسٍ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ قَالَ: قَالَ عَلِيٌّ: " الصَّبْرُ مِنَ الْإِيمَانِ بِمَنْزِلَةِ الرَّأْسِ مِنَ الْجَسَدِ، وَإِذَا ذَهَبَ الصَّبْرُ ذَهَبَ الْإِيمَانُ "
Artinya: Telah mengabarkan kepada kami Abu Bakri Ahmad ibnu Muhammad Al Usnany, telah menceritakan kepada kami Abu Hasan Ath Tharaifi, telah menceritakan kepada kami Usman ibnu Said Addarimi, telah menceritakan kepada kami Abu Bakri Ibnu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Abu Khalid Al Ahmar, dari Amr ibnu Qais, dari Abi Ishaq berkata, berkata Ali RA; “Sabar adalah bagian dari iman dengan kedudukan sebagai kepala dari tubuh, jika sabar telah pergi maka pergilah iman.” (AR. Baihaqi: 56)
Di dalam kitab Hilyatul Aulia hadits momor 6664 disebutkan bahwa sabar merupakan setengah dari iman;
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْوَرَّاقُ، ثنا عَبْدُ اللهِ بْنُ صَالِحٍ، ثنا ابْنُ كَاسِبٍ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ خَالِدٍ الْمَخْزُومِيُّ، ثنا سُفْيَانُ، عَنْ زُبَيْدٍ، عَنْ أَبِي وَائِلٍ، عَنْ عَبْدِ اللهِ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «الصَّبْرُ نِصْفُ الْإِيمَانِ، وَالْيَقِينُ الْإِيمَانُ كُلُّهُ» تَفَرَّدَ بِهِ الْمَخْزُومِيُّ، عَنْ سُفْيَانَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ، وَرَوَاهُ الثَّوْرِيُّ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، عَنْ جَرِيرٍ النَّهْدِيِّ، عَنْ رَجُلٍ مِنْ بَنِي سُلَيْمٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَهُ
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Al hasan ibnu Ali Al Waraqi, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Shalih, telah menceritakan kepada kamiIbnu Kasib, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Khalid Al Makhzumi, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Zaid dari Wail dari Abdillah, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sabar merupakan setengah dari iman, dan yakin merupakan iman seluruhnya, Al mahzumi sendirian, dari sufyan dengan sanad ini, dan diriwayatkan Ats Tsauri, dari Abi Ishaq, dari Jarir An Nahdi, dari seorang laki-laki dari Bani Sulaim, dari Nabi Muhammad SAW sama seperti itu.
Dari dalam Atsar Iman Baihaqi nomor 56 dan hadits momor 6664 di dalam kitab Hilyatul Aulia di atas, terkandung pengertian bahwa sabar merupakan inti dari iman, jika hilang kesabaran hilanglah iman, dengan demikian sangat penting bagi orang beriman untuk menjaga kesabarannya, menjaga kesabaran yang dilakukan karena Allah inilah yang dinamakan dengan taqwa di tingkat sabar, tanpa ada dasar dilakukannya kesabaran karena Allah, kesabaran tidak bernilai sebagai ketaqwaan.
5. Bersabarlah, Sabar-Sabarkanlah, Kuatkan Kesabaran dan Bertaqwalah
Di dalam Al Quran Surat Ali 'Imran/ 3: 200, juga ditegaskan perintah kepada orang beriman untuk bersabar, sabar-sabarkanlah dan menguatkan kesabaran yang dilakukan karena taqwa kepada Allah SWT;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.
Ayat di atas menggambarkan perintah untuk benar-benar bersabar yang didasari karena taqwa kepada Allah.
6. Berdoa Mohon Kepada Allah Agar Dilimpahi Kesabaran
Di dalam Al-Baqarah/ 2: 250 disebutkan doa “Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami..”;
وَلَمَّا بَرَزُوا لِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ قَالُوا رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Artinya: Tatkala Jalut dan tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun (Thalut dan tentaranya) berdoa: "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir".(QS. Al Baqarah/ 2: 250)
7. Ya Allah! Aku Meminta Kesabaran Kepadamu. Rasulullah SAW Bersabda; "Kau Telah Meminta Bencana, Mintalah Keselamatan Pada Allah.”
Di dalam kitab Musnad Ahmad hadits nomor 21044 Ya Allah! aku meminta kesabaran kepadaMu. Rasulullah SAW bersabda; "Kau telah meminta bencana, mintalah keselamatan pada Allah;
حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنِي أَبِي حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا الْجُرَيْرِيُّ عَنْ أَبِي الْوَرْدِ عَنِ اللَّجْلَاجِ حَدَّثَنِي مُعَاذٌ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَى عَلَى رَجُلٍ وَهُوَ يُصَلِّي وَهُوَ يَقُولُ فِي دُعَائِهِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الصَّبْرَ قَالَ سَأَلْتَ الْبَلَاءَ فَسَلْ اللَّهَ الْعَافِيَةَ قَالَ وَأَتَى عَلَى رَجُلٍ وَهُوَ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ تَمَامَ نِعْمَتِكَ فَقَالَ ابْنَ آدَمَ هَلْ تَدْرِي مَا تَمَامُ النِّعْمَةِ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ دَعْوَةٌ دَعَوْتُ بِهَا أَرْجُو بِهَا الْخَيْرَ قَالَ فَإِنَّ تَمَامَ النِّعْمَةِ فَوْزٌ مِنْ النَّارِ وَدُخُولُ الْجَنَّةِ وَأَتَى عَلَى رَجُلٍ وَهُوَ يَقُولُ يَا ذَا الْجِلَالِ وَالْإِكْرَامِ فَقَالَ قَدْ اسْتُجِيبَ لَكَ فَسَلْ
Artinya: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. Telah bercerita kepada kami Isma'il bin Ibrohim telah bercerita kepada kami Al Jurairi dari Abu Al Ward dari Al Lajlaj telah bercerita kepadaku Mu'adz bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mendatangi seseorang yang tengah shalat, dalam doanya orang itu berkata; Ya Allah! aku meminta kesabaran kepadaMu. Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; "Kau telah meminta bencana, mintalah keselamatan pada Allah." Kemudian Nabi Shallallahu'alaihiwasallam melintas seseorang, ia berdoa; Ya Allah! Sesungguhnya aku meminta kesempurnaan nikmat padaMu. Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; "Hai anak cucu Adam! Tahukah kamu apa itu kesempurnaan nikmat?" orang itu menjawab; Doa yang aku panjatkan, dengannya saya berharap kebaikan. Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; "Sesungguhnya kesempurnaan nikmat adalah selamat dari neraka dan masuk surga." Kemudian beliau mendatangi seseorang yang tengah berdoa; Wahai Pemilik keluhuran dan kemuliaan. Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; "Doamu dikabulkan, mintalah." (HR. Ahmad: 21044)
8. Sesunggunya Allah 'Azza Wajalla Bila Menyintai Suatu Kaum, Ia Menguji Mereka Maka Barangsiapa Yang Bersabar Maka Baginya Kesabaran
Di dalam kitab Musnad Ahmad hadits nomor 22525 dinyatakan Sesunggunya Allah 'azza wajalla bila menyintai suatu kaum, Ia menguji mereka maka barangsiapa yang bersabar maka baginya kesabaran;
حَدَّثَنَا يُونُسُ حَدَّثَنَا لَيْثٌ عَنْ يَزِيدَ عَنْ عَمْرٍو مَوْلَى الْمُطَّلِبِ عَنْ عَاصِمِ بْنِ عُمَرَ بْنِ قَتَادَةَ عَنْ مَحْمُودِ بْنِ لَبِيدٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا أَحَبَّ اللَّهُ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ صَبَرَ فَلَهُ الصَّبْرُ وَمَنْ جَزِعَ فَلَهُ الْجَزَعُ
Artinya: Telah bercerita kepada kami Yunus telah bercerita kepada kami Laits dari Yazid dari 'Amru, budak Al Muththallib dari 'Ashim bin 'Umar bin Qatadah dari Mahmud bin Labid bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: "Sesunggunya Allah 'azza wajalla bila menyintai suatu kaum, Ia menguji mereka maka barangsiapa yang bersabar maka baginya kesabaran dan barangsiapa yang berkeluh kesah maka baginya keluh kesah." (HR. Ahmad: 22525)
9. Barangsiapa Berusaha Sabar Maka Allah Akan Menjadikannya Sabar, Tidaklah Kalian Diberi Sesuatu Yang Lebik Baik Dan Lebih Lapang Dari Kesabaran
Di dalam kitab Shahih Bukhari hadits nomor 5989 dinyatakan bahwa barangsiapa berusaha sabar maka Allah akan menjadikannya sabar dan barangsiapa merasa (berusaha) kaya maka Allah akan mengayakannya. Dan sungguh, tidaklah kalian diberi sesuatu yang lebik baik dan lebih lapang dari kesabaran;
حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي عَطَاءُ بْنُ يَزِيدَ اللَّيْثِيُّ أَنَّ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ أَخْبَرَهُ أَنَّ أُنَاسًا مِنْ الْأَنْصَارِ سَأَلُوا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ يَسْأَلْهُ أَحَدٌ مِنْهُمْ إِلَّا أَعْطَاهُ حَتَّى نَفِدَ مَا عِنْدَهُ فَقَالَ لَهُمْ حِينَ نَفِدَ كُلُّ شَيْءٍ أَنْفَقَ بِيَدَيْهِ مَا يَكُنْ عِنْدِي مِنْ خَيْرٍ لَا أَدَّخِرْهُ عَنْكُمْ وَإِنَّهُ مَنْ يَسْتَعِفَّ يُعِفَّهُ اللَّهُ وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللَّهُ وَلَنْ تُعْطَوْا عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنْ الصَّبْرِ
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Atha` bin Yazid Al Laitsi bahwa Abu Sa'id Al Khudri telah mengabarkan kepada mereka bahwa beberapa kaum Anshar meminta (sedekah) kepada Rasulullah ﷺ, dan tidaklah salah seorang dari mereka meminta melainkan beliau akan memberinya, hingga habislah apa yang ada pada beliau. Ketika apa yang ada pada beliau telah habis (diinfaqkan), beliau bersabda kepada mereka: "Jika kami memiliki kebaikan, maka kami tidak akan menyimpannya dari kalian semua, namun barangsiapa merasa cukup maka Allah akan mencukupkan baginya, barangsiapa berusaha sabar maka Allah akan menjadikannya sabar dan barangsiapa merasa (berusaha) kaya maka Allah akan mengayakannya. Dan sungguh, tidaklah kalian diberi sesuatu yang lebik baik dan lebih lapang dari kesabaran." (HR. Bukhari: 5989)
10. Barangsiapa Berusaha Untuk Sabar Maka Allah Akan Menjadikannya Sabar, Aku Tidak Mendapati Untuk Kalian Rezeki Yang Lebih Lapang Dari Pada Sabar
Di dalam kitab Musnad Ahmad hadits nomor 10669 dinyatakan bahwa barangsiapa berusaha untuk sabar maka Allah akan menjadikannya sabar, barangsiapa berusaha untuk kaya maka Allah akan mengayakannya, barangsiapa menjaga diri maka Allah akan memelihara dirinya, dan aku tidak mendapati untuk kalian rezeki yang lebih lapang dari pada sabar;
حَدَّثَنَا شُعَيْبُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ سَعْدٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللَّهُ وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللَّهُ وَمَا أَجِدُ لَكُمْ رِزْقًا أَوْسَعَ مِنْ الصَّبْرِ
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Syu'aib bin Harb berkata; telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Sa'd berkata; telah menceritakan kepada kami Yazid bin Aslam dari 'Atho` bin Yasar dari Abu Sa'id Al Khudri, ia berkata; Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa berusaha untuk sabar maka Allah akan menjadikannya sabar, barangsiapa berusaha untuk kaya maka Allah akan mengayakannya, barangsiapa menjaga diri maka Allah akan memelihara dirinya, dan aku tidak mendapati untuk kalian rezeki yang lebih lapang dari pada sabar." (HR. Ahmad: 10669)
11. Mohon Pertolongan Kepada Allah Dan Bersabar Atas Kepemimpinan
Di dalam Al Quran surat Al-A'raf/ 7: 128 disebutkan perintah musa kepada kaumnya untuk mohon pertolongan kepada Allah dan bersabar atas kepemimpinan, karena kepemimpinan diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki Allah;
قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ اسْتَعِينُوا بِاللَّهِ وَاصْبِرُوا إِنَّ الْأَرْضَ لِلَّهِ يُورِثُهَا مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ
Artinya: Musa berkata kepada kaumnya: "Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa".(QS. Al-A'raf/ 7: 128)
Di dalam kitab Syuabul Iman Baihaqi Atsar nomor 7671 disebutkan peringatan untuk bertaqwalah kepada Allah dan bersabarlah, karena sesungguhnya kepemimpinan semakin dekat (selesai);
أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللهِ الْحَافِظُ، أنا أَبُو الْحَسَنِ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ مُوسَى السُّنِّيُّ بِمَرْوَ، أنا أَبُو الْمُوَجِّهِ مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو، أنا عَبْدَانُ بْنُ عُثْمَانَ، عَنْ أَبِي حَمْزَةَ، عَنْ قَيْسِ بْنِ وَهْبٍ الْهَمْدَانِيِّ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: " نَهَانَا كُبَرَاؤُنَا مِنْ أَصْحَابِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَا تَسُبُّوا أُمَرَاءَكُمْ وَلَا تَغُشُّوهُمْ، وَلَا تَعْصُوهُمْ، وَاتَّقُوا اللهَ وَاصْبِرُوا، فَإِنَّ الْأَمْرَ إِلَى قَرِيبٍ "
Artinya: Telah mengabarkan kepada kami Abu Abdillah Al hafidz, telah mengabarkan kepada kami Al Hasan Muhammad ibnu Abdillah ibnu Musa As Suni di Marwa, telah mengabarkan kepada kami Abu Al Muwajihi Muuhammad ibnu Amr, telah mengabarkan kepada kami ‘Abdan ibnu ‘Usman, dari Abi Hamzah, dari Qais ibnu Wahbin Al Hamdani, dari anas ibnu Malik, berkata: telah melarang kita para pembesar kita dari sahabat Nabi Muhammad SAW berkata: Janganlah kalian mencaci para pemimpin kalian dan jangan tertutup atas mereka, dan jangan menentang mereka, dan bertaqwalah kepada Allah dan bersabarlah, karena sesungguhnya kepemimpinan semakin dekat (selesai).” (Iman Baihaqi Atsar nomor 7671)
Agar ketaqwaan di tingkat sabar ini dapat diamalkan dengan baik, maka di sini perlu dirumuskan bahwa bahwa taqwa di tingkat sabar adalah kesadaran qalbu untuk taat kepada Allah, menjaga diri agar selalu berada dalam kesabaran dalam menghadapi segala permasalahan dalam hidup, disertai kesadaran jika melakukan ketidak sabaran segera bertaubat dan mohon ampun kepada Allah atas kesalahan tidak sabarnya.
Ketaqwaan di tingkat sabar dapat menumbuhkan kesadaran hati untuk merasa kuat, tabah, optimis, realistis, ulet, gigih, cermat, jeli, telaten, tidak mudah menyerah, tidak mudah putus asa, kreatif, dalam melakukan segala aktifitas, pekerjaan, amal dan ibadah.
Berusaha Sabar
مَا يَكُنْ عِنْدِي مِنْ خَيْرٍ لَا أَدَّخِرْهُ عَنْكُمْ وَإِنَّهُ مَنْ يَسْتَعِفَّ يُعِفَّهُ اللَّهُ وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللَّهُ وَلَنْ تُعْطَوْا عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنْ الصَّبْرِ
"Jika kami memiliki kebaikan, maka kami tidak akan menyimpannya dari kalian semua, namun barangsiapa merasa cukup maka Allah akan mencukupkan baginya, barangsiapa berusaha sabar maka Allah akan menjadikannya sabar dan barangsiapa merasa (berusaha) kaya maka Allah akan mengayakannya. Dan sungguh, tidaklah kalian diberi sesuatu yang lebik baik dan lebih lapang dari kesabaran."
(HR. Bukhari: 5989)
Pencaraian kata di dalam Al Quran menggunakan aplikasi Dzekr 1.1.0, berdasar kata shabara menggunakan aplikasi Al Quran Dzekr 1.1, Kata sabar di dalam Al Quran ditemukan sebanyak 103 kali di 93 ayat, kata-kata yang diketemukan tersebut, dapat kami klasifikasikan ke dalam; hikmah sabar, bentuk amal kesabaran, buah Kesabaran, karakter sabar dan taqwa di tingkat sabar, klasifikasi taubat ditambah dengan Hadits-Hadits terkait.
Hasil penelitian ini kami hadiahkan untuk seluruh umat Islam di manapun berada , agar dapat dijadikan sebagai dasar dalam memahami dan mengamalkan Taqwa secara menyeluruh.
Hadiah dapat didownload di tombol hadiah, Semoga bermanfaat ...
TAZKIYA INSTITUTE
Membangun Negeri Yang Diberkahi Dengan Pendidikan Taqwa
Pastikan Anda mengambil bagian untuk menjadikan penduduk Negeri RI beriman dan bertaqwa. Pelajari, pahami dan amalkan dengan hati, sebarkan kepada sesama umat Islam dengan penuh rasa cinta, sebagai bukti cinta Anda kepada Allah, Rasul dan ajarannya, Niscaya Allah dan Rasulnya mencintai Anda dan Negeri RI diberkahi Allah SWT.
© 2025. Tazkiya Media Departement

