54. Bertaqwa Harus Dilakukan Dengan Sungguh-Sungguh, Kapan dan Di Mana Saja
Al Quran surat Ali-'Imran (3): 102 merupakan perintah bagi orang beriman untuk bertaqwa dengan sungguh-sungguh;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.(QS. Ali-'Imran (3): 102)
Sedangkan Al Quran surat Al-Hajj (22): 78 merupakan perintah untuk berjihad (Taqwa level tertinggi) dengan sungguh-sungguh;
وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ هُوَ اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ مِلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِنْ قَبْلُ وَفِي هَذَا لِيَكُونَ الرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ مَوْلَاكُمْ فَنِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ
Artinya: Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.(QS. Al-Hajj (22): 78)
Adapun di dalam Al Quran surat At-Taghabun (64): 16 disebutkan perintah untuk bertaqwa menurut kesanggupannya (batas maksimal kesungguhannya);
فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَأَنْفِقُوا خَيْرًا لِأَنْفُسِكُمْ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Artinya: Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.(QS. At-Taghabun (64): 16)
Bertaqwalah kepada Allah di manapun kamu berada dan dalam keadaan apapun
Di dalam kitab Musnad Imam Ahmad nomor 21047 dinyatakan bertaqwalah kepada Allah di manapun kamu berada;
حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنِي أَبِي حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ عَنْ لَيْثٍ عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي ثَابِتٍ عَنْ مَيْمُونِ بْنِ أَبِي شَبِيبٍ عَنْ مُعَاذٍ أَنَّهُ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَوْصِنِي قَالَ اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ أَوْ أَيْنَمَا كُنْتَ قَالَ زِدْنِي قَالَ أَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا قَالَ زِدْنِي قَالَ خَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
Artinya: Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. Telah bercerita kepada kami Isma'il dari Laits dari Habib bin Abu Tsabit dari Maimun bin Abu Syabib dari Mu'adz bin Jabal berkata; Wahai Rasulullah! Berilah aku wasiat. Rasulullah SAW bersabda; "Bertaqwalah kepada Allah dimana saja kamu berada." Mu'adz berkata; Tambahilah. Rasulullah SAW bersabda; "Sertakan kebaikan pada keburukan niscaya akan menghapusnya." Mu'adz berkata; Tambahilah. Rasulullah SAW bersabda; "Perlakukan orang dengan akhlak yang baik."(HR. Ahmad: 21047)
Di dalam kitab Sunan Tirmidzi hadits nomor 2600 disebutkan wasiat Rasulullah SAW "Aku wasiatkan kalian untuk bertaqwa kepada Allah, mendengar dan taat, meskipun kepada seorang budak Habasyi..”;
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ حَدَّثَنَا بَقِيَّةُ بْنُ الْوَلِيدِ عَنْ بَحِيرِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ خَالِدِ بْنِ مَعْدَانَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَمْرٍو السُّلَمِيِّ عَنْ الْعِرْبَاضِ بْنِ سَارِيَةَ قَالَ وَعَظَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا بَعْدَ صَلَاةِ الْغَدَاةِ مَوْعِظَةً بَلِيغَةً ذَرَفَتْ مِنْهَا الْعُيُونُ وَوَجِلَتْ مِنْهَا الْقُلُوبُ فَقَالَ رَجُلٌ إِنَّ هَذِهِ مَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ فَمَاذَا تَعْهَدُ إِلَيْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ يَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ فَإِنَّهَا ضَلَالَةٌ فَمَنْ أَدْرَكَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَعَلَيْهِ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr, telah menceritakan kepada kami Baqiyah bin Al-Walid dari Bahir bin Sa'd dari Khalid bin Ma'dan dari Abdurrahman bin Amr As-Sulami dari Al-'Irbadh bin Sariyah yang berkata: Suatu hari Rasulullah ﷺ memberikan kami sebuah nasihat setelah shalat subuh, sebuah nasihat yang sangat mendalam hingga membuat mata menangis dan hati bergetar. Maka seseorang berkata, "Sesungguhnya ini adalah nasihat perpisahan. Apa yang engkau wasiatkan kepada kami, wahai Rasulullah?" Beliau bersabda, "Aku wasiatkan kalian untuk bertaqwa kepada Allah, mendengar dan taat, meskipun kepada seorang budak Habasyi. Karena barangsiapa yang hidup di antara kalian, niscaya akan melihat banyak perselisihan. Jauhilah hal-hal baru (dalam agama) karena itu adalah kesesatan. Barangsiapa di antara kalian yang mendapati hal itu, maka berpegang teguhlah pada sunnahku dan sunnah para khalifah yang mendapat petunjuk. Gigitlah sunnah itu dengan gigi geraham kalian." (HR. Tirmidzi, Sunan Tirmidzi: 2600)
Di dalam kitab shahih Bukhari hadits nomor 5718 disebutkan pernyataan bertaqwalah kepada Allah, janganlah kalian menyakiti anak-anak kalian dengan jimat-jimat ini;
حَدَّثَنِي مُحَمَّدٌ: أَخْبَرَنَا عَتَّابُ بْنُ بَشِيرٍ، عَنْ إِسْحَاقَ، عَنِ الزُّهْرِيِّ قَالَ: أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللهِ بْنُ عَبْدِ اللهِ أَنَّ أُمَّ قَيْسٍ بِنْتَ مِحْصَنٍ وَكَانَتْ مِنَ الْمُهَاجِرَاتِ الْأُوَلِ اللَّاتِي بَايَعْنَ رَسُولَ اللهِ ﷺ وَهِيَ أُخْتُ عُكَّاشَةَ بْنِ مِحْصَنٍ أَخْبَرَتْهُ «أَنَّهَا أَتَتْ رَسُولَ اللهِ ﷺ بِابْنٍ لَهَا قَدْ عَلَّقَتْ عَلَيْهِ مِنَ الْعُذْرَةِ، فَقَالَ: اتَّقُوا اللهَ عَلَى مَا تَدْغَرُونَ أَوْلَادَكُمْ بِهَذِهِ الْأَعْلَاقِ عَلَيْكُمْ بِهَذَا الْعُودِ الْهِنْدِيِّ فَإِنَّ فِيهِ سَبْعَةَ أَشْفِيَةٍ مِنْهَا ذَاتُ الْجَنْبِ» يُرِيدُ الْكُسْتَ يَعْنِي: الْقُسْطَ قَالَ: وَهِيَ لُغَةٌ.
Artinya: Diriwayatkan oleh Muhammad Attab bin Bashir menceritakan kepada kami, dari Ishaq, dari Az-Zuhri yang berkata: 'Ubaidullah bin Abdullah memberitahuku bahwa Ummu Qais binti Mihshan, yang termasuk di antara para muhajirin pertama yang berbaiat kepada Rasulullah ﷺ dan merupakan saudara perempuan dari Ukasyah bin Mihshan, memberitahunya bahwa dia membawa anaknya kepada Rasulullah ﷺ yang telah diberi jimat untuk mengobati penyakit tenggorokan. Rasulullah ﷺ bersabda: 'Bertaqwalah kepada Allah, janganlah kalian menyakiti anak-anak kalian dengan jimat-jimat ini. Gunakanlah kayu India ini, karena di dalamnya terdapat tujuh macam obat, salah satunya untuk penyakit dada.' Beliau mengacu pada kayu kostus, yang merupakan bahasa lain." (HR. Bukhari, Shahih Bukhari: 5718)
Di dalam kitab Musnad Ahmad hadits nomor 18871 disebutkan perintah Allah kepada Rasulullah untuk menyatakan "Sesungguhnya Allah yang Maha Mulia dan Maha Agung memerintahkanku untuk memerintahkan kalian agar bertaqwa kepada Allah dan berkata dengan perkataan yang benar."
حَدَّثَنَا أَبُو النَّضْرِ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ يَعْنِي شَيْبَانَ عَن لَيْثٍ عَن أَبِي بُرْدَةَ عَن أَبِي مُوسَى عَن أَبِيهِ قَالَ صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةَ الظُّهْرِ ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ فَقَالَ مَكَانَكُمْ فَاسْتَقْبَلَ الرِّجَالَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَأْمُرُنِي أَنْ آمُرَكُمْ أَنْ تَتَّقُوا اللَّهَ وَأَنْ تَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا ثُمَّ تَخَطَّى الرِّجَالَ فَأَتَى النِّسَاءَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَأْمُرُنِي أَنْ آمُرَكُنَّ أَنْ تَتَّقِينَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَأَنْ تَقُلْنَ قَوْلًا سَدِيدًا ثُمَّ رَجَعَ إِلَى الرِّجَالِ فَقَالَ إِذَا دَخَلْتُمْ مَسَاجِدَ الْمُسْلِمِينَ وَأَسْوَاقَهُمْ أَوْ أَسْوَاقَ الْمُسْلِمِينَ وَمَسَاجِدَهُمْ وَمَعَكُمْ مِنْ هَذِهِ النَّبْلِ شَيْءٌ فَأَمْسِكُوا بِنُصُولِهَا لَا تُصِيبُوا أَحَدًا مِنْ الْمُسْلِمِينَ فَتُؤْذُوهُ أَوْ تَجْرَحُوهُ
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Nadhr, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah, yaitu Syaiban, dari Laits, dari Abu Burdah, dari Abu Musa, dari ayahnya yang berkata: Rasulullah ﷺ pernah shalat Zuhur bersama kami, kemudian beliau menghadap kepada kami dan berkata, "Tetaplah di tempat kalian." Kemudian beliau menghadap kepada para laki-laki dan berkata, "Sesungguhnya Allah yang Maha Mulia dan Maha Agung memerintahkanku untuk memerintahkan kalian agar bertaqwa kepada Allah dan berkata dengan perkataan yang benar." Kemudian beliau melewati para laki-laki dan mendatangi para wanita, lalu berkata, "Sesungguhnya Allah yang Maha Mulia dan Maha Agung memerintahkanku untuk memerintahkan kalian agar bertaqwa kepada Allah dan berkata dengan perkataan yang benar." Setelah itu beliau kembali kepada para laki-laki dan berkata, "Apabila kalian memasuki masjid-masjid kaum Muslimin dan pasar-pasar mereka atau pasar-pasar kaum Muslimin dan masjid-masjid mereka, sementara kalian membawa anak panah seperti ini, maka peganglah ujungnya agar tidak melukai atau menyakiti salah seorang dari kaum Muslimin." (HR. Ahmad, Musnad Ahmad: 18871)
Di dalam kitab Shahih Muslim hadits nomor 3055 disebutkan perintah 'Bertaqwalah kepada Allah dan berlaku adillah kepada anak-anakmu;
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَبَّادُ بْنُ الْعَوَّامِ عَنْ حُصَيْنٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ قَالَ سَمِعْتُ النُّعْمَانَ بْنَ بَشِيرٍ ح و حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى وَاللَّفْظُ لَهُ أَخْبَرَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ حُصَيْنٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ تَصَدَّقَ عَلَيَّ أَبِي بِبَعْضِ مَالِهِ فَقَالَتْ أُمِّي عَمْرَةُ بِنْتُ رَوَاحَةَ لَا أَرْضَى حَتَّى تُشْهِدَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَانْطَلَقَ أَبِي إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِيُشْهِدَهُ عَلَى صَدَقَتِي فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفَعَلْتَ هَذَا بِوَلَدِكَ كُلِّهِمْ قَالَ لَا قَالَ اتَّقُوا اللَّهَ وَاعْدِلُوا فِي أَوْلَادِكُمْ فَرَجَعَ أَبِي فَرَدَّ تِلْكَ الصَّدَقَةَ
Terjemah : Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah, ia berkata: telah menceritakan kepada kami 'Abbad bin Al-'Awwam dari Hushain dari Asy-Sya'bi. Ia berkata: Aku mendengar Nu'man bin Basyir (juga diriwayatkan melalui jalur lain). Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya (dengan lafaz yang serupa dengannya), ia berkata: telah mengabarkan kepada kami Abu Al-Ahwash dari Hushain dari Asy-Sya'bi dari Nu'man bin Basyir.Ia (Nu'man) berkata: "Ayahku memberikan kepadaku sebagian dari hartanya (sebagai sedekah). Lalu ibuku, 'Amrah binti Rawahah, berkata: 'Aku tidak akan rela sampai engkau menjadikan Rasulullah ﷺ sebagai saksi atas pemberian ini.' Maka ayahku pergi kepada Nabi ﷺ untuk menjadikannya saksi atas sedekahku. Maka Rasulullah ﷺ bersabda kepadanya: 'Apakah engkau melakukan hal ini kepada semua anakmu?' Ayahku menjawab: 'Tidak.' Rasulullah ﷺ pun bersabda: 'Bertaqwalah kepada Allah dan berlaku adillah kepada anak-anakmu.' Kemudian ayahku kembali dan membatalkan sedekah tersebut." (HR. Muslim, Shahih Muslim: 3055)
Di dalam kitab Sunan Abu Daud 2185 disebutkan perintah Bertaqwalah kepada Allah terhadap binatang-binatang yang tidak dapat berbicara;
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ النُّفَيْلِيُّ حَدَّثَنَا مِسْكِينٌ يَعْنِي بْنَ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُهَاجِرٍ عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ يَزِيدَ عَنْ أَبِي كَبْشَةَ السَّلُولِيِّ عَنْ سَهْلِ ابْنِ الْحَنْظَلِيَّةِ قَالَ مَرَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِبَعِيرٍ قَدْ لَحِقَ ظَهْرُهُ بِبَطْنِهِ فَقَالَ اتَّقُوا اللَّهَ فِي هَذِهِ الْبَهَائِمِ الْمُعْجَمَةِ فَارْكَبُوهَا صَالِحَةً وَكُلُوهَا صَالِحَةً
Terjemah: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad An-Nufaili, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Miskin (yakni) Ibnu Bukair, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muhajir dari Rabi’ah bin Yazid dari Abu Kabsyah As-Sululi dari Sahl bin Al-Hanzhaliyyah, ia berkata:Rasulullah ﷺ melewati seekor unta yang punggungnya telah menyatu dengan perutnya (karena kurus). Maka beliau ﷺ bersabda:"Bertaqwalah kepada Allah terhadap binatang-binatang yang tidak dapat berbicara ini. Naikilah mereka dengan cara yang baik, dan makanlah mereka dengan cara yang baik." (HR. Abu Daud, Sunan Abu Daud 2185)
Sebagai Bukti Cinta Kami Kepada Allah, Rasul-Nya Dan Sesama Umat Islam.
Hasil penelitian ini kami hadiahkan untuk seluruh umat Islam agar dapat dijadikan sebagai referensi dalam memahami Taqwa secara menyeluruh.
Hadiah dapat diunduh di tombol berikut, In Syaa Allah bermanfaat ...
TAZKIYA INSTITUTE
Membangun Negeri Yang Diberkahi Dengan Pendidikan Taqwa
Pastikan Anda mengambil bagian untuk menjadikan penduduk Negeri RI beriman dan bertaqwa. Pelajari, pahami dan amalkan dengan hati, sebarkan kepada sesama umat Islam dengan penuh rasa cinta, sebagai bukti cinta Anda kepada Allah, Rasul dan ajarannya, Niscaya Allah dan Rasulnya mencintai Anda dan Negeri RI diberkahi Allah SWT.
© 2025. Tazkiya Media Departement

